MOJOK.CO – Cuaca hari ini di atas langit Emirates Stadium masih berawan. Sinar matahari malu-malu mengintip. Sinar matahari yang menjadi simbol cerahnya masa depan Arsenal.
Cuaca hari ini terpantau berawan dengan hujan ringan sampai sedang di beberapa kota di Indonesia. Hari kemarin, sepanjang siang, sinar matahari terasa lebih terik dari biasanya. Kata orang, cuaca yang sering berubah bisa bikin sakit. Pusing, meriang, masuk angin.
Cuaca hari ini terpantau berawan, dengan sinar matahari mengintip malu-malu. Bukan, bukan di Indonesia, tapi di tepian hati fans Arsenal. Kekalahan dari Liverpool minggu lalu masih meninggalkan gelayut awan gelap. Masih menyisakan keraguan yang memang sulit ditampik.
Cuaca hari ini terpantau mendung gelap. Awan hitam bergumpal tak mau hijrah. Terutama dari atas kepala Pierre Emerick Aubameyang, kapten Arsenal. Penurunan performa pemain berpaspor Gabon itu, terutama di laga-laga besar, dianggap berbahaya.
Kegelisahan yang bisa ditangkap dari indikator cuaca hari ini memang beralasan. Aubameyang pernah menjadi pembeda. Punggungnya pernah menanggung beban sangat berat. Menang atau kalah pernah ditentukan oleh determinasinya di atas lapangan. Bahkan menjadi pencetak gol terbanyak.
Ketika Aubameyang “menghilang” di laga berat, fans Arsenal memang patut khawatir. Memasrahkan masa depan lini depan kepada Bukayo Saka dan Emile Smith Rowe bukan visi yang bijak. Bahkan bisa dibilang jahat karena beban tim seharusnya menjadi penderitaan bersama.
Kondisi yang menyiratkan mendungnya cuaca hari ini di tengah tim Arsenal berpotensi membawa petaka di penghujung tahun. The Gunners akan melawan tim-tim yang secara tradisional, sulit mereka kalahkan. Bahkan ketika melawan Manchester United kelak. Pergantian pelatih membuat prediksi meleset, perkiraan tidak valid, dan situasi menjadi tak tertebak.
Sebelum kalah dari Liverpool, tim Arsenal mendapat banyak pujian. Salah satunya karena perbaikan performa lini belakang. Namun, di sepak bola, tim yang tidak bisa mencetak gol akan lebih dikenang ketimbang skuat yang berhasil memperbaiki lini pertahannya.
Saat ini, catatan fase menyerang Arsenal tidak terlalu menggembirakan. Sebelum melawan Liverpool, mereka hanya bisa membuat tujuh peluang gol dari open play (nomor 19 di liga). Konversi tembakan hanya 8,4 persen (ke-16 di liga), dan cuma bikin13 gol (ke-14 di liga).
Cuaca hari ini mengindikasikan badai ketika hanya Arsenal yang masih mencatatkan minus di bagian goal difference. Ini dibandingkan dengan semua klub di klasemen lima besar Liga Inggris. Semua tim di atas mereka mencatatkan goal difference positif.
Kata orang, pertahanan yang baik bisa membawamu memenangi liga. Saya tidak menolak opini itu. Namun, kita tidak bisa menampik fakta bahwa sebuah klub dipastikan memenangi pertandingan ketika dia mencetak gol lebih banyak ketimbang lawan. Selain itu, di akhir musim nanti, catatan goal difference akan menetukan cerahnya cuaca hari ini.
Sebetulnya, membebankan tabungan gol ke Aubameyang saja itu kurang bijak. Zaman sekarang, seharusnya gol bisa berasal dari mana saja. Chelsea di bawah asuhan Thomas Tuchel bisa menjadi contoh. Sumber gol mereka beragam. Tidak bergantung ke striker.
Namun, media dan fans akan selalu mencecar striker yang “menghilang”, apalagi di laga besar dan mengenakan ban kapten. Jadi, perbaikan lini depan, khususnya di setup transisi menyerang, harus lebih efisien. Ingat, kalau tidak ada satu pemain yang dominan, sebuah tim harus bermain lebih kolektif. Kalau tidak, cuaca hari ini masih akan mendung.
Urusan membeli striker mari kita tinggalkan dulu. fokus dulu ke tim sebelum jendela transfer dimulai. Penting untuk dicatat bahwa sosok pemain baru mungkin akan berpengaruh. Namun, semuanya juga kembali ke ide pelatih. Jadi, kedua hal ini harus kawin supaya lebih menghasilkan.
Sekarang, cuaca hari ini di atas langit Emirates Stadium masih berawan. Sinar matahari malu-malu mengintip. Sinar matahari yang menjadi simbol cerahnya masa depan itu. Masih tertutup awan gelap.
BACA JUGA Jika Arsenal Tanpa Ambisi, Wajar Jika Aubameyang Ragu dan Akhirnya Pergi dan tulisan lainnya dari Yamadipati Seno.