Masuk Jurusan Sastra Jawa Itu Harus Kuat Menghadapi Pertanyaan Aneh - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai

Masuk Jurusan Sastra Jawa Itu Harus Kuat Menghadapi Pertanyaan Aneh

Zuly Kristanto oleh Zuly Kristanto
14 Desember 2017
0
A A
Sarjana_sastra_Jawa

Sarjana_sastra_Jawa

Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

[MOJOK.CO] “Pertanyaan yang mungkin hanya didapat Lulusan Sastra Jawa.”

Ketika orang-orang tahu kamu sedang menempuh kuliah (lulusan) jurusan Sastra Jawa (baik murni atau pendidikan). Kamu akan dikira paham seluk beluk tentang Jawa. Baik itu tentang ilmunya, sastranya, kebudayaannya, dan bahkan tentang mistiknya.

Anggapan yang demikian tentunya terlalu berat dipikul oleh seseorang yang masih kuliah atau bahkan mereka yang sudah lulus dari jurusan Sastra Jawa baik yang pendidikan atau non pendidikan. Pasalnya tidak semua pengetahuan yang ada dalam benak pikiran sebagian orang tadi diajarkan dalam dunia perkuliahan.

Terkait adanya anggapan sebagian orang tentang mahasiswa atau alumni jurusan Sastra Jawa, yang dinilai tahu segalanya tentang Jawa. Seringkali membuat beberapa teman-teman yang sedang atau pernah kuliah jurusan Sastra Jawa mendapat pertanyaan seputar ‘Jawa’ yang sulit untuk dijawab.

Karena adanya anggapan-anggapan semacam itu, sebagai alumni jurusan Pendidikan Bahasa dan Sastra Jawa, saya pernah mengalami kejadian yang ajaib.

Ceritanya begini, saat itu, sekitar tahun 2010-an saya dan teman-teman satu kontrakan yang semuanya mengambil jurusan yang sama. Tiba-tiba mendapat tamu yang tidak biasa dan belum pernah kami kenal sebelumnya. Ia adalah seorang perempuan yang usianya kira-kira dibawah 50 tahun. Tanpa permisi perempuan tadi langsung ke dalam kontrakan untuk minta pertolongan pada kami.

Baca Juga:

sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
dkv mojok.co

7 PTN yang Punya Jurusan DKV Paling Diminati

21 Maret 2023

“Mas, njenengan itu kan kuliah jurusan bahasa Jawa. Pastinya njenengan punya ilmu Jawa toh?” tanya perempuan tadi.

“Nggih, Bu,” jawab kami serentak sembari mencuri lihat tayangan ‘Benteng Takeshi’ di salah satu stasiun Tv Swasta Nasional.

“Kalau begitu njenengan-njenengan ini pastinya bisa bantu saya, dong?” tanyanya lagi.

“Membantu apa, Bu?” tanya salah seorang dari kami yang sebut saja namanya Gembong.

“Anu, Mas. Sudah hampir dua minggu ini anak saya ndak pulang ke rumah. Tolong diterawang ya, Mas! Anak saya sekarang ada di mana, dan kalau bisa suruh anak saya pulang ke rumah. Kan masnya punya ilmu jawa. Pastinya mas punya mantra khusus yang bisa bikin anak saya pengin pulang ke rumah. Ayo dong mas bantu saya. Berapapun maharnya akan saya bayar,” pinta wanita tadi.

Kami yang tidak tahu akan mendapat pertanyaan atau lebih tepatnya permintaan semacam ini tentu saja glagepan dan kebingungan untuk menjawabnya. Jika kami menjawab permintaan tadi secara ngawur pastinya akan mencoreng nama jurusan. Tidak menjawab kami tidak tega pada perempuan tadi.

Ditengah kebingungan harus menjawab bagaimana. Untung saja Gembong punya jawaban yang membuat nama baik kami dan jurusan bahasa Jawa terselamatkan.

“Wah, sebelumnya ngapunten njih, Bu. Yang pelajaran untuk mencari orang hilang masih akan diajarkan semester depan. Untuk itu kita yang ada di sini mau minta maaf karena belum bisa bantu ibu,” jawab Gembong.

Untungnya ibu-ibu tadi percaya dengan jawaban dari Gembong. Beberapa saat kemudian perempuan tadi pamitan dan lantas pergi. Tidak berapa lama dari berlalunya perempuan tadi muncullah Pak Tris, salah seorang tetangga kontrakan kami.

“Yo opo rek, koen biso ngrewangi wong wedok mau, ta (Bagaimana Nak, kamu bisa membantu perempuan tadi, ta)?” tanya Pak Tris.

Dari pertanyaan ini kami langsung menduga bahwa dalang dibalik peristiwa yang barusan kami alami tidak lain adalah Pak Tris ini.

“Dados njenengan ta, pak sing ngakon tiyang estri wau mriki (Jadi, anda yang menyuruh perempuan tadi ke sini)?” tanya salah seorang teman kami.

“Iyo, hla wong wedok mau takon ndok ndi ono wong ngerti ngelmu Jowo. Yo tak arahke mrene. Salah to? Koen-koen iku lak arek jurusan boso jowo. Mosok gak duwe ngilmu jowo (Iya, hla perempuan tadi bertanya dimana ada orang yang mengerti ilmu jawa. Ya saya suruh ke sini. salah ta? kamu itu kan anak jurusan bahasa jawa. Memangnya kalian tidak punya ilmu jawa?” ujar Pak Tris sambil terkekeh-kekeh.

Sadar bahwa Pak Tris baru mace (mengerjai) kami. Pisuhan ala Surabaya pun keluar. “sampean iku ancene Cuook. Tenan kok pak,” kata kami bersamaan.

Melihat kami kesal Pak Tris terlihat semakin senang. Sembari masih terus terkekeh-kekeh, Pak Tris lalu mengundang kami untuk makan di rumahnya karena saat itu istrinya sedang ulang tahun. Tahu dapat makan gratis kekesalan kami pun hilang dalam sekejab.

Selain pertanyaan semacam tadi saya pribadi juga sering mendapat pertanyaan yang aneh dan sulit untuk dijawab. Pertanyaan ‘aneh’ tadi terus mengikuti saya setelah lulus dari jurusan bahasa jawa. Terlebih saat ini saya kerja di sebuah tabloid yang fokus terhadap hal-hal berbau gaib dan misteri pertanyaan-pertanyaan ‘aneh’ tadi semakin sering saya terima.

Beberapa diantaranya adalah ketika saya sedang ngopi di salah satu warkop langganan. Saat itu ada seorang kawan yang sebut saja namanya Jono bertanya, “Mas, sampeyan itu dulu kuliah di jurusan bahasa Jawa, kan? Masnya pasti punya ilmu Jawa yang sangat banyak. Tolong saya dong mas. Saya minta ‘syarat’ atau rapalan yang bisa bikin hubungan saya dengan pacar saya dapat direstui oleh orang tua pacar saya. Mas bisa kan?”

Dalam kesempatan lain saya juga sering dimintai tolong untuk menayuh pusaka. Seperti yang saya alami beberapa yang lalu. Saat itu ada teman yang sebut saja namanya Jono bertanya, “Mas, ini saya kan pusaka berupa sebilah keris yang merupakan peninggalan dari eyang. Tolong dong, Mas diterawang. Keris ini peninggalan dari jaman apa dan fungsinya untuk apa? kalau dijual kira-kira payune piro?”

Selain itu sebagai alumni jurusan sastra jawa yang oleh sebagian orang dianggap paham teg kluwere jowo (paham tentang jawa sampai ke kulit-kulitnya) membuat saya sering dimintai tolong untuk membaca mimpi seseorang. Salah satu kawan yang paling sering minta tolong dibaca mimpinya ini sebut saja namanya Mila. Setiap kali mendapat mimpi yang dirasanya aneh. Kapan pun dia ingat dan punya kesempatan untuk mengirim pesan. Mila pasti akan minta tolong kepada saya untuk dibaca mimpinya.

Seperti yang dilakukannya sekitar beberapa hari yang lalu. Saat itu ia bertanya, “Mas, jadi begini semalem kie aku mimpi aneh lagi. Mimpi melahirkan bayi. Geg aku keinget banget posisinya waktu aku meh lahiran anak gt. Waktu mimpinya aq lupa. Keknya tengah malam. Artinya baik atau buruk sih, Mas?”

Dan yang terakhir yang sering saya terima adalah pertanyaan seputar karakter atau watak seseorang dilihat dari sisi weton (hari lahirnya). Salah satu yang paling sering bertanya tentang hal ini adalah salah satu kawan terbaik saya yang sebut saja namanya Saitil. Pada saya ia sering bertanya, “Jul,  ini weton pacar saya, kira-kira karakter pacar saya ini gimana, sih? Cocok gak sama saya?”

Pertanyaan dari Saitil ini akan lain saat ia sedang menjomblo. Ketika sedang jomblo ia akan bertanya, “Jul, weton saya ini, kira-kira jodoh saya ada di mana, ya? Masih dekat atau masih jauh? Orangnya bagaimana cantik atau tidak?”

Seringnya mendapat pertanyaan semacam ini seringkali memaksa saya kukur-kukur gundul karena tidak tahu harus bagaimana menjawabnya.

 

Terakhir diperbarui pada 15 Desember 2017 oleh

Tags: aktivis mahasiswaalumnigerakan mahasiswakuliahMahasiswasarjanaSarjana Abal-abalSastra JawaSastra Jawa Universitas Indonesiauniversitas indonesia
Zuly Kristanto

Zuly Kristanto

Artikel Terkait

sekolah kedinasan mojok.co
Pendidikan

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
dkv mojok.co
Pendidikan

7 PTN yang Punya Jurusan DKV Paling Diminati

21 Maret 2023
ujian snbt mojok.co
Pendidikan

74 Lokasi UTBK-SNBT yang Bisa Dipilih, Pendaftarannya Sebentar Lagi Lho!

20 Maret 2023
unair mojok.co
Pendidikan

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya

Tips LDR: Menghindari Pertengkaran dengan Pacar

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
Sarjana_sastra_Jawa

Masuk Jurusan Sastra Jawa Itu Harus Kuat Menghadapi Pertanyaan Aneh

14 Desember 2017
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
Samsung Galaxy A Series Android Terbaik MOJOK.CO

Samsung Galaxy A Series: Seri Terbaik untuk Kelas Midrange Android

21 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023

Terbaru

surat pelaku mutilasi mojok.co

Isi Lengkap Surat Pelaku Mutilasi di Sleman Sebelum Tertangkap

23 Maret 2023
massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In