Melunturkan Stigma Negatif Janda Melalui Komunitas Single Moms Indonesia

Bila kamu seorang single mom, sekarang nggak perlu merasa insecure lagi ya! Dengan bergabung bersama komunitas ini, kamu bisa menemukan banyak manfaat.

Ilustrasi single mom atau janda yang mendapat stigma negatif. (Mojok.co/Ega Fansuri)

MOJOK.COStigma negatif masih melekat dengan erat kepada status janda atau single moms. Sampai kapan stigma itu akan bertahan?

“Kapan ibu tunggal siap kencan lagi?” 

Tema tersebut cukup tabu untuk dibicarakan, bukan? Namun, di sinilah menariknya komunitas ini, yaitu menjadi wadah atau tempat bagi para ibu tunggal untuk melawan banyak stigma negatif yang padahal seorang single mom berhak bahagia dijalannya.

Terciptanya keluarga yang utuh dan harmonis selalu menjadi dambaan setiap manusia. Sayangnya, bayang-bayang tersebut seketika akan hancur jika manusia di dalamnya sudah tidak bisa mengatasi permasalahan yang ada. Mengombang-ambing manusia untuk mengambil keputusan yang berat.

Sosok tangguh bernama Mia Amalia

Mia Amalia, rumah tangganya telah berakhir dengan perceraian pada 2008 setelah mengalami pasang dan surut perjalanan hubungan dengan mantan suaminya. Diakui, menyandang status janda memang sangat sulit. Mia menyadari pandangan orang di sekitarnya tentang stigma single mom di negeri ini. Desas-desus pedas dan cap negatif dari para tetangga sebagai janda, perempuan sekaligus ibu yang gagal, tak luput dari pendengaran Mia.

Menebalkan telinga dan setia ditemani oleh sang ibu serta anak-anaknya, menjadi satu-satunya kekuatan bagi Mia untuk tetap tegar menghadapi omongan negatif dari orang lain. Menjalankan dua peran penting sebagai ibu sekaligus ayah dijalaninya dengan berbagai pengorbanan. Fitrah alami seorang ibu adalah sebagai pendidik dan pembangun pondasi pertama bagi anak-anaknya, sekaligus menjadi seorang wanita karier dan ayah agar bisa menghidupi keluarganya. Usaha itulah yang dilakukan oleh Mia.

Menjalani ragam pengalaman manis dan pahitnya kehidupan, menjadikan Mia semakin kuat. Semangat yang tak lekang oleh sindiran tetangga itu, tak disangka membuat Mia melahirkan karya yang luar biasa dampaknya. Karya ini menjadi inspirasi banyak orang. Semakin banyak single mom di luar sana bisa menemukan suntikan semangat lewat penuturan Mia.

Selain buku dari Mia Amalia, single mom juga menemukan sebuah wadah terbaik bernama Single Moms Indonesia (SMI) yang didirikan oleh Maureen Hitipeuw. SMI sendiri didirikan pada September 2014. Maureen mendirikan komunitas ini secara independen dan pada 2021 secara resmi sudah memiliki badan hukum non-profit di Kemenkumham dengan nama “Yayasan Ibu Tunggal Indonesia”. Dua “karya” ini, buku dan komunitas, mampu memberikan energi positif yang dibutuhkan untuk memetahkan stigma negatif janda.

Menyuarakan perubahan lewat buku

Diawali dengan peluncuran buku yang mengisahkan empat ibu tangguh. Mia berjibaku dengan kehidupan sebagai seorang single mom yang berusaha membuang stigma negatif dari lingkungan disekitarnya. Jika masyarakat Indonesia memandang sebelah mata pada status janda, lewat buku ini, Mia dan teman-temannya ingin mengubah stigma negatif tersebut. Justru menjadi sendiri bukan berarti tak bisa mandiri. Belajar untuk mampu berusaha berdiri tegak dengan dua kaki sendiri. Tak lupa, menjadi lebih mensyukuri bagi yang masih bersuami.

Peluncuran buku ini seakan menjadi anugerah bagi Mia dan teman-temannya. Hal-hal positif lainnya terus bermunculan. Tentu dengan respons positif yang terus membanjiri dari para ibu dengan pengalaman serupa. Banyak ibu yang turut mengulas buku tersebut di laman mommiesdaily.com. Mereka yang merespons menjadi saling terikat satu sama lain karena senasib dan sepenanggungan.

Beberapa waktu setelah peluncuran buku, mulailah terbentuk sebuah komunitas single mom bernamakan Single Moms Indonesia (SMI). Bertujuan sebagai wadah persaudaraan para janda, dan saling mendukung satu sama lain dengan pikulan beban yang mungkin saja berbeda.

Sudah seperti saudara

Kini, tercatat lebih dari 4.700 anggota yang bergabung dalam komunitas tersebut. Jangan salah, mereka bukan seperti komunitas biasa, loh! Sebagaimana tujuannya, mereka para single mom ini menganggap seperti saudara sendiri. Mengusung tagline “Single Moms Indonesia Sisterhood” saja sudah mencerminkan ikatan saudara tadi, kan? Udah kerasa banget vibes-nya yang asik. Gimana? Mau gabung?

“Komunitas yang menjadi rumah aman, nyaman dan keluarga hangat bagi para ibu tunggal. Positive vibes antar anggota sangat terasa. Kebersamaan yang terjalin memberi semangat dan inspirasi untuk terus optimis menjalani hidup dengan berdaya,” tulis Sun Asih, salah satu relawan SMI yang memberi kesan komunitas ini di laman yang sama, singlemomsindonesia.org.

Bukan sekadar perkumpulan ibu-ibu rumpi seperti yang biasa kita jumpai ketika belanja pagi hari atau arisan, semua anggota diajak untuk memberdayakan dan meningkatkan kemampuan diri masing-masing dalam berbagai hal yang positif. Termasuk untuk mencari usaha sampingan demi bisa memenuhi kebutuhan keluarga. 

Melawan stigma

Menghadirkan guest star profesional dalam bidangnya, SMI aktif mengadakan acara baik online maupun offline. Bahkan, saya menemukan sebuah webinar yang membahas topik: “Kapan Ibu Tunggal Siap Kencan Lagi?” Cukup tabu dibicarakan bukan?” Namun, di sinilah menariknya, komunitas ini menjadi wadah atau tempat bagi para ibu tunggal untuk melawan banyak stigma negatif, padahal seorang single mom pun berhak bahagia dijalannya.

Komunitas yang sudah berjalan selama lima tahun ini bermula dari private group di Facebook, yang membuat anggotanya bisa nyaman bercerita tanpa dihakimi oleh mereka yang tidak mengalami. Kini, SMI sudah memiliki website resmi. Tersedia banyak artikel di dalamnya yang tentu sangat bermanfaat, khususnya bagi single mom. Fasilitas WhatsApp Group juga disediakan dari berbagai daerah, agar saling terhubung aktif dengan para anggota dan menjadi support system bagi para janda.

Bila kamu seorang single mom, sekarang nggak perlu merasa insecure lagi ya! Dengan bergabung bersama komunitas ini, kamu bisa menemukan banyak manfaat. Mulai dari berbagi keluh kesah, mendapat pengalaman menarik, mengembangkan potensi diri, sampai ketemu para influencer dari berbagai bidang. 

Daripada terus menundukkan kepala karena omongan tetangga yang bikin panas kupingmu, lebih baik atur lingkunganmu dengan kegiatan yang banyak mengandung hal positifnya gini. Caranya gampang banget, langsung meluncur ke website singlemomsindonesia.org untuk melakukan registrasi, lalu menyertakan penyebab menjadi single mom versi kalian masing-masing. Jadi buat kalian kucing garong nggak bisa tuh jadi penyusup di antara para janda ini untuk mendengarkan cerita mereka, atau mau godain mereka.

Salut bukan sama ibu-ibu tangguh seperti mereka? Mampu bangkit dari keadaan seperti itu saja dibayangkannya sudah sulit, apalagi kalau nggak ada dukungan orang terdekat.

Jangan pernah merasa sendirian

Lewat baca buku dan gabung komunitas ini, kalian para single mom nggak usah merasa terpuruk sendiri, tapi terpuruk bersama kemudian bangkit bersama. Selain itu, banyak juga yang bisa kita pelajari dari sosok Mia dan para single mom dari perjuangan mereka. 

Keteguhan, hingga saling menghargai, serta meng-upgrade diri. Mereka berhasil menginspirasi banyak janda di luar sana. Semoga saja semakin banyak orang yang membuka mata bahwa kita sesama manusia berhak bahagia. Baik aku, kamu, atau mereka.

Komunitas Single Moms. Bersama, dengan bahagia, mendobrak stigma.
Komunitas Single Moms. Bersama, dengan bahagia, mendobrak stigma.

BACA JUGA Life as Divorcee, Bacaan Wajib Bagi Orang-orang yang Hendak Menikah dan kisah menarik lainnya di rubrik ESAI.

Penulis: Muhamad Irfan Kusbiantoro

Editor: Yamadipati Seno

Exit mobile version