Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Esai

IHSG Anjlok Hampir 7%, Bukti Bahwa Indonesia Gelap Bukan Isapan Jempol Belaka

Isidorus Rio Turangga Budi Satria oleh Isidorus Rio Turangga Budi Satria
19 Maret 2025
A A
IHSG Anjlok Hampir 7%, Bukti Indonesia Gelap Adalah Kenyataan MOJOK.CO

Ilustrasi IHSG Anjlok Hampir 7%, Bukti Indonesia Gelap Adalah Kenyataan. (Mojok.co/Ega Fansuri)

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sentimen buruk yang bikin IHSG ambruk

Korupsi itu, di sentimen pasar, adalah hal buruk. Menghilangkan trust tentu saja, tapi juga membuat investor malas untuk berinvestasi. Akhirnya ya seperti yang bisa kita lihat, IHSG ambruk. 

Sederhananya, emang ada orang yang mau mempercayakan uangnya dikelola di suatu tempat yang budaya korupsi merajalela? 

Ada trust yang hilang di situ. Dan pelan tapi pasti, efeknya mulai terasa.

Beda “turun” dengan “anjlok” dalam konteks IHSG

Benar, pasar itu fluktuatif. Tapi, naik-turun dengan anjlok itu 2 makna berbeda. Seperti halnya hidup, naik dan turun itu relatif wajar. Kadang di bawah, kadang di atas. Ya selayaknya roda berputar, kan. Persis seperti fluktuasi IHSG di bursa saham. 

Investor datang dan pergi ke satu emiten, demi profit. Tapi kalau sudah sampai anjlok ke titik yang besar dan membuat trading halt, itu baru bisa jadi tanda bahwa ini emang nggak baik-baik saja.

Dan nggak itu saja, sebab dari semua bursa di Asia pada hari ini, hanya pasar Indonesia yang babak belur. Datanya sebagai berikut:

Indeks Harga Saham Gabungan atau IHSG rontok 6,12% atau sebanyak 395,87 poin ke level 6.076 pada perdagangan sesi pertama Selasa (18/3). IHSG bahkan sempat menyentuh level 6.011 meski hanya berlangsung sebentar.

Berbeda dengan laju IHSG, bursa saham Asia kompak menguat berdasarkan data yang dikompilasi dari Katadata. Indeks Hang Seng terangkat 1,7%, Shanghai Composite naik 0,13%, Nikkei tumbuh 1,2%, dan Straits Times terapresiasi 1,13%. Di bursa global DOW30 tercatat mengalami kenaikan 0,85% diikuti SP500 yang naik 0,64%. Indeks FTSE juga mengalami kenaikan 0,56%.

Lalu, gimana nasib ekonomi kita ke depannya setelah kejadian kemarin?

Yang pasti, pemerintah tahu semua sedang tidak oke. Pertama, Wakil Ketua DPR RI Sufmi Dasco Ahmad, memimpin rombongan anggota DPR dan langsung mendatangi kantor BEI begitu mendapat kabar trading halt. 

Tentu, ini bukan kunjungan ramah-tamah biasa. Efeknya ada, meski tidak rebound maksimal. Setidaknya, IHSG ditutup ada di range 6.200-an. 

Yaaa, anggap saja not bad, tapi nggak sepenuhnya pertanda bagus. Cuma ini pertolongan pertama yang krusial dari sisi pemerintah.

Kedua, melalui konferensi pers, Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani juga sore ini memberikan keterangan ke awak media. Selain membantah isu liar bahwa dia mundur sebagai Menkeu, Sri Mulyani juga menyebut anjloknya penerimaan pajak di periode Februari karena data yang belum stabil. 

Konpers Sri Mulyani adalah sedikit angin segar untuk pasar. Yah, reputasi beliau “teruji” di level dunia. Kepercayaan investor ke sosok Sri Mulyani setidaknya cukup menjadi alasan kenapa konpers dilaksanakan beberapa jam setelah bursa tutup kemarin.

Pemulihan butuh waktu

Tentu, semua tidak akan pulih cepat. Koreksi IHSG yang cukup dalam kemarin, akan jadi catatan penting. Dinamika sosial-politik yang memanas di dalam negeri bisa bawa masalah ke ekonomi kita. 

Iklan

Ini belum menyasar ke isu fundamental lainnya. Misalnya seperti maraknya PHK, melemahnya daya beli masyarakat, hingga nasib kelas menengah yang kian abu-abu. Bukan rahasia lagi, kelas menengah adalah tulang punggung ekonomi negara ini dan pemerintah tahu itu.

Kalau saya pribadi, anjloknya IHSG cukup jadi sinyal. Sinyalnya jelas dan tentu ini sinyal yang tidak baik. 

Pertanyaannya, apa langkah pemerintah kemudian setelah serangkaian pertolongan pertama kemarin siang? Sebab mohon maaf, masalah ekonomi tidak bisa teratasi hanya dengan bilang NDASMU di pidato.

Barang berat ini, Pak Presiden!

Penulis: Isidorus Rio

Editor: Yamadipati Seno

BACA JUGA Ingin Beli Saham IPO? Kenali Istilah-istilah Ini Dulu dan catatan menarik lainnya di rubrik ESAI.

Halaman 2 dari 2
Prev12

Terakhir diperbarui pada 19 Maret 2025 oleh

Tags: BEIbursa sahambursa saham indonesiaIHSGIHSG anjlokIHSG hari iniIHSG idxIndeks Harga Saham Gabungankenapa IHSG turunKoreksi IHSG
Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Isidorus Rio Turangga Budi Satria

Dulu nulis bola. Sekarang nulis tekno.

Artikel Terkait

Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) anjlok. Pakar ekonomi UGM tetap anjurkan investasi agar uang tidak tergerus inflasi MOJOK.CO
Ragam

Waktu yang Tepat untuk Investasi meski Harga Saham Anjlok, Jika Uang Disimpan buat Konsumsi Nanti Tergerus Inflasi

10 April 2025
Harga Saham Anjlok Karena Pandemi, Waktunya Mulai Berburu? MOJOK.CO
Celengan

Harga Saham Anjlok, Berikut Tips Investasi Saham Ketika Pandemi Buat Pemula

2 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Melalui Talent Connect, Dibimbing.id membuat bootcamp yang bukan sekadar acara kumpul-kumpul bertema karier. Tapi sebagai ruang transisi—tempat di mana peserta belajar memahami dunia kerja MOJOK.CO

Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier

24 Desember 2025
38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal. MOJOK.CO

Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal

26 Desember 2025
Event seni budaya jadi daya tarik lain wisata ke Kota Semarang selama libur Nataru MOJOK.CO

Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya

26 Desember 2025
elang jawa.MOJOK.CO

Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

23 Desember 2025
Jogja Macet Dosa Pemerintah, tapi Mari Salahkan Wisatawan Saja MOJOK.CO

Jogja Mulai Macet, Mari Kita Mulai Menyalahkan 7 Juta Wisatawan yang Datang Berlibur padahal Dosa Ada di Tangan Pemerintah

23 Desember 2025
Anugerah Wanita Puspakarya 2025, penghargaan untuk perempuan hebat dan inspiratif Kota Semarang MOJOK.CO

10 Perempuan Inspiratif Semarang yang Beri Kontribusi dan Dampak Nyata, Generasi ke-4 Sido Muncul hingga Penari Tradisional Tertua

23 Desember 2025

Video Terbaru

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

Petung Jawa dan Seni Berdamai dengan Hidup

23 Desember 2025
Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

Sepak Bola Putri SD Negeri 3 Imogiri dan Upaya Membangun Karakter Anak

20 Desember 2025
SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

SD Negeri 3 Imogiri Bantul: Belajar Bergerak dan Bertumbuh lewat Sepak Bola Putri

18 Desember 2025

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.