MOJOK.CO – Swedia vs Korea Selatan| Nizhny Novgorod, Rusia| Live TransTV, K Vision, Usee TV | Senin, 18/6, 19.00 WIB | Prediksi: Swedia menang.
Piala Dunia 2018 kali ini akan menjad Piala Dunia yang berbeda untuk Swedia. Salah satu alasannya adalah untuk kali pertama sejak tahun 2000, Swedia tidak akan diperkuat Zlatan Ibrahimovic. Selain karena sudah memutuskan untuk pensiun dari tim nasional, Striker veteran tersebut tidak masuk dalam rencana sang pelatih, Janne Andersson.
Selain kualitas, para pencinta sepak bola tentu akan merindukan komentar-komentar penuh percaya diri seorang Zlatan. Salah satu yang terbatu adalah ketika ia berpendapat bahwa seharusnya Karim Benzema dibawa ke Rusia 2018, bukan Didier Deschamps. Benzema tidak masuk ke dalam tim yang disusun oleh tiada lagi kalau bukan Deschamps, sang pelatih.
Tanpa sang tiang penyangga untuk satu dekade lebih, Swedia berbenah. Janne Adersson, sang pelatih menegaskan bahwa sosok Zlatan tak lagi punya pengaruh di dalam tim. Bahkan, pelatih berusia 55 tahun tersebut membantah anggapan bahwa Zlatan terlibat di dalam kehidupan keseharian timnas Swedia.
“Saya menjadi pelatih Swedia tepat dua tahun yang lalu, tepatnya setelah Piala Eropa, dan Zlatan Ibrahimovic, beserta beberapa orang lainnya, memilih untuk meninggalkan tim nasional. Saya menghormati keputusan itu. Setelah itu, dia tidak terlibat lagi, dalam bentuk apa pun, di timnas. Tidak ada hubungan apa pun antara dirinya dengan tim,” tegas sang pelatih.
Tanpa Zlatan, tidak ada lagi titik vokal di dalam tubuh timnas Swedia. Namun, perubahan yang terjadi terbilang mengejutkan. Swedia menjadi tim yang sangat solid. Kekuatan kolektif membuat mereka lebih sulit dikalahkan. Komposisi dan kekuatan pemain yang hampir merata membuat Swedia bisa membangun tim yang lebih dinamis, sembari tetap kreatif.
Sang pelatih, Janne Andersson menggunakan skema dasar 4-4-2. Lewat skema klasik tersebut, Swedia menunjukkan kekompakan yang memuaskan. Pertahanan mereka sulit dibongkar dan perubahan posisi yang dinamis, terutama di lini depan, membantu Swedia merespons kekuatan lawan dengan seketika di atas lapangan.
Kekuatan Swedia adalah pertahanan mereka yang sangat kokoh. Lini pertahanan yang dikawal oleh Victor Lindelof dan Andreas Granqvist sudah sangat teruji selama babak kualifikasi Piala Dunia zona Eropa. Dengan dasar pertahanan yang kokoh, Swedia mampu “membunuh raksasa”, yaitu Belanda dan Italia, dua tim langganan Piala Dunia.
Laga Swedia vs Korea Selatan akan mengawali laju Swedia di Piala Dunia 2018 kali ini. Laga ini sudah terasa panas ketika timnas Swedia dituduh “mengintip” latihan rahasia Korea Selatan. Meski memang sedikit terdengar kurang pantas, namun hal tersebut sebenarnya lumrah terjadi di sepak bola. Memetakan kekuatan lawan adalah sebuah keharusan.
Laga Swedia vs Korea Selatan sendiri seharusnya berjalan sedikit mudah untuk tim yang disebut pertama. Saat ini, praktis hanya Son Heung-Min, striker Korea Selatan yang punya kekuatan untuk membuat perbedaan. Son terbukti sangat cakap ketika ia dimainkan sebagai penyerang. Daya adaptasinya kepada posisi baru sangat baik, terutama ketika ia menggantikan Harry Kane yang cedera.
Korea Selatan sendiri akan bermain dengan pola 4-4-2, sama seperti Swedia. Dua tim yang menggunakan skema yang sama, biasanya, akan menghasilkan pertandingan yang ketat. Mengapa? Karena masing-masing pemain akan langsung berhadapan, satu lawan satu, dengan pemain lawan di posisi yang berlawanan. Misalnya sayap kiri akan berhadapan dengan sayap kanan lawan.
Yang akan menjadi pembeda, selain keunggulan individu, adalah perbedaan eksekusi ide pelatih. Meski bermain menggunakan skema dasar 4-4-2, dengan dua pemain di sisi lapangan, sebuah tim tidak bisa dikatakan bermain dengan dua pemain sayap. Bagi Swedia, dua pemain di sisi lapangan lebih cocok disebut sebagai gelandang serang yang bermain melebar. Terutama pemain andalan mereka saat ini, Emile Forsberg, yang lebih seperti playmaker, ketimbang winger.
Perbedaan peran pemain juga berhubungan dengan bentuk blok sebuah tim. Swedia, ketika ditekan, akan membentuk 4-4-1-1 sebagai turunan dari 4-4-2 dan bermain sangat rapat. Meskipun bermain rapat, Swedia punya serangan balik yang terorganisir dan mampu mengeksploitasi sisi lapangan dengan baik.
Kecenderungan Korea Selatan adalah bermain selebar mungkin memanfaatkan pemain di sisi lapangan yang berfungsi sebagai winger. Dua pemain sayap yang bermain dekat dengan garis tepi membuat blok Korea Selatan akan lebih renggang. Situasi inilah yang berpeluang dimaksimalkan Swedia dengan penempatan pemain yang cocok (misalnya dengan berdiri di antara gelandang lawan) untuk melakukan progresi.
Jadi, meski menggunakan pola dasar yang sama, kedua tim akan bermain dengan ciri khas masing-masing. Yang lebih konsisten dan disiplin akan menang. Untuk soal ini, Swedia punya sedikit keunggulan.
Laga Swedia vs Korea Selatan mungkin akan jauh lebih menarik ketimbang big match Piala Dunia selama ini. Swedia vs Korea Selatan adalah soal adu konsentrasi dan efektivitas di depan gawang lawan.