Warna Apa Saja Bole, yang Penting Putih! - Mojok.co
  • Kirim Artikel
  • Terminal
Mojok
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
No Result
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
  • Kilas
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
Home Corak Mop

Warna Apa Saja Bole, yang Penting Putih!

Saleh Abdullah oleh Saleh Abdullah
30 Mei 2017
0
A A
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

Seorang bupati yang baru terpilih di sebuah kabupaten di Papua berniat melakukan kunjungan pertama ke rumah sakit di kabupatennya. Kepala Rumah Sakit yang mendengar berita itu segera melakukan persiapan penyambutan. Semua bangsal dibersihkan dan dirapikan. Tembok-tembok dicat putih kembali. Lantai-lantai licin mengilap, bau karbol, kinclong!

Ketika Bupati datang, Kepala Rumah Sakit menyambutnya. Bupati berusia 40-an tahun itu menebar senyum penuh semangat. Setelah melihat-lihat bagian luar rumah sakit, ia lalu berjalan menuju bangsal-bangsal pasien untuk menjenguk kondisi para pasien. Di bangsal pasien gangguan jiwa, Bupati menyalami seorang pasien tua sekitar usia 60-an.

Bupati: Selamat pagi, Bapa …. Perkenalkan, saya bupati yang baru terpilih. Bagaimana kondisi Bapa selama dirawat di sini? Su merasa baik, ka? Kalau ada yang kurang-kurang, Bapa bisa kasi lapor saya. Nanti saya kasi perintah untuk segera urus!

Si pasien tidak bereaksi sedikit pun. Ia hanya melihat Bupati dengan pandangan penuh curiga. Beberapa pertanyaan lain diberondongkan si Bupati, si pasien tetap diam dengan mata memicing, tetap penuh curiga. Akhirnya, mungkin karena frustrasi si pasien tidak mau bicara, Bupati meninggalkan si pasien dan berjalan menemui pasien lain.


Tepat ketika si Bupati beranjak, pasien tua tadi berdiri dan berjalan ke arah Bupati, lalu menepuk pundaknya seraya berkata, “Adik Bupati, jangan kuatir, ketika saya baru masuk rumah sakit ini pun saya rasa diri sebagai wali kota.”

Baca Juga:

Cara Bikin Gajah Geleng Kepala ala Halmahera

Gudang Garam Surya, Papua Punya Selera

 

Senja merah di Pelabuhan Kaimana. Seorang lelaki memanggul ransel siap menaiki kapal Dobonsolo yang akan membawanya meninggalkan Papua Barat. Seorang lelaki lain berlari mengejar dan memanggilnya. Ia adik lelaki yang akan pergi itu.

Kakak: Adik, ko jangan menangis sudah. Kaka jadi sedih. Kaka pasti kembali lagi nanti, to. Nanti Kaka bawakan ole-ole. Ko mau Kaka belikan kaos-kaos untuk ko main bola nanti, ka? Ko mau warna kaos apa? Merah, hitam, atau biru?

Adik: (sambil mengusap air matanya) Ah, terserah Kaka. Warna apa saja bole, yang penting putih.

 

Abner eks-tahanan yang dicurigai terlibat OPM. Setelah bebas, polisi berusaha membuatnya cinta NKRI. Setiap hari ia diajarkan lagu “Berkibarlah Benderaku”. Sering terdengar ia menyanyikan bait-bait lagu tersebut di kamar mandi.

Berkibarlah benderaku
lambang suci gagah perwira
di seluruh pantai Indonesia
kau tetap pujaan bangsa

Siapa berani menurunkan engkau
serentak rakyatmu membela!

Sore itu ia melewati lapangan kantor distrik (kecamatan) yang sedang ada upacara penurunan bendera. Sontak ia lari ke lapangan dan memukuli dua petugas yang sedang menurunkan bendera.

Abner dibawa kembali ke kantor polisi. Di sana ia dimarahi komandan polisi.

Abner: Kaka kasi ajar saya lagu “Berkibarlah Benderaku”. Lagu ada bilang kitorang harus bela kalo ada orang yang berani turunkan bendera, to? Apa salah saya, Kaka?

 

Reformasi masih berusia dini. Di sebuah kabupaten di Maluku, entah kenapa rapat pleno DPRD saat itu, untuk kesekian kalinya, kembali menolak rencana pemasangan instalasi internet di gedung DPRD. Sore itu seorang wartawan lokal yang merasa tak habis pikir, sebut saja namanya Togutil, mendatangi rumah ketua DPRD yang memang sudah ia kenal.

Togutil: Om, beta seng mangarti kenapa DPRD selalu tolak pengadaan internet?

Ketua DPRD: Eh, nyong, jangan ale banya tanya dolo. Sini kasi voor beta penjelasan dolo: apa itu internet!?


Togutil: (Yang mendadak merasa ingin segera lari dan terjun ke laut di belakang rumah Ketua DPRD) Begini, Om, dengan internet itu nanti Om bisa cari-cari banya informasi, baku sambung dengan banya orang, juga tamang-tamang. Om bisa bertemu Om pung tamang-tamang lama jua.

Ketua: Hah? Iyo, kah? Internet bisa urus akang? Ale jangan parlente par beta, ya?

Togutil: Tuang Allah. Beta bekerja di kantor setiap hari deng internet, akang. Seng perlu parlente par Om.

Ketua: Beta percaya, nyong! Bagini, Om mau minta tolong. Besok ale pake internet akang, bantu Om cari beta pung opa yang dibawa Belanda ke pulau-pulau Dobo, dulu.

Si wartawan lalu pamit. Ia menemui kami sambil ngos-ngosan. “Ayo torang beli sopi (minuman keras khas Maluku) dolo, bisa? Beli satu jerigen bole. Beta mau mabuk dan pingsan tiga hari. Tra perlu dibangunkan!”

Terakhir diperbarui pada 30 Mei 2017 oleh

Tags: mop malukumop Papua
Saleh Abdullah

Saleh Abdullah

Artikel Terkait

Cara Bikin Gajah Geleng Kepala ala Halmahera

31 Juli 2017
Gudang Garam Surya, Papua Punya Selera

Gudang Garam Surya, Papua Punya Selera

10 November 2016
Pos Selanjutnya
Kalau Afi Nihaya Faradisa Cuma Lulusan SMA, Terus Kenapa?

Kalau Afi Nihaya Faradisa Cuma Lulusan SMA, Terus Kenapa?

Komentar post

Terpopuler Sepekan

Warna Apa Saja Bole, yang Penting Putih!

Warna Apa Saja Bole, yang Penting Putih!

30 Mei 2017
Lokasi 18 SPBU di Jogja untuk uji coba MyPertamina

Lokasi 18 SPBU di Jogja yang Jadi Tempat Uji Coba MyPertamina untuk Roda Empat

30 Juni 2022
Garuda Pancasila, Sudharnoto

9 Fakta Pencipta Lagu Garuda Pancasila yang Tersingkir dari Sejarah

26 Juni 2022
kecurangan SBMPTN

Polisi Amankan 15 Pelaku Kecurangan SBMPTN di UPN Veteran Yogyakarta

28 Juni 2022
Pertamina dan aplikasi MyPertamina yang bikin ribet rakyat kecil! MOJOK.CO

MyPertamina dan Logika Aneh Pertamina: Nggak Peka Kehidupan Rakyat Kecil!

29 Juni 2022
Kasman Singodimedjo tagih janji ke Sukarno sial Piagam jakarta

Kasman Singodimedjo, Menagih Janji 7 Kata Piagam Jakarta pada Sukarno

26 Juni 2022
PPDB SMA/SMK DIY dan sekolah pinggiran kekurangan murid

PPDB SMA/SMK Ditutup, Sekolah Pinggiran di DIY Kekurangan Murid

30 Juni 2022

Terbaru

prambanan jazz mojok.co

Tentang ‘Golden Hour’, Waktu Tersyahdu Nonton Prambanan Jazz

3 Juli 2022
es doger balai yasa mojok.co

Kesegaran Es Doger Balai Yasa dan Kenangan tentang Lapas Cebongan

3 Juli 2022
Wasesa dari Dragon Ball dirikan Hobikoe jual beli barang antik di Indonesia

Berawal dari Dragon Ball, Wasesa Jual Beli 200 Ribu Barang Antik

3 Juli 2022
sai sapi jogja mojok.co

Sei Sapi, Saat Daging Asap NTT Beradaptasi dengan Lidah Jogja

2 Juli 2022
tyrell malacia mojok.co

Tyrell Malacia Resmi ke MU, Target Selanjutnya Lisandro Martinez

2 Juli 2022

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Pedoman Media Siber
DMCA.com Protection Status

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

No Result
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Susul
    • Bertamu Seru
    • Geliat Warga
    • Goyang Lidah
    • Jogja Bawah Tanah
    • Pameran
    • Panggung
    • Ziarah
  • Kilas
    • Ekonomi
    • Hiburan
    • Hukum
    • Kesehatan
    • Luar Negeri
    • Olah Raga
    • Pendidikan
  • Konter
  • Otomojok
  • Malam Jumat
  • Cerbung
  • Movi
  • Podcast
  • Mau Kirim Artikel?
  • Kunjungi Terminal

© 2022 MOJOK.CO - All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In