Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Balbalan

Api Dendam Italia vs Spanyol yang Makin Berbahaya: Semifinal Rasa Final

Redaksi oleh Redaksi
6 Juli 2021
A A
Api Dendam Italia vs Spanyol yang Makin Berbahaya: Semifinal Rasa Final MOJOK.CO

Api Dendam Italia vs Spanyol yang Makin Berbahaya: Semifinal Rasa Final MOJOK.CO

Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Italia menyimpan dendam atas Spanyol. Api dendam atas Final Euro 2012 bakal coba dituntaskan malam ini. Laga semifinal rasa final Euro 2020.

Alief Maulana: “Dendam itu bakal tuntas malam ini.”

Ada yang unik dari catatan timnas Italia. Sejak 2000, mereka memiliki siklus 6 tahunan. Tiap 6 tahun, mereka selalu lolos ke babak final turnamen.

Pada 2000, mereka lolos ke final Euro. Enam tahun kemudian, menjadi jawara Piala Dunia. Pada 2012, mereka kalah di laga puncak Euro dari Spanyol. Hanya pada 2018, mereka gagal lolos ke partai puncak. Ya karena gagal lolos ke putaran final Piala Dunia 2018.

Final Euro 2012 menjadi pertandingan yang cukup mengejutkan dan menyakitkan bagi Italia. Mereka datang dengan status tak diunggulkan. Spanyol jelas diunggulkan karena menjadi juara bertahan sekaligus juara Piala Dunia 2010.

Di laga pertama, Italia sukses menahan imbang sang juara bertahan dengan skor 1-1. Kembali imbang di laga kedua, Azzurri lolos setelah mengalahkan Irlandia dengan skor 2-0.

Saat itu, mereka sudah ditunggu Inggris di babak perempat final. Di laga ini, penalti panenka yang dicetak Andrea Pirlo menjadi momen tak terlupakan. Melalui adu penalti, mereka lolos ke babak selanjutnya.

Italia telah ditunggu Jerman di babak semifinal. Di pertandingan ini, Mario Balotelli menjadi bintang. Tendangan jarak jauh, disusul dengan selebrasi ikonik menutup perjalanan Jerman.

Spanyol menjadi lawan selanjutnya di partai puncak.

Italia tertinggal 2 gol di babak pertama. Spanyol terlalu kuat bagi Italia.

Memasuki babak kedua, Cesare Prandelli melakukan beberapa perubahan. Antonio Di Natale dan Thiago Motta. Keduanya diharapkan bisa mengubah pertandingan.

Sialnya, nama terakhir harus cedera. Lebih sial lagi, Italia tak bisa melakukan perubahan karena di babak pertama, Federico Balzaretti lebih dulu masuk menggantikan Giorgio Chiellini yang cedera. Italia harus bermain dengan 10 pemain sejak menit ke-60 dan tertinggal 2-0.

Bencana usai? Oh, jelas belum.

Memasuki menit ke-80, Italia kebobolan 2 gol lagi. Skor akhir 4-0 sekaligus mengakhiri perjuangan Gianluigi Buffon dan kawan-kawan. Dendam atas Spanyol lahir di hari itu.

Setelah menunggu 8 tahun, Italia akhirnya bersua lagi dengan Spanyol. Kali ini bukan di laga puncak, tapi semifinal.

Iklan

Mata dibalas mata. Nyawa dibalas nyawa. Meski terkesan jahat, namun bagi Italia, mengalahkan Spanyol malam nanti adalah balas dendam terbaik.

Leonardo Bonucci dan Chiellini masih bisa merasakan sakitnya kekalahan dari Spanyol. Daniele De Rossi yang kini membantu Roberto Mancini dari kursi kepelatihan masih ingat luka yang diberikan para pemain Spanyol.

Ingat, jangan pernah meremehkan manusia yang menyimpan dendam.

Ganesha Arif: “Terbentur, terbentur, terbentur, terbentuk.”

Kalimat yang jadi buah pikiran Tan Malaka itu mengajarkan untuk tidak pernah menyerah dan berusaha berjuang sampai apa yang kamu inginkan terjadi.

Tentu, sosok Tan, yang bahkan orang Indonesia pun banyak yang tidak tahu, tak mungkin diketahui oleh orang Spanyol. Namun, buah pikirannya tercermin nyata di perjalanan Spanyol di Euro 2020.

Spanyol terbentur, bahkan sebelum Euro 2020 dimulai. Kapten mereka, Sergio Ramos, mengalami cedera. Pria yang ditunjuk untuk menggantikan Ramos, Sergio Busquets, positif covid-19 dan dinyatakan tak akan tampil di 2 laga perdana.

Ketika turnamen berlangsung, La Furia Roja kembali terbentur. Mereka sanggup mengkreasikan banyak peluang, tapi hanya 1 gol yang tercipta di 2 laga perdana, melawan Swedia dan Polandia. Rasanya seperti keberuntungan tak menaungi mereka.

Spanyol masih terus terbentur. Akibat performa yang kurang oke di 2 laga perdana, pasukan Luis Enrique dihujat publik sendiri. Sang striker, Alvaro Morata, jadi sorotan karena kerap membuang peluang.

Kiprah Spanyol yang buruk itu, ditambah persiapan tak karuan, membuat banyak orang menjadi ragu. Ragu apakah mereka mampu lolos dari fase grup. Namun, karena benturan-benturan itulah Spanyol terbentuk.

Di laga pemungkas fase grup, yang jadi laga penentuan buat Spanyol, juara Euro 2012 itu menggasak Slovakia 5 gol tanpa balas. Memasuki babak 16 besar, giliran Kroasia yang menjadi korban. Lini depan Spanyol, yang sebelumnya mandul, berhasil menciptakan 10 gol di laga terakhir fase grup dan babak 16 besar.

Teranyar, Swiss ditaklukkan di babak perempat final. Pertandingan melawan Swiss mungkin tak semulus 2 laga sebelumnya, tapi Spanyol berhasil menunjukkan mentalitas yang luar biasa untuk menang via adu penalti.

Spanyol kini jelas Spanyol yang beda dengan di awal Euro 2020. Kini, permainan mereka lebih matang, pressing mereka rancak, dan ofensif mereka tajam. Semua itu, tentu, terjadi karena benturan-benturan yang mereka hadapi.

Nah, di semifinal, lawan yang mereka temui adalah Italia, yang sejauh ini melaju dengan mulus. Mereka memang begitu tangguh. Mulai dari Turki, Wales, Austria, hingga Belgia, yang bertabur bintang, mereka bekuk.

Dari situ, dengan segala kemewahan yang mereka miliki, wajar apabila Italia lebih diunggulkan. Meskipun demikian, sudah banyak kisah di mana yang berkelimpahan kalah dari dia yang terus berjuang. Saya percaya kisah itu akan terulang di semifinal nanti.

BACA JUGA Inggris Solid, Primbon Keberuntungan Jadon Sancho, dan Perburuan Sejarah Ukraina dan ulasan Euro 2020 lainnya.

Terakhir diperbarui pada 6 Juli 2021 oleh

Tags: euro 2020Italiaspanyol
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Kegilaan Cinta Sejati di Napoli: Antara Sepak Bola dan Maradona MOJOK.CO
Esai

Menyaksikan Kegilaan Cinta Sejati di Kota Napoli: Antara Copet, Kota Bau Pesing, Sepak Bola, dan Maradona

31 Desember 2024
Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan MOJOK.CO
Esai

Silvio Berlusconi Abadi Bersama Angka 3 di Universe AC Milan

13 Juni 2023
Elena Ricchitelli: Belajar Bahasa dan Sastra Arab untuk melawan Islamofobia
Video

Elena Ricchitelli: Belajar Bahasa dan Sastra Arab untuk melawan Islamofobia

6 Februari 2023
gedung dprd diy mojok.co
Kilas

Wakil Rakyat Jogja Studi Banding ke Italia demi Pengembangan Pariwisata

2 Juni 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gowes Ke-Bike-An Maybank Indonesia Mojok.co

Maybank Indonesia Perkuat Komitmen Keberlanjutan Lewat Program Gowes Ke-BIKE-an

29 November 2025
Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
banjir sumatera. MOJOK.CO

Bencana di Sumatra: Pengakuan Ayah yang Menjarah Mie Instan di Alfamart untuk Tiga Orang Anaknya

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.