Edy Rahmayadi Selip Lidah, Sebut Warna Kulit Jadi Sebab Kekalahan Timnas Wanita Indonesia

MOJOK.COUntuk kesekian kalinya, Edy Rahmayadi membuat pecinta sepak bola mengernyit. Kali ini, Edy Rahmayadi selip lidah dengan mengirim komentar rasis.

Jika dunia politik dan artis punya Farhat Abbas, dunia sepak bola punya Edy Rahmayadi. Komentar-komentar kedua insan luar biasa itu selalu ditunggu. Bukan lantaran melontarkan komentar yang positif, tapi yang ditunggu adalah selip lidah atau komentar yang kontroversial. Yang terucap memang bisa berbahaya jika konteks yang digunakan sudah salah kaprah.

Setelah menegaskan dirinya siap rangkap jabatan, Edy Rahmayadi terlihat cukup intens mendampingi timnas Indonesia di gelaran Asian Games 2018 Jakarta-Palembang. Luar biasa sekali, bukan? Memimpin sebuah daerah sebagai gubernur, sekaligus intens mendampingi anak-anak terbaik dalam dunua sepak bola di Indonesia.

Edy Rahmayadi sendiri hadir langsung dalam lanjutan putaran grup sepak bola wanita. Saat itu, Indonesia dijadwalkan melawan China Taipei. Pertandingan sepak bola wanita tersebut digelar di Stadion Jakabaring, Palembang, Minggu (19/8). Sayang sekali memang, timnas sepak bola wanita harus menelan kekalahan. Kekalahan yang sungguh pahit.

Timnas sepak bola wanita dibantai oleh China Taipei dengan skor 0-4. Padahal, di pertandingan sebelumnya, Garuda Pertiwi mampu menyelesaikan pertandingan dengan begitu meyakinkan. Timnas sepak bola wanita berhasil menang besar atas Maladewa dengan skor 6-0. Setelah menang besar, timnas sepak bola wanita kalah besar.

Sebuah hasil negatif yang membuat peringkat timnas sepak bola wanita Indonesia turun ke peringkat ketiga. Mengumpulkan tiga poin dari dua laga, timnas sepak bola wanita Indonesia ditinggal lari Korea Selatan yang kokoh di puncak dan kalah selisih gol dari China Taipei di peringkat kedua. Asa lolos ke babak selanjutnya masih terbuka lantaran peringkat ketiga masih mendapatkan tiket lolos ke babak sistem gugur.

Selain kekalahan yang mengagetkan itu, komentar dari Edy Rahmayadi yang justru lebih “menyengat”. Maksud hati Edy Rahmayadi sebetulnya masuk akal. Namun sayang, niat baik itu disampaikan dengan cara yang sangat salah. Salah kaprah. Jika tidak hati-hati, ucapan Edy Rahmayadi bisa berbuntut panjang.

Jadi, setelah menyaksikan kekalahan timnas sepak bola wanita Indonesia, Edy Rahmayadi mengungkapkan bahwa tim ini kalah karena kurang latihan. Itu niat hati Ketua PSSI. Namun, yang terucap adalah:

“Dari sisi warna kulit, saya melihat justru tim kita yang seperti China. Warna kulit tim lawan lebih hitam dari kita, karena banyak berjemur, mungkin timnas perlu latihan lebih keras lagi dan dijemur seperti mereka agar lebih baik lagi permainannya,” ungkapnya sesuai dikutip tribunnews.com.

Argumen “kurang latihan” saja sebetulnya sudah sangat cukup untuk menjadi alasan kekalahan timnas sepak bola wanita. Sayangnya, beliau memilih narasi yang salah untuk mengungkapkannya. Yang Edy Rahmayadi justru komentar rasis dan sangat tidak pantas dilontarkan siapa saja tanpa memandang jabatan atau status.

Kualitas memimpin bukan hanya soal membuat dan mengawasi sebuah rancangan ide. Kualitas itu juga tercermin dari cara ide tersebut disampaikan. Dan jika membaca komentar Edy Rahmayadi di atas, tentu kualitas itu masih perlu untuk ditingkatkan.

Aura ketegasan itu memang harus terasa dari seorang pemimpin. Namun, untuk hal ini, kemampuan berbahasa yang baik yang justru dibutuhkan. Tegas, tidak selalu harus menyerang identitas seseorang. Bagaimana Edy Rahmayadi? Jadi gubernur dan ketua PSSI saja sudah berat, apa masih mau menambah pekerjaan dengan belajar bahasa yang baik? Kalau tidak kuat, PSSI masih baik-baik saja, kok, jika dipimpin orang lain. Saran saja, sih.

Exit mobile version