Manajemen Kiai Amplop ala Gus Mut - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-uneg
  • Movi
  • Terminal
  • Kanal Pemilu
Beranda Esai Khotbah

Manajemen Kiai Amplop ala Gus Mut

Ahmad Khadafi oleh Ahmad Khadafi
17 Januari 2020
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Gus Bawazir berbagi nasihat soal manajemen kiai amplop yang sukses kepada Gus Mut. Biar hidup nggak gitu-gitu aja dan bisa berkembang.

Memang sudah sedari lama Gus Bawazir ingin berkunjung ke kediaman Gus Mut. Hanya saja, karena sibuknya bukan main mengisi ceramah di sana-sini, Gus Bawazir tak pernah sempat. Kebetulan siang itu, Gus Bawazir akan mengisi ceramah di salah satu pesantren di daerah Gus Mut, maka Gus Bawazir menyempatkan untuk mampir ke sahabatnya itu.

Setelah berbasa-basi sejenak, Gus Mut penasaran dengan mobil yang dibawa Gus Bawazir. Sebuah mobil keluaran terbaru yang harganya selangit.

“Wah, mobilnya baru, Gus. Sukses ini jadi mubalig di mana-mana,” kata Gus Mut sambil menyediakan kopi dan jajanan pasar di meja tamu.

“Ya kan ini namanya manajemen kiai amplop, Gus. Alhamdulillah, ada rezeki berlebih dari usaha dagang di rumah,” kata Gus Bawazir terkekeh. “Sampeyan sih terlalu ikhlas, nggak mau terima amplop kalau lagi ngisi di mana-mana,” lanjut Gus Bawazir.

Mendengar itu Gus Mut sedikit tersentil.

Baca Juga:

rebo wekasan

Rebo Wekasan, Seputar Mitos Bala dan Ijazah Amalan dari Para Kiai

20 September 2022

Cerita Saya, Kurir Paket yang Antar Amanah sampai ke Pelaminan

10 Januari 2022

“Ah, kata siapa,” kata Gus Mut.

“Lah, memangnya Gus Mut terima amplop juga?” tanya Gus Bawazir.

“Ya, terima. Cuma manajemen kiai amplop saya beda sama sampeyan, Gus,” kata Gus Mut.

“Wah, kiai amplop juga ternyata sampeyan,” kata Gus Bawazir.

Gus Mut tersenyum.

“Monggo lho, Gus. Diminum dulu kopinya. Keburu dingin,” kata Gus Mut.

“Oh, iya, iya,” kata Gus Bawazir lalu menyeruput kopinya dalam-dalam.

“Bulan ini udah ngisi berapa banyak acara, Gus?” tanya Gus Mut.

“Yah, nggak banyak sih. Lagi sepi belakangan ini. Paling juga cuma 10 acara gitu,” kata Gus Bawazir.

“Wah, banyak banget itu. Sepi aja sampai 10-an acara. Acara pesantren semua?” tanya Gus Mut.

“Ya nggak. Kadang acara kampung, acara nikahan orang, kadang acara selametan panen, macam-macam. Sepanjang waktunya pas, ya saya datangi,” kata Gus Bawazir.

“Oh,” kata Gus Mut.

“Sampeyan itu saya dengar juga banyak ngisi di mana-mana. Tapi kok nggak kelihatan, Gus?” tanya Gus Bawazir.

“Nggak kelihatan gimana maksudnya?” tanya Gus Mut balik.

“Ya—maaf ini—nggak kelihatan. Nggak kelihatan hasil amplopnya. Hidup sampeyan kayak begini-begini aja dari dulu. Nggak berubah. Ke mana-mana masih naik motor. Sederhana, benar-benar zuhud bener sampeyan. Salut saya,” kata Gus Bawazir.

“Ya namanya juga cuma ngajar ngaji di rumah, Gus. Saya ini belum ada usaha apa-apa,” kata Gus Mut.

“Lah, memang duit dari amplop-amplop itu nggak pernah dipakai?” kata Gus Bawazir.

“Ya dipakai sih,” kata Gus Mut.

“Ah, masa? Kok nggak kelihatan ada hasilnya? Padahal saya tahu lho kalau daftar antrean ngundang Gus Mut ini juga banyak banget. Nggak kalah sama saya. Saya bisa beli mobil baru kok sampeyan nggak bisa. Itu kan tanda kalau sampeyan zuhud banget,” kata Gus Bawazir.

Gus Mut tersenyum.

“Sudah saya bilang, manajemen kiai amplop saya beda sama sampeyan,” kata Gus Mut.

“Makanya, pakai cara saya dong,” kata Gus Bawazir.

“Cara yang gimana tuh?”

“Begini. Duit dari amplop itu jangan dipakai semua. Beberapa dikumpulin. Lalu jadi modal usaha. Dari modal usaha itu terus jadi deh pemasukan buat kita,” kata Gus Bawazir kasih nasihat.

“Wah, nggak bakal bisa kalau model manajemen kiai amplop cara saya,” kata Gus Mut sambil menyalakan rokok.

“Lho kok bisa? Jangan-jangan sampeyan sedekahin semua,” kata Gus Bawazir.

“Oh, ya nggak dong. Saya simpan. Tapi peruntukannya beda-beda,” kata Gus Mut.

“Maksudnya ‘peruntukannya beda-beda’?” tanya Gus Bawazir.

“Ya cuma amplop dari orang-orang kaya saja yang saya gunakan. Tapi kalau untuk hajatan-hajatan kecil dari petani biasa yang aqiqoh anaknya gitu misalnya, ya saya nggak berani gunakan,” kata Gus Mut.

“Lah kok nggak berani? Itu kan sudah jadi hak sampeyan. Orangnya juga sudah sedekahin untuk Gus Mut,” kata Gus Bawazir.

“Nah, itu masalahnya.”

“Masalah gimana?”

“Ya masalah dong. Orang-orang kecil itu barangkali harus nabung atau ngejual sesuatu untuk bisa bikin acara dan kasih amplop ke saya. Masa iya, duit dari hal-hal kayak gitu mau saya campur dengan duit yang dikasih orang-orang kaya. Beda dong nilainya,” kata Gus Mut.

“Beda gimana?”

“Ya beda dong. Nilainya kan kelewat tinggi,” kata Gus Mut.

“Memangnya orang-orang kayak gitu malah selalu ngasih lebih tinggi? Lebih banyak gitu ya?” tanya Gus Bawazir.

“Bukan begitu. Begini. Orang kaya yang bikin acara mungkin cuma menyisihkan secuil pendapatannya, sedangkan orang-orang kecil bisa jadi sampai harus merelakan sebagian besar pendapatannya. Dari perbandingan itu, ya jelas nilainya orang biasa ini lebih tinggi dong,” kata Gus Mut.

“Jadi, diapain itu amplop-amplop model begitu? Dibiarin aja?” tanya Gus Bawazir.

“Ya jadi ini,” kata Gus Mut menunjuk kopi dan jajanan pasar di hadapan mereka.

“Maksudnya?”

“Ya jadi dana untuk nyuguhi tamu-tamu saya. Mau tamu itu temen saya, orang lain, petugas kelurahan, pengamen, pengemis. Semuanya kan selalu saya suguhi di rumah saya. Lha wong duit itu kan ‘suguhan’ juga dari tuan rumah untuk saya sebelumnya, jadi saya balikin lagi untuk ‘suguhan’ ke tamu-tamu saya,” kata Gus Mut sambil tersenyum.

Gus Bawazir terkejut mendengarnya.

“Lalu kalau amplop dari orang-orang kaya itu nasibnya gimana?” tanya Gus Bawazir.

“Baru, amplop dari orang-orang yang saya pikir kaya atau mampu yang bisa digunakan. Itu pun juga sebaiknya tetap yang berhubungan dengan jamaah dan santri-santri sih. Itu amanah dari bapak saya soalnya,” kata Gus Mut.

Gus Bawazir tertegun. Lalu melirik mobil barunya yang harganya menyundul langit dari modal amplop ngisi acara itu. Entah kenapa, barusan saja dirinya merasa sedang mendatangi Gus Mut untuk minta digampar karena telah menyentil topik sensitif soal manajemen kiai amplop.

 

*) Diolah dari pengajian Gus Baha’

BACA JUGA Kisah Sedekah Orang Miskin dan Amplop Bisyaroh yang Tertukar atau tulisan rubrik KHOTBAH lainnya.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2020 oleh

Tags: amplopbisyarohgusGus Baha'kiaiSedekah
Ahmad Khadafi

Ahmad Khadafi

Redaktur Mojok. Santri. Penulis buku "Dari Bilik Pesantren" dan "Islam Kita Nggak ke Mana-mana kok Disuruh Kembali".

Artikel Terkait

rebo wekasan
Kilas

Rebo Wekasan, Seputar Mitos Bala dan Ijazah Amalan dari Para Kiai

20 September 2022
Esai

Cerita Saya, Kurir Paket yang Antar Amanah sampai ke Pelaminan

10 Januari 2022
Hanamasa dalam Debat Halal Haram
Esai

Hanamasa dalam Pusaran Halal-Haram bagi Manajemen dan Pelanggan

4 Januari 2022
Khotbah

Tak Rela Terima Sedekah karena Tak Mau Lihat Orang Lain Lebih Mulia

17 Desember 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
konferensi pers yasonna laoly kader pdip ott kpk harun masiku suap komisioner kpu mojok.co

Apa Salahnya Yasonna Laoly Tampil di Konferensi Pers PDIP?

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka MOJOK.CO

Tinggal di Pinggiran Kota Jogja Itu Nggak Enak, Rasanya Kayak Neraka dan Petaka

15 Maret 2023
PT. Mencari Cinta Sejati Adalah Bentuk Perlawanan yang Subtil

Manajemen Kiai Amplop ala Gus Mut

17 Januari 2020
Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Ego di Jalan Raya MOJOK.CO

Toyota Fortuner Membuat Saya Kesulitan Menahan Hawa Nafsu di Jalan Raya

18 Maret 2023
jurusan kedokteran mojok.co

Selektivitas 7 Jurusan Kedokteran Terbaik di Indonesia 

16 Maret 2023
Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang MOJOK.CO

Pesugihan Haji N Menyebabkan Kematian Massal Ibu-ibu di Rembang

16 Maret 2023
Honda Supra X 125 Tetap Juara di Pelosok Indonesia MOJOK.CO

Honda Supra X 125: Tetap Juara di Pelosok Indonesia

20 Maret 2023
unair mojok.co

10 Prodi UNAIR yang Sepi Peminat dan Persaingannya Tidak Ketat

15 Maret 2023

Terbaru

massa mengambang jelang pemilu

Jelang Pemilu, Apa itu Massa Mengambang yang Jadi Rebutan Parpol?

22 Maret 2023
Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

Wage Rudolf: Rasisme Jogja dan Kumandang Indonesia Raya

22 Maret 2023
Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu. MOJOK.CO

Cerita Penjual Nasi Goreng Keliling yang Lebih Takut Jualan Menetap daripada Ketemu Hantu

22 Maret 2023
RUU PPRT jadi inisiatif DPR

Sah Jadi Inisiatif DPR, RUU PPRT Harusnya Kelar Sebelum Lebaran, Apa Saja yang Perlu Diketahui?

22 Maret 2023
pelaku mutilasi mojok.co

Terjerat Pinjol, Pelaku Mutilasi di Pakem Sudah Rencanakan Pembunuhan

22 Maret 2023
sekolah kedinasan mojok.co

10 Sekolah Kedinasan yang Paling Ramai dan Sepi Peminat

22 Maret 2023
Jenazah korban mutilasi di rumah duka. MOJOK.CO

Psikolog UGM: Ada Dua Tujuan Orang Melakukan Mutilasi

22 Maret 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Sosial
    • Tekno
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In