ADVERTISEMENT
Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal
Beranda Balbalan

Lionel Messi Membuka Front Perlawanan pada Manajemen Barcelona di Hari Ulang Tahun Cristiano Ronaldo

Yamadipati Seno oleh Yamadipati Seno
5 Februari 2020
0
A A
lionel messi ronaldo barcelona MOJOK.CO
Bagikan ke FacebookBagikan ke TwitterBagikan ke WhatsApp

MOJOK.CO – Ketika Cristiano Ronaldo tengah berbahagia, Lionel Messi sibuk membuka front perlawanan pada manajemen Barcelona. Rivalitas dalam media yang berbeda.

Saya tahu judul di atas terbaca sangat tendensius. Namun, saya selalu percaya, di sepak bola, tidak ada yang namanya kebetulan. Entah karena sudah diatur oleh otoritas untuk kasus tertentu, atau karena memang yang namanya takdir. Bicara soal takdir, nama Lionel Messi dan Cristiano Ronaldo akan selamanya bersinggungan.

Di hari ulang tahun Cristiano Ronaldo, bendungan kekesalan Lionel Messi akhirnya jebol juga. Untuk kali pertama, pemain asal Argentina itu menggunakan media sebagai alat untuk membukan front perlawanan kepada manajemen Barcelona. Sebuah aksi yang pasti tidak diantisipasi oleh manajemen.

Bukan cuma manajemen Barcelona, mungkin kita juga tidak menyangka sosok family man itu akan sangat frontal menabrak manajemen. Kita tentu memaklumi ketika pemain yang berstatus sebagai kapten mengajukan kritik di ruang tertutup. Bahkan memang sudah sewajarnya kalau kapten harus kritis kepada manajemen.

Namun, kita berbicara Lionel Messi. Sosok yang lebih banyak “diam” di atas lapangan meski mengenakan ban kapten. Bahkan di timnas Argentina, di Piala Dunia 2014 yang lalu, Javier Mascherano yang banyak berbicara untuk menjaga konsentrasi dan level determinasi kawan-kawannya. Lionel Messi justru sibuk dengan dirinya sendiri.

Meskipun hanya diam, kita tahu betapa berat gravitasi yang memancar dari sosok Lionel Messi. Dia akan menarik semua aspek untuk “mengelilingi” dirinya. Dia sangat dicintai fans. Bahkan disembah. Bahkan di mata fans tertentu, nama Lionel Messi akan lebih besar ketimbang Barcelona itu sendiri.

Oleh sebab itu, kita tahu betapa besar kerusakan yang akan terjadi ketika bendungan kekesalan Lionel Messi sampai bobol. Cristiano Ronaldo memang berada di level yang sama seperti La Pulga. Namun, pengaruh Ronaldo tidak akan sedahsyat keberadaan dan suara Messi di dalam manajemen klub yang mereka bela.

Ketika Ronaldo tengah berbahagia, merayakan ulang tahunnya untuk ke-35 kali, Lionel Messi sedang membuka front perlawanan dengan manajemen Barcelona. Bukan pemandangan yang mengenakkan bagi manajemen salah satu klub terbesar di dunia itu.

Banyak media yang menulis kalau Lionel Messi akhirnya buka suara karena pernyataan Eric Abidal. Dulu, Abidal adalah rekan Messi di atas lapangan. Sekarang, Abidal menjabat sebagai Direktur Sepak Bola Barcelona.

Abidal, kepada Sport, menjelaskan situasi di balik pemecatan Ernesto Valverde. Dia bilang begini:

“Kami mengamati jalannya pertandingan, bukan hasil akhir. Kami mengamati cara kami bermain, bagaimana taktiknya, mengamati beberapa pemain yang sebelumnya tidak banyak bermain. Saya fokus ke hal-hal itu. Banyak pemain yang merasa tidak puas, tidak bekerja keras, dan ada masalah komunikasi di internal. Hubungan antara pelatih dan ruang ganti memang bagus, tetapi ada hal-hal yang bisa saya, sebagai mantan pemain, bisa cium. Saya beritahu manajemen dan kami mencapai sebuah kesepakatan,” kata Abidal.

Pertandingan yang dimaksud adalah el Clasico di mana pertandingan itu berakhir dengan skor 0-0. Setelah pertandingan itu, suara manajemen Barcelona sudah bulat untuk memecat Valverde.

Saya membayangkan ekspresi Lionel Messi ketika membaca pernyataan Abidal. Ekspresi kekesalan, kekecewaan. Kamu tahu, manajemen Barcelona memang menjadi salah satu biang menurunnya performa tim. Mulai dari pembelian pemain yang tidak tepat hingga pemilihan pelatih yang dikritik oleh banyak analis sebagai langkah yang gegabah.

Ketika “kegagalan” itu dibebankan kepada pemain, Lionel Messi angkat bicara. Lewat akun Instagram pribadinya, Messi menulis: “Jujur, saya tidak suka terlibat dalam hal-hal seperti ini, tetapi saya percaya semuanya punya tanggung jawab kepada pekerjaan dan keputusan masing-masing.”

“Tanggung jawab kepada pekerjaan dan keputusan masing-masing,” kata Messi. Kenapa dia sampai menulis kalimat ini?

Saya bukan fans Barcelona. Jadi, tolong koreksi jika saya salah.

Pertama, Lionel Messi memang dekat dengan Ernesto Valverde. Saya rasa, tingkat respect Messi kepada sangat tinggi dan wajar. Wajar karena Valverde bisa membantu Messi bermain di level tertinggi ketika fisiknya sudah mulai luntur. Pemain mana saja pasti akan sangat berterima kasih dan bersyukur kalau pelatih bisa memperpanjang kariernya.

Ketika Valverde dijadikan “masalah tunggal” oleh manajemen, sangat wajar, bahkan pantas kalau Messi kecewa. Artinya, manajemen gagal memahami dinamika yang terjadi di ruang ganti. Manajemen gaga memetakan semua masalah. Saya tidak bilang Valverde bebas dari dosa. Namun, hanya menyalahkan pelatih dan pemain bukan keputusan yang bijak.

Kedua, manajemen juga punya dosa terhadap kejatuhan Barcelona. Yang paling gampang dilacak adalah performa manajemen di bursa transfer. Ketika Gerard Pique bukan lagi “Pique yang dulu”, manajemen gagal mencarikan penerus. Mereka malah disalip Juventus dalam perburuan Matthijs de Ligt. Di Januari 2020, Jean-Clair Todibo malah dipinjamkan ke Schalke.

Barcelona malah melepas beberapa pemain muda potensial seperti Carles Alena dan Carles Perez. Ketika Carles Perez resmi berseragam AS Roma, Barcelona mendapati kalau Ousmane Dembele terancam absen sampai akhir musim. Dengan kegagalan mencari pelapis Luis Suarez yang cedera sampai akhir musim, pilihan di lini depan menjadi sangat terbatas.

Praktis, melihat semua keadaan itu, Barcelona dan Setien akan sangat bergantung kepada kaki Lelah seorang Lionel Messi. Justru di saat Barcelona membutuhkan pemain untuk tampil dengan 120 persen komitmen, Direktur Sepak Bola mereka melakukan blunder dengan menyerang pemain.

Sangat wajar jika di akhir musim Barcelona gagal juara di semua ajang. Kegagalan mereka sudah bertunas sejak beberapa tahun lalu. Kombinasi pelatih yang kehilangan kreativitas, manajemen yang sibuk dengan kesombongannya, dan para pemain yang mulai Lelah. Front perlawanan Lionel Messi dan jebolnya bandungan kesabaran berpotensi menenggelamkan Barcelona.

BACA JUGA Tidak Ada Cinta dari Ronaldo Untuk Messi, Pemenang Ballon d’Or atau tulisan Yamadipati Seno lainnya.

Terakhir diperbarui pada 5 Februari 2020 oleh

Tags: BarcelonaCristiano RonaldoJuventusliga italiaLiga SpanyolLionel MessimessiRonaldoSerie A
Iklan
Yamadipati Seno

Yamadipati Seno

Redaktur Mojok. Koki di @arsenalskitchen.

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Rokok Ilegal identik dengan Liga Inggris, yang Legal Liga Italia MOJOK.CO
Esai

Kenapa, ya, Rokok Legal Identik dengan klub Liga Italia, sementara Rokok Ilegal Lebih Dekat dengan klub Liga Inggris?

9 November 2024
Mungkinkah Cristiano Ronaldo Pindah ke Liga Indonesia?
Movi

Mungkinkah Cristiano Ronaldo Pindah ke Liga Indonesia?

16 Agustus 2023
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
Hidayat Nur Wahid Baiknya Belajar dari Cak Nun Agar Isu Corona Tak Berubah Jadi Sentimen Anti-Cina

Hidayat Nur Wahid Baiknya Belajar dari Cak Nun Agar Isu Corona Tak Belok Jadi Sentimen Anti-Cina

Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Sandal upanat produksi perajin Borobudur di Magelang. MOJOK.CO

Mereka yang Mendapat Berkah dari Produksi Upanat, Sandal Khusus untuk Naik ke Candi Borobudur

13 Mei 2025
Tongseng enthog Pak Badi Kudus, kuliner enak dari Kudus.

Tongseng Enthog Pak Badi Kudus, Kuliner Warisan Bapak untuk Anak yang Suka Touring

13 Mei 2025
Upaya Merawat Candi Borobudur di Magelang agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi. MOJOK.CO

Upaya Merawat Candi Borobudur agar Bisa Bertahan 2000 Tahun Lagi

13 Mei 2025
Merger Grab dan GoTo bisa sebabkan ledakan pengangguran MOJOK.CO

Ojol Jogja-Jateng Tolak Merger Grab dan GoTo karena Bisa Kurangi Pendapatan Driver dan Sebabkan Ledakan Pengangguran

13 Mei 2025
KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

KWT Srikandi Mrican: Menumbuhkan Kebun Harapan dari Lahan Terbatas di Tengah Kota

15 Mei 2025

AmsiNews

Newsletter Mojok

* indicates required

  • Tentang
  • Kru Mojok
  • Cara Kirim Artikel
  • Disclaimer
  • Kontak
  • Kerja Sama
  • Pedoman Media Siber
  • Kebijakan Privasi
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Movi
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.