[MOJOK.CO] “Daripada keluar dan kena kemacetan malam tahun baru, lebih baik menyendiri bersama film-film bermutu.”
Ada banyak cara yang bisa kamu lakukan untuk merayakan pergantian tahun. Mengunjungi keramaian di ruang publik mungkin merupakan salah satu cara yang paling umum dilakukan orang-orang untuk merayakan momen pergantian tahun. Beberapa orang merayakan momen pergantian tahun bersama orang-orang terdekat mereka dalam suasana yang lebih hangat dan intim. Cara lainnya dengan menonton film. Bisa sendirian, bersama keluarga, teman, atau kekasih.
Ada begitu banyak pilihan film yang bisa kamu tonton ketika pergantian tahun. Berikut saya pilihkan empat film yang menurut saya cocok untuk ditonton ketika pergantian tahun.
Keempat film ini saya pilih berdasarkan premis cerita atau plot yang berfokus pada tokoh utama yang mengalami perubahan besar dalam kehidupannya. Bagi banyak orang, pergantian tahun bisa menjadi momen untuk berubah menjadi pribadi baru. Keempat film ini saya nilai mampu menggambarkan tokoh-tokoh yang mengalami titik balik dalam kehidupan mereka dengan cukup atau bahkan sangat baik.
Tanpa berlama-lama lagi, Inilah empat film yang menurut saya cocok ditonton ketika pergantian tahun.
Young Adult
Film ini rilis tahun 2011 kemarin dan dibintangi oleh Charlize Theron. Dalam film ini, Charlize Theron memerankan seorang penulis bayangan (ghost writer) bernama Mavis Gary. Mavis sendiri sudah berusia 37 tahun dan buku yang ditulisnya adalah seri buku young adult (buku fiksi dengan target pembaca 14 hingga 21 tahun).
Mavis pernah mengalami kegagalan dalam pernikahan dan seri buku young adult yang ditulisnya terancam dihentikan terbit karena rendahnya angka penjualan. Kehidupan pribadi Mavis sendiri jauh dari kesan bahagia dan cenderung bermasalah. Di tengah kegalauannya, Mavis memutuskan untuk pulang ke kampung halamannya dalam rangka merajut kembali kisah cintanya dengan Buddy Slade, cinta masa sekolahnya yang telah menikah dan baru saja dikaruniai anak pertama.
Mavis berada di persimpangan hidupnya dan memutuskan untuk mengambil langkah besar yang diharapkannya dapat mengubah masa depannya. Apakah dia berhasil? Ataukah dia justru harus menghadapi masalah-masalah baru yang akan semakin membuatnya terpuruk? Temukan jawabannya di film drama yang sederhana namun cukup berkesan ini.
We Bought a Zoo
Benjamin Mee adalah seorang bapak tunggal dengan dua orang anak. Setelah istrinya meninggal, Benjamin (yang diperankan oleh Matt Damon) memutuskan untuk memulai kembali kehidupannya dengan cara membeli sebuah kompleks kebun binatang di daerah terpencil. Anak sulungnya tidak terlalu menyukai keputusan ini namun Benjamin tetap pada pendiriannya. Bertiga, mereka pun pindah ke kompleks kebun binatang itu dan memulai kehidupan baru.
Film produksi tahun 2011 ini disutradarai dengan sangat piawai oleh Cameron Crowe. Penggambaran tokoh yang mengalami titik balik dalam kehidupannya ditampilkan dengan sangat manis dan cukup mengharukan di beberapa bagian. Memulai sesuatu yang baru tidak pernah mudah namun bukan berarti mustahil untuk dilakukan.
The Secret Life of Walter Mitty
Bagaimana rasanya bekerja di majalah sebesar Life? Ben Stiller menunjukkannya lewat film ini dengan berperan sebagai tokoh utama bernama Walter Mitty.
Walter adalah seorang manajer di bagian aset negatif foto. Pekerjaan sehari-harinya adalah memilih negatif foto mana yang akan dicetak untuk diterbitkan di majalah. Walter sangat berdedikasi pada pekerjaannya. Sayangnya, keberadaan Walter sering tidak dianggap oleh rekan-rekannya maupun oleh para petinggi perusahaan.
Kehidupan Walter mulai mengalami titik balik ketika perusahaan tempatnya bekerja sampai pada keputusan untuk menerbitkan edisi cetak terakhir dari majalah Life. Khusus untuk edisi cetak terakhir ini, Walter diminta atasannya menampilkan foto sampul karya Sean O’Connell, seorang fotografer independen kawakan yang sudah sering bekerja sama dengan Walter.
Masalahnya, dalam paket yang dikirimkan Sean pada Walter tidak terdapat foto yang akan digunakan untuk sampul majalah. Walter harus berpacu dengan waktu, mengejar Sean yang keberadaannya entah di mana, demi mendapatkan foto yang dibutuhkan untuk edisi cetak terakhir majalah Life. Walter yang selama ini hidup serbateratur terpaksa memulai petualangan dari Islandia sampai Afganistan.
Film ini ditampilkan dengan sangat menyenangkan. Visual yang disajikan sangat mendukung semangat petualangan tokoh utama. Terkadang kita memang perlu sedikit nekat dan mengambil keputusan besar dalam kehidupan untuk menjadi pribadi baru.
Departures
Saya selalu menyukai film yang mengangkat tokoh utama dengan profesi yang tidak biasa. Departures adalah salah satunya.
Tokoh utama dalam film ini adalah Daigo Kobayashi, seorang pria muda yang memiliki istri bernama Mika Kobayashi. Daigo adalah seorang pemain cello dalam sebuah kelompok orkestra. Dia baru saja membeli cello baru dengan harga yang cukup mahal, dengan harapan dia dapat mengembangkan kariernya sebagai pemain cello di kelompok orkestra tempatnya bergabung.
Malangnya, tak berapa lama setelah membeli cello baru, kelompok orkestra Daigo dibubarkan oleh pemiliknya. Daigo tentu saja kaget. Apa lagi cello yang dibelinya masih meninggalkan utang yang harus dilunasinya.
Di tengah kegalauannya, Daigo memutuskan untuk menjual cello miliknya dan pulang ke kampung halamannya bersama sang istri. Di kampung halamannya, Daigo berusaha mencari pekerjaan baru. Ada satu pekerjaan yang menarik baginya, meskipun pekerjaan itu agak misterius. Daigo langsung melamar dan langsung diterima. Namun betapa terkejutnya Daigo ketika mengetahui bahwa pekerjaan barunya adalah sebagai encoffineer (orang yang bertugas menyiapkan jenazah untuk prosesi pemakaman). Daigo terpaksa merahasiakan pekerjaan barunya dari istrinya.
Keputusan Daigo untuk mengambil pekerjaan sebagai seorang encoffineer lambat laun mulai mengubah hidupnya. Film ini mencoba menunjukkan bahwa seaneh apa pun pekerjaan kamu, jika kamu melakukannya dengan sepenuh hati, orang lain akan melihatnya sebagai sesuatu yang indah. Departures adalah film yang sangat manis tentang kehidupan, kematian, dan keputusan-keputusan yang kita ambil di antaranya.
Demikianlah keempat film yang saya anggap cukup layak menemani kamu dalam merayakan pergantian tahun. Semoga film-film ini semakin menguatkan kamu untuk mengambil keputusan dalam menyambut datangnya tahun baru. Hhe hhe~