[MOJOK.CO] “Inilah hari-hari ketika semua media menjadi sangat memuakkan bagi mantan Kahiyang. Move on? Omong kosong.”
Kalau ditinggal nikah sama mantan pacar yang orang biasa aja pun sudah bikin pedih, gimana kalau yang mantan pacar yang mau nikah itu anak presiden ya. Kalau saya jadi mantannya Kahiyang Ayu, bisa mati joni menyaksikan keberlangsungan janji suci Bobby dan Ayang yang bakal disiarkan di hampir seluruh TV nasional, bukan cuma Trans TV.
Move on itu cuma omong kosong ketika satu negara berkonspirasi untuk mengingatkanmu, kamu ditinggal nikah mantan, kamu ditinggal nikah mantan, 15850473x. kamu bisa berhenti menonton TV, buka media sosial, mendengarkan radio, baca berita online, tapi bagaimana menghindari teman-teman kerjamu yang lagi menggosip soal pernikahan si anak presiden?
Belum lagi kalau ada teman yang rese menanyakan “Gimana nih, diundang kawinan mantan nga?” Belum lagi selama bapaknya masih menjadi presiden, update bakal nonstop disetor media atau oleh vlog bapak dan adik si mantan, peduli amat kamu mau tahu apa tidak. Minimal penderitaanmu baru kelar di 2019. Ya kalau Jokowi nggak terpilih dua periode.
Mungkin mantannya Ayang adalah satu-satunya orang di Indonesia yang berdoa Jokowi nggak terpilih lagi jadi presiden tanpa harus punya masalah dengan Jokowi. Masalahnya ada pada anaknya.
Tapi saya penasaran, apa sih yang menyebabkan Ayang dan mantannya dahulu memutuskan berpisah? Kok bisa-bisanya ada cowok yang melepaskan kesempatan jadi mantu Jokowi? Kalau masalah perbedaan status sosial, saya yakin bukanlah penyebabnya. Sewaktu Mas Gibran melamar Mbak Selvi, keluarga Mbak Selvi masih tinggal di rumah kontrakan. Itu tidak menjadi big deal bagi Mas Gibran yang swag. Jadi, saya anggap Ayang pun sama seperti kakaknya.
Saya curiga dulu Ayang dan sang mantan putus karena perbedaan cara menikmati bubur ayam. Yang satu memilih diaduk, yang satunya tidak diaduk tapi dikasih es batu. Jika sepasang kekasih bertemu perbedaan tersebut, memang cukup sulit untuk terus bersama. Ini menyangkut prinsip dan ideologi mendasar.
Menjadi mantu Jokowi memang laksana fairy tale di kehidupan nyata bagi cewek maupun cowok di tanah air. Kalau jadi mantan-calon-mantu Jokowi, hasilnya adalah drama series yang menguras air mata. Saya yang ditinggal nikah mantan dari kalangan rakyat jelalatan aja lumayan merasa pedih. Feeds Instagram mantan isinya foto-foto pernikahan doi (dari album pernikahan difoto lagi, terus di-upload). Di Insta Stories, dia ceritakan gimmick-gimmick gemas sebagai suami istri baru dengan setting kamar pengantin. Sedangkan Ayang, prosesi pernikahannya ditayangkan di TV secara masif, terstruktur, dan sistematis. Mau lari ke mana?
Mantan Ayang pun tidak bisa balas dendam dengan memberi amplop kosong. Atau amplop yang ada isinya, tapi isinya kertas bertuliskan, “Maaf, Anda belum beruntung.” Sebab Ayang tidak menerima pemberian dari hadirin dan hadirot dalam bentuk apa pun, ya kado, ya amplop. Mail time juga tidak, sepertinya. Jangan samakan dengan YouTuber ya.
Tapi, kalau sang mantan punya sifat dengki, bisalah isu putri presiden menikah tapi tidak menerima sumbangan ini digoreng sebagai premis artikel hoax.
Contoh judul: “Tidak Menerima Sumbangan, tapi ada Gardu Non Tunai di Gerbang Pernikahan Putri Presiden Jokowi!”
Isi artikel: Ternyata Kahiyang dan Bobby hanya menerima e-money sama seperti pintu tol jaman now.
Foto: Di meja pagar ayu ada mesin EDC.
Caption: khusus untuk tamu undangan yang pakai kartu kredit.
Di beragam media, kisah cinta Ayang dan suami bakal terus disorot. Mulai dari prosesi pernikahan, bulan madu, sampai nanti ketika hamil. Lanjut saat lahiran anak, cukuran, bisa juga sampai anaknya sunatan. Itu baru di TV. Nanti di YouTube, Pak Jokowi bakalan bikin vlog bermain dengan cucu baru. Sama seperti ketika Pak Jokowi main pedang-pedangan dengan Jan Ethes.
Jadi, jika merasa paling menderita hanya karena ditinggal nikah mantan dan diteror dengan foto-foto pernikahannya di media sosial, cobalah melihat dari sudut pandang mantannya Ayang. Niscaya Anda akan berpikir ulang untuk merasa paling sengsara nomor satu di dunia. Sebab ada orang yang sedikit lagi menjadi mantu presiden, tapi harapannya pupus hanya karena bubur ayam dikasih es batu.
Ibarat diberi kesempatan tiga kali kayak main game Nintendo Super Mario, dengan menikahnya Gibran Rakabuming dan menyusul Kahiyang Ayu, berarti dua hati sudah melayang. Sisa satu. Kaesang Pangarep adalah harapan terakhir. Sudah begitu, yang bisa berharap hanya cewek-cewek. Itu pun para cewek harus berdoa supaya Presiden Jokowi memimpin Indonesia selama dua periode sampai Kaesang lulus kuliah dan siap menikah, dengan syarat Kaesang putus sama pacarnya yang sekarang.
Semoga gambaran ini bisa menguatkanmu yang masih galau karena pernah atau akan ditinggal nikah mantan. Sadari, penderitaanmu belum ada apa-apanya. Minimal kalian masih bisa memberi kenang-kenangan terakhir dengan rusuh di kawinan mantan (sangat tidak disarankan). Mantannya Ayang mau rusuh bagaimana kalau di pintu masuk sudah diadang paspampres?