MOJOK.CO – Sekali lagi, Cristiano Ronaldo menjadi pembeda laga Portugal vs Maroko. Ketika timnya bermain buruk, Ronaldo menentukan hasil hanya dengan one play.
Laga Portugal vs Maroko beraroma pertarungan. Keduanya membutuhkan nilai penuh untuk lolos dari Grup B Piala Dunia 2018. Setelah kalah dari Iran di laga pembuka, Maroko butuh kemenangan untuk mengamankan peluang lolos dari salah satu grup neraka di Rusia 2018 kali ini. Sementara itu, hanya bermain imbang dengan Spanyol memaksa Portugal untuk menang demi posisi puncak klasemen Grub B.
Portugal memahami betul bobot tiga poin. Sejak menit pertama, skuat asuhan Fernando Santos sudah masuk ke gigi tiga. Mereka memburu gol cepat supaya bisa melewat sisa pertandingan dengan lebih nyaman. Determinasi dan skenario sangat menentukan ketika situasi bola mati. Kebetulan, Portugal mendapatkan sepakan pojok di menit-menit awal.
Jika dirata-rata, sekitar 68 persen gol di Piala Dunia 2018 ini berasal dari situasi bola mati. Mulai dari penalti, tendangan bebas, lemparan ke dalam, hingga sepak pojok. Portugal memaksimalkan betul sebuah kesempatan tendangan bebas di sisi lapangan ketika pertandingan masih teramat pagi.
Menggunakan daya pegas, kecepatan, dan kekuatan melompat, Cristiano Ronaldo berhasil menyundul bola mendahului bek Maroko yang gagal dijangkau oleh kiper. Gol keempat Ronaldo di Piala Dunia 2018 membawa Portugal memimpin. Skor 1-0.
Terhenyak oleh gol cepat Portugal, di luar perkiraan, skuat Maroko justru lebih berani menguasai bola lebih lama. Lewat kombinasi umpan pendek cepat, dipadukan dengan olah bola yang baik, pemain-pemain Maroko seperti Amine Harit, Hakim Ziyech, dan Younes Belhanda bisa mendapatkan ruang yang lega di sekitar kotak penalti Portugal.
Setelah tertinggal, pemain-pemain Maroko justru lebih percaya diri ketika menguasai bola. Terutama dalam situasi satu lawan satu di sepertiga akhir lapangan. Dominasi Maroko selama babak pertama sendiri terbantu oleh pemain-pemain Portugal yang ceroboh. Kecerobohan yang paling terlihat adalah kesalahan umpan dan kontrol bola.
Saya sudah menegaskan sejak tulisan prediksi bahwa laga Portugal vs Maroko adalah soal siapa yang lebih mampu mengurangi kecerobohan dan siapa yang lebih efektif memanfaatkan peluang. Portugal, di babak pertama, lebih efektif ketika memaksimalkan peluang. Sementara itu, Maroko lebih tidak ceroboh. Setidaknya hingga menit ke-40 babak pertama.
Laga babak kedua Portugal vs Maroko betul-betul “di luar jangkauan” tim yang disebut pertama. Maroko menerusakan level performa mereka di babak pertama. Hampir sepanjang babak kedua, Portugal dipaksa mundur ke belakang. Maroko menjadi sangat dominan ketika Portugal selalu gagal memanfaatkan transisi menyerang.
Portugal, ketika sampai di sepertiga akhir selalu terjebak di dua situasi. Pertama, mengulangi kesalahan umpan. Proses serangan balik menjadi percuma ketika Maroko bahkan tak perlu bekerja terlalu keras untuk merebut bola di sekitar lapangan tengah. kedua, serangan balik Portugal menjadi terlalu mudah tertebak. Keluarnya Bernardo Silva membatasi variasi serangan.
Di lain pihak, Maroko “berlari lebih jauh dan bergerak lebih cepat”. Pressing mereka sukses merusak serangan balik Portugal. Kesulitan Maroko adalah “Mau diapakan bola ketika sudah berhasil masuk ke kotak penalti?”. Penyelesaian akhir dari Maroko yang lemah membuat Portugal masih di atas angin meski bermain sangat buruk.
Sekali lagi, Cristiano Ronaldo menjadi pembeda. Ketika timnya bermain sangat buruk, Ronaldo menentukan hasil pertandingan hanya dengan one play. Sebuah kelebihan yang membedakannya dengan pesepakbola biasa.