Hantu dan Kebanggaan Produk Negeri Sendiri - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Terminal
  • Movi
  • Podcast
Home Esai

Hantu dan Kebanggaan Produk Negeri Sendiri

Cepi Sabre oleh Cepi Sabre
7 April 2016
0
A A
hantu dan kebanggaan
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Kalau mau jujur dan terbuka, kita kelihatannya memang harus mengakui, bahwa hantu-hantu lokal Indonesia masih sering dipandang sebelah mata oleh banyak orang, termasuk oleh orang Indonesia sendiri.

Kalau dibandingkan dengan hantu luar negeri, mulai dari gaya fesyen sampai tempat tinggal, kita akan menganggap bahwa hantu kita masih kalah superior. Lha gimana enggak kalah, saat hantu luar negeri pakai jas dan tuxedo, hantu kita malah pakai daster putih pucat yang enggak banget. Saat hantu luar negeri tinggal di kastil, hantu kita malah tinggal di pohon asem, rumah tua, atau area pekuburan. Bahkan saat hantu luar negeri bisa dengan santainya minum wine bercampur darah, hantu kita masih saja setia sama sate yang dijual sama penjual sate keliling, itupun bayarnya masih pakai daon lagi. Aduuuh mama sayange…

Ya, maklum sih, masyarakat kita memang masih belum pede dengan produk-produk dalam negeri, termasuk produk dunia mistik, yang mana salah satunya adalah hantu.

Padahal kalau kita telaah dengan lebih jeli, seperti halnya Agus Mulyadi yang nyaris serupa dengan Teuku Wisnu, sebenarnya hantu-hantu lokal kita sebenarnya punya banyak kemiripan bahkan keunggulan kalau dibandingkan dengan hantu-hantu impor.

Saya ambil contoh, pocong. Istilah hantu yang satu ini sebenarnya merujuk pada metode pengkafanan mayit untuk umat muslim di seluruh dunia, namun kelihatannya, ya cuma di Indonesia thok ada kasus pocong yang rewel gentayangan dan minta dilepas tali pocongnya. Jadi tidak salah jika kita menyebut pocong sebagai hantu dalam negeri.

Baca Juga:

Agoes Salim: Si Jenius Tak Berdarah Biru dan Sang Organisatoris

Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

Kalau diperhatikan, pocong ini mirip dengan vampir di film-film Mandarin kuno. Vampir Mandarin alias vampir Cina ini cara bergeraknya pocong banget: loncat-loncat. Kalau pocong sih wajar loncat-loncat, karena kakinya memang dililit tali bagian bawah. Lha kalau vampir, kedua kakinya kan bebas, tidak diikat tali apapun, ngapain coba pakai lompat-lompat segala? Hantu kok wagu.

Kemiripan loncat-loncat antara vampir dan pocong itu bahkan sempat membuat saya terfikir, jangan-jangan sebenarnya pocong dan vampir Cina itu bersaudara. Siapa yang bisa menjamin kalau vampir Cina itu bukan pocong yang diutus jadi duta besar di negara tetangga lantaran kakaknya mencalonkan diri jadi gubernur, tergoda untuk berkicau rasis di Twitter, lalu dikirim ke Cina supaya kapok?

Dari Cina, kita beralih ke Jepang. Di negeri matahari terbit ini, ada satu spesies hantu yang cukup terkenal, namanya hantu Sadako.

Kalau mau diperbandingkan dengan hantu lokal pada kelas yang sama, Sadako ini sangat cocok bila dibandingkan dengan kuntilanak. Mulai dari gender, potongan rambut, hingga jenis busana yang dipakai, keduanya hampir sama, bedanya hanya tempat nongkrongnya saja. Sadako biasanya nongkrong di dasar sumur, sedangkan kuntilanak biasanya nongkrong di dahan pohon.

Nah, di sinilah letak keunggulan kuntilanak dibandingkan dengan sadako. Kuntilanak nongkrongnya di dahan pohon, sehingga kalau mau menakut-nakuti orang, ia tinggal lompat dari dahan. Beda dengan Sadako. Karena nongkrongnya di dasar sumur, maka kalau ingin menakut-nakuti orang, ia harus berjuang keras memanjat sumur terlebih dahulu.

Hal tersebut tentu sangat tidak efektif dan membuang-buang waktu. Jangan heran jika sadako jarang sekali menampakkan dirinya, karena sebelum ia sampai di permukaan sumur, orang yang ingin ditakut-takuti sudah keburu jauh.

Hingga tahap ini sudah terlihat dengan jelas, bahwa hantu kita sudah sadar gravitasi. Hal ini menjadi bukti yang sahih, bahwa hantu kita sesungguhnya adalah hantu yang unggul, adaptif, dan peka terhadap lingkungan.

Vampir sudah, sadako sudah. Oke, sekarang kita coba bandingkan hantu dari negara barat.

Kali ini, saya ingin mencoba menbandingkan warewolf. Si manusia jadi-jadian yang doyan berubah jadi serigala setiap kali datang bulan. Saya pikir, werewolf ini sangat cocok dan pas bila kita bandingkan dengan babi ngepet. Keduanya sama-sama bisa berubah menjadi binatang.

Bedanya, kalau babi ngepet, dia tidak perlu menunggu purnama seperti Rangga, eh, werewolf, untuk berubah wujud. Bahkan kalau motto ngepet dicetak di kaos, ini bisa jadi slogan yang mesranya keterlaluan:

“Cinta itu, aku yang keliling, kamu yang jaga lilin.”

Bayangkan, cewek waras mana yang enggak lumer hatinya kalau dirayu pakai tagline yang mistis-romantis kayak gitu?

Yang terakhir, mari kita coba bandingkan hantu laut asal negeri Belanda, The Flying Dutchman. Ia adalah hantu kapal yang terkenal di seantero dunia. Kemunculannya seringkali menjadi pertanda buruk.

Konon, ia sudah dikutuk untuk berlayar selamanya dan tidak akan pernah bisa berlabuh di dermaga manapun. Area kekuasaan hantu ini tidak menentu, selalu berpindah-pindah, mengikuti suasana hati.

Kalau Belanda punya The Flying Dutchman, Indonesia punya Nyai Roro Kidul.

Baik The Flying Dutchman maupun Nyai Roro Kidul adalah sama-sama roh laut. Namun, bedanya, Nyai Roro Kidul lebih otoritatif. Wilayah kekuasannya luas, dan absolut, tidak berpindah-pindah, yaitu Laut Selatan di Samudera Hindia. Ia bisa menampakkan dirinya di seluruh bagian laut selatan. bahkan tak jarang, ia juga sering berkorespondensi dengan petinggi-petinggi keraton di daratan.

Nyai Roro Kidul ini sungguh mewakili semangat Menteri Kelautan dan Perikanan kita, Ibu Susi Pudjiastuti, yang senantiasa bercita-cita untuk menjadi raja di laut sendiri. Tak hanya itu, Nyai Roro Kidul juga merupakan sosok jelmaan paripurna dari motto TNI-AL: “Jalesveva Jayamahe”, yang artinya Di Lautan Kita Jaya.

Kurang hebat gimana lagi coba? Flying Dutchman mah enggak ada seupil-upilnya.

Nah, pembaca Mojok yang dirahmati Alloh, itulah beberapa perbandingan hantu-hantu dari dalam dan luar negeri. Semoga mampu menambah rasa cinta dan kebanggaan kita akan negeri sendiri. Karena bagaimanapun, hantu adalah salah satu produk budaya yang sangat perlu untuk dilestarikan.

Ingatlah selalu kata-kata mutiara dari pak Bos Maspion ini biar semangat Anda menjaga nasionalisme hantu tetap menggelora:

“Cintailah, ploduk-ploduk, Indonesia…”

 

Tags: hantuHororIndonesiapocongvampir
Cepi Sabre

Cepi Sabre

Artikel Terkait

Agoes Salim: Si Jenius Tak Berdarah Biru Dan Sang Organisatoris

Agoes Salim: Si Jenius Tak Berdarah Biru dan Sang Organisatoris

17 Juli 2022
Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

Piala Presiden: Turnamen Pramusim Paling Aneh Sedunia

23 Juni 2022
PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

PSSI: Grup Lawak Yang Mengalahkan Kelucuan Warkop DKI

16 Juni 2022
Soekarno: Tunas, Tumbuh, Dan Senjakalanya Ide Persatuan

Soekarno: Tunas, Tumbuh, Dan Senjakalanya Ide Persatuan

3 Juni 2022
horor rumah hantu malioboro

Rumah Hantu Malioboro dan Alasan Orang-orang Suka Sesuatu yang Horor 

21 Mei 2022
Mr Supomo kedaulatan Indonesia

Kedaulatan Sebuah Negara Menurut Supomo

25 April 2022
Pos Selanjutnya
Pocong Hutan dan Hantu Wanita Penggemar Sepak Bola

Pocong Hutan dan Hantu Wanita Penggemar Sepak Bola

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak MOJOK.CO

Kereta Cepat Jakarta Bandung Sumber Petaka Masa Depan: Indonesia Dicaplok, Cina Menang Banyak

8 Agustus 2022
hantu dan kebanggaan

Hantu dan Kebanggaan Produk Negeri Sendiri

7 April 2016
Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Perguruan Tinggi Favorit MOJOK.CO

Derita Gagal SBMPTN dan (Ditolak) Masuk Perguruan Tinggi Favorit

5 Agustus 2022
pola pengasuhan anak mojok.co

Psikolog UGM Jelaskan Tipe Pola Asuh yang Bisa Berdampak pada Hasil Akademik Anak

5 Agustus 2022

Cara Hadapi Henry Subiakto Menurut Mahasiswanya, Itu Lho Staf Kominfo yang Unggah Liputan Narasi TV Tanpa Watermark

3 November 2020
Musimin, petani di lereng Gunung Merapi yang menolak ekspor kopi ke Jepang.

Mengenal Musimin, Petani Lereng Merapi yang Menolak Pesanan Kopi dari Jepang 

5 Agustus 2022
Lampu merah terlama di Jogja. (Ilustrasi Ega Fansuri/Mojok.co)

Menghitung Lampu Merah Terlama di Jogja, Apakah Simpang Empat Pingit Tetap Juara?

9 Agustus 2022

Terbaru

ibu menyusui mojok.co

Butuh Dukungan, Mayoritas Ibu Menyusui Kurang Bahagia Selama Pandemi

11 Agustus 2022
gondomanan mojok.co

Penataan, Simpang Empat Gondomanan akan Bebas Kabel

10 Agustus 2022
Mu Kalah Hingga Jkt48 Rayakan 10 Tahun Dengan Hadirkan 122 Member!

MU Kalah hingga Jkt48 Rayakan 10 Tahun dengan Hadirkan 122 Member!

10 Agustus 2022
SMAN 1 Banguntapan, Bantul Yogyakarta

Sanksi Disiplin Tetap Berjalan, SMAN 1 Banguntapan Berdamai dengan Orang Tua

10 Agustus 2022
motif penembakan brigadir j mojok.co

Sensitif, Motif Penembakan Brigadir J Belum Diungkap

10 Agustus 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In