Apa Iya Pendidikan Abad 21 Cuma Bakal Berisi Belajar Online, Doang? - Mojok.co
  • Cara Kirim Artikel
Mojok
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Ziarah
    • Seni
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Politik
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Logo Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Uneg-uneg
  • Terminal
Beranda Esai

Apa Iya Pendidikan Abad 21 Cuma Bakal Berisi Belajar Online, Doang?

Nyimas Gandasari oleh Nyimas Gandasari
22 Juli 2019
0
A A
Pendidikan Belajar Online MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Zeniusdotnet dan Ruang Guru cukup membantu untuk mengakses materi pelajaran dengan mudah. Tapi, apakah solusi ketertinggalan pendidikan di Indonesia semata lewat belajar online?

Beberapa hari lalu, salah satu aplikasi belajar online; Ruang Guru, menggelar ulang tahunnya yang kelima. Tak tanggung-tanggung, anniversary tersebut disiarkan oleh sepuluh stasiun tivi nasional dengan pemandu dan pengisi acara artis-artis ibukota. Tata panggung dengan lighting yang cetar membahana benar-benar mengimpresi perayaan tersebut supermeriah. Kalah deh perayaan Hari Pendidikan Nasional atau “hari-hari besar” pendidikan lainnya yang digelar oleh Kemdikbud!

Sehari sebelumnya, sang pendahulu; Zeniusdotnet, meluncurkan aplikasi ZeniusApp yang dapat diunduh di playstore yang tersedia di ponsel pintar. Jika sebelumnya Zenius setia pada platform website dengan sajian puluhan ribu video pembelajaran dan pembahasan soal, barangkali terobosan baru ini dimaksudkan agar para penggunanya kian mudah mengakses pembelajaran yang dirancang.

Saya, yang juga mengelola suatu komunitas belajar di Jakarta, menggunakan dua aplikasi ini secara bersamaan. Mula-mula Zenius yang sudah saya gunakan sejak tahun 2014. Belakangan, Ruang Guru di awal tahun 2018 lalu.

Bagi saya yang bergelut di bidang pendidikan, kedua aplikasi ini sangat membantu beberapa tugas seorang pendidik. Baik dalam memberikan penguatan konsep suatu materi, berkolaborasi dalam memberikan dan memecahkan variasi soal latihan untuk menguji ketercapaian konsep tersebut, serta mendorong pendidik menemukan ragam model belajar yang nggak melulu di dalam kelas.

Hari gini gitu, loh! Udah lah ya belajar di sekolah seharian karena sistem full day school. Eh, kok masih ada program pengayaan yang modanya juga pertemuan tatap langsung di kelas!

Baca Juga:

Belajar di tempat makan membuat nyaman

Nyaman Belajar di Tempat Makan

23 Maret 2021
Problematika Pendidikan di Indonesia beserta Takhayul di Dalamnya

Problematika Pendidikan di Indonesia beserta Takhayul di Dalamnya

4 Agustus 2020

Selain itu, tentu saja, sebagai salah satu referensi belajar yang dapat digunakan oleh murid dan pendidik secara bersamaan, aplikasi-aplikasi belajar online ini terbilang cukup murah. Paket lengkap per tahun pelajaran cuma dibanderol di kisaran harga yang nggak sampai sejuta.

Harga segitu jika dibandingkan membeli seluruh buku panduan dari jenjang SD sampai SMA—bahkan panduan masuk perguruan tinggi, teramat sangat murah. Apalagi, kalau ingat aplikasi belajar online ini juga bisa digunakan secara keroyokan oleh seluruh warga sekolah.

Pada suatu masa, saya sempat bertanya-tanya. Apakah semua kemudahan dan kemurahan yang ditawarkan aplikasi-aplikasi belajar online ini—apalagi kalau nantinya ditambah dengan kekuatan internet di pelosok negeri yang nggak lagi bapet—akan membuat pepatah macam guru kencing berdiri murid kencing berlari, tinggal sejarah? Saking nggak akan pernah digunakan lagi.

Sekolah-sekolah dan kelas-kelas konvensional dengan segala kelebihan dan kekurangannya, kian lebur dalam bentuk baru. Belajar tak lagi kaku di ruang-ruang yang disekat dengan dinding bata atau bangunan beton. Pembelajaran abad 21 yang dibayangkan bakal seperti apa, barangkali saat ini mulai terwakili oleh kehadiran aplikasi-aplikasi belajar online ini.

Dimana setiap murid dapat dengan mudah mengakses materi pelajaran yang dibutuhkan. Mereka pun bisa menentukan sendiri hendak belajar dimana, bersama siapa, dan kapan. Sabeb, meeeen. Jam belajar 06.30 sampai 15.00 mungkin nggak lama lagi tinggal kenangan kayak nasib Metromini dan Kopaja di jalanan Jakarta yang ngos-ngosan menunggu ajal kayak pendahulunya: bemo.

Tapi, masak sih pendidikan abad 21 ini cuma bakal berisi belajar yang onlen-onlen gitu, doang?

Saya kok juga tetap enggan menyederhanakan—kalau nggak bisa dibilang menyangkal, sih—apa yang dikatakan salah satu founder Ruang Guru saat perayaan ulang tahun mereka yang kelima lalu. Soal solusi ketertinggalan pendidikan di Indonesia semata dengan teknologi.

Bukan! Saya nggak bermaksud gabung jadi jamaahnya Evgeny Morozov yang bilang teknologi—khususnya teknologi internet—itu cuma delusi doang. Lantas menafikan peran teknologi dalam sistem pendidikan kita.

Apalagi, banyak hal yang telah dilakukan Ruang Guru dengan basis teknologi yang mereka kuasai. Bayangkan, hanya dalam waktu lima tahun, mereka bisa merangkul 15 juta dari 50 juta pelajar di seluruh Indonesia untuk dapat mengakses aplikasi mereka.

Konten di aplikasi mereka pun nggak tanggung-tanggung. Konten tersebut dibuat seserius mungkin untuk bisa dijadikan tempat belajar ala milineal dan generasi kini lainnya. Mulai dari video pembelajaran berisi penjelasan materi dari guru-guru terbaik yang kece-kece. Belum lagi kemasan materi dalam bentuk animasi yang sulit bikin penggunanya bosan belajar. Beserta ratusan ribu soal yang menantang untuk diselesaikan dengan feedback cepat nan akurat.

Pendahulunya, Zenius.net, meski fitur-fitur belajarnya tak sementereng yang dirancang Ruang Guru, pun telah lebih dulu mengemas materi pembelajaran melalui video yang menampilkan penjelasan berbasis suara-suara renyah para mentor dan tutornya. Membikin siapa pun yang mendengarkannya ingin terus belajar. Apalagi kalau udah dengar suaranya Kak Wilo sama Bang Sabda. Eh? Kok, lah ya?

Nah, barangkali di sinilah tantangannya. Fitur-fitur belajar yang disediakan di aplikasi-aplikasi belajar online yang ada saat ini perlu punya “ruh” sehingga ia tak hanya sebatas fitur keren yang mentereng. Ruh yang saya maksud barangkali berwujud relasi pendidik dengan muridnya.

Bagaimanapun, proses pembelajaran baik di dalam jaringan maupun di luar jaringan selalu melibatkan dua pihak manusia yang disebut murid dan guru. Dua pihak ini saling berinteraksi menjalin sebuah relasi yang saling mempengaruhi. Selain daya lainnya yang mendukung suksesnya suatu proses pembelajaran, barangkali relasi adalah salah satu elemen yang cuma bisa dilakukan oleh manusia.

Bayangkan deh, kalau di masa mendatang relasi murid dan guru cuma kayak Theo dan Samantha di film Her. Pedih kan, kalau hanya bisa mencintai OS dan bukan sosok yang nyata ada. Ah, yang beginian bagian jones-jones deh yang lebih paham. Hehe.

Simpulan ini saya dapat dari sebagian besar murid saya. Apa yang dilakukan Ruang Guru dengan rupa-rupa layanan yang mengisi konten aplikasinya sangat membantu penggunanya—termasuk murid-murid saya—untuk mempelajari materi pembelajaran dengan mengasyikkan. Kampanye yang masif lewat buzzer-buzzer yang mempromosikan produk mereka telah membangun ekosistem belajar online dengan kualitas mumpuni yang lebih semarak pada sistem pendidikan di kita.

Namun, relasi kuat antara tutor dengan murid yang dikembangkan oleh Zenius.net membuat sebagian besar murid saya merasakan bahwa mereka bisa lebih menyelami semua materi yang disajikan dengan lebih menyenangkan. Coba ya, sebagian besar murid yang mengakses pelajaran di Zenius.net secara kontinyu selalu mendadak memimpikan Kak Wilo bisa jadi pacarnya, atau mereka mendadak perlu sakit hati pas Sabda akhirnya menikah dengan selebtwit sekelas Citta Cania. Segitunya.

(((Segitunya)))

Iya, segitunya! Sampai saya sendiri dibuat iri. Lah, ya saya yang bertahun-tahun bareng mereka di kelas dianggap apa? Eh.

Akhirnya, saya tidak hendak membandingkan dua produk yang membidik strategi berbeda. Toh, hal yang saya ungkapkan di atas sangat subjektif. Karena barangkali, sebagian besar murid saya yang sebenarnya ngarep Iqbaal eks Coboy Junior bisa jadi guru di Ruang Guru itu, lebih cenderung membutuhkan hubungan yang menyenangkan dalam proses belajar supaya lebih greget paham konsep materi yang dipelajari.

Apa yang ditunjukkan oleh Ruang Guru dan Zenius.net justru membangun kesadaran saya sebagai pendidik tentang makna pendidikan abad 21 yang nggak sekadar belajar yang onlen-onlen gitu.

Benar, pertumbuhan teknologi yang pesat punya potensi besar untuk mendorong pembelajaran yang bukan sekadar bermanfaat tapi inovatif bahkan canggih bagi murid. Namun, relasi guru dan murid yang bermakna, melalui pola komunikasi yang cair tanpa rasa sungkan apalagi takut. Serta melepas sekat-sekat kaku yang membatasi kreativitas guru dan murid, hingga timbul respek antar keduanya yang membikin kenyamanan dalam belajar bersama. Iya, senyaman kamu sama gebetan itu loh. Eaaa~~~

Eh, nggak lupa mau ngucapin selamat ulang tahun kelima buat Ruang Guru. Pibesdei juga buat Zenius.net yang ke-12 tahun. Makasih banyak udah ikut ngeramein dengan upaya-upaya dan langkah-langkah kece buat pendidikan Indonesia yang (semoga) lebih baik terus. Luph you!

Terakhir diperbarui pada 26 November 2019 oleh

Tags: belajarbelajar onlineruang guruzeniusdotnet
Nyimas Gandasari

Nyimas Gandasari

Artikel Terkait

Belajar di tempat makan membuat nyaman
Susul

Nyaman Belajar di Tempat Makan

23 Maret 2021
Problematika Pendidikan di Indonesia beserta Takhayul di Dalamnya
Movi

Problematika Pendidikan di Indonesia beserta Takhayul di Dalamnya

4 Agustus 2020
Kita Tak Menyadari Bahwa Ruang Guru Didirikan untuk Mengkritik Pendidikan di Indonesia
Pojokan

Kita Tak Menyadari Bahwa Ruangguru Didirikan untuk Mengkritik Pendidikan di Indonesia

22 Juli 2020
belajar online, nadiem makarim, kemendikbud, sinyal, internet mojok.co
Pojokan

Mahasiswa Meninggal saat Belajar Online Bukti Revolusi 4.0 = Omong Kosong Terbesar Abad Ini

13 Mei 2020
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Dia Murtad karena Kamu Kira Ibadah Hanya Ada di dalam Masjid

Misi Terselubung Nyanyian Wali Kota Depok di Lampu Merah bagi Warga Depok

Tinggalkan Komentar


Terpopuler Sepekan

Pendidikan Belajar Online MOJOK.CO

Apa Iya Pendidikan Abad 21 Cuma Bakal Berisi Belajar Online, Doang?

22 Juli 2019
Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja MOJOK.CO

Surat Cinta untuk Warga Solo: Jangan Ulangi Problem Pariwisata Jogja

4 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023
bisnis raffi ahmad mojok.co

Nama-nama Penting di Balik Gurita Bisnis Raffi Ahmad

30 Januari 2023
Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja MOJOK.CO

Mencoba Lawson yang Baru Buka: Oden Enak yang Harganya Nggak Enak Buat UMR Jogja

29 Januari 2023
Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak yang Dihujat Warganet - MOJOK.CO

Suara Hati Pak Bukhori, Penjual Nasi Minyak Surabaya yang Dihujat Warganet

24 Januari 2023
Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka MOJOK.CO

Cerita Orang-orang yang Memasang Pelor di Penis Mereka

30 Januari 2023

Terbaru

maria ulfah

Mengenal Maria Ulfah (Bagian I): Perjuangkan Hak Pilih Perempuan Indonesia

5 Februari 2023
Warga Poteran Sumenep butuh jembatan. MOJOK.CO

Keluh Kesah Warga Pulau Poteran Sumenep: Nggak Punya Jembatan, Tarif Tongkang Naik

5 Februari 2023
keterwakilan perempuan

Strategi Zigzag Kerek Keterwakilan Perempuan di Parlemen, Kok Bisa? 

5 Februari 2023
sisa makanan mojok.co

Mangkel Sama Orang yang Nyisain Makanan di Warung Nasi Padang

5 Februari 2023
fans manchester united mojok.co

Menjadi Orang Penyabar dalam Sudut Pandang Fans Manchester United

5 Februari 2023
lapor spt mojok.co

Apa yang Terjadi Kalau Kita Nggak Lapor SPT? Ini Penjelasan Sanksinya

5 Februari 2023
Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja. MOJOK.CO

Blak-blakan Reno Candra Sangaji, Lurah 1.000 Baliho yang Sempat Bikin Geger Jogja

4 Februari 2023

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
DMCA.com Protection Status

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Kanal Pemilu 2024
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
    • Podium
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Uneg-Uneg
  • Movi
  • Kunjungi Terminal
  • Mau Kirim Artikel?

© 2023 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In