Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Fenomena Pedagang Tetap Santuy Jualan saat Demo Sudah Ada Sejak Demo 1998

Audian Laili oleh Audian Laili
28 September 2019
A A
Belajar Gigih dan Jeli pada Starling yang Tetep Jualan dalam Demo di Jakarta MOJOK.CO
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Bukan cuma mahasiswa dan masyarakat prodem, saat demonstrasi, segala jenis pedagang juga turun. Tapi pedagang starling alias kopi keliling tetep juaranya.

Water cannon, gas air mata, dan kericuhan adalah hal yang biasa-biasa saja kalau muncul di berita demonstrasi. Akan tetapi, yang juga selalu menjadi bahan cerita adalah kisah-kisah pedagang yang tetap stay cool menjual barang dagangannya saat demo tengah berlangsung. Bahkan ketika keadaan sudah genting yang memicu keluarnya insting untuk melarikan diri.

Saat demo tahun 1998 misalnya, beredar luas sebuah foto yang menunjukkan seorang bapak yang tetap berjualan minuman di tengah ricuh dan kejar-kejaran antara mahasiswa dan aparat kepolisian. Atau dalam demo di Surabaya kemarin, ada video ibu-ibu yang tetap ngulek bumbu rujak dengan sangat santainya. Iya, ngulek, Teman-teman. Atau dalam demo di Jakarta kemarin yang menuntut pembatalan UU KPK dan RUU-RUU ngawur lainnya, banyak beredar foto yang menampakkan para penjual starling alias starbak keliling alias tukang kopi pakai sepeda yang tetap menjajakan jualannya, se-chaos apa pun situasi yang sedang terjadi.

foto headline Kompas paska bentrok antara aparat & mahasiswa. foto powerful di 1998. mahasiswi yang terkapar, masih hidup. #menolaklupa pic.twitter.com/8RwLlPliu8

— ? (@aparatmati) May 12, 2017

Dengan modal sepeda, termos air panas, termos es, berbagai jenis minuman saset, air mineral, dan gelas plastik, mereka mendekat ke titik-titik keramaian. Sebuah terobosan baru dalam dunia perkopian dunia, untuk mendekati pasar, mendekati calon pembelinya. Maka tidak aneh kalau dalam demo kemarin, mereka tampak di berbagai sudut menyiapkan amunisi para pendemo atau aparat untuk nge-charge tenaga. Supaya tetap tangguh dan lantang bersuara.

Terkadang kita memang perlu belajar pada para penjual starling tentang kegigihan mencari nafkah. Bagaimana tidak, konsistensi dan sikap selo tersebut ternyata berbuah hasil banyak. Dilansir dari Detik Finance, penghasilan penjual starling berkat demo kemarin meningkat dua kali lipat.

Di hari-hari biasa, dalam sehari rata-rata mereka hanya bisa mengantongi Rp400 ribu. Akan tetapi, kemarin mereka yang berjualan di sekitar lokasi aksi dari pukul 6 pagi sampai 11 malam, rata-rata bisa menjual dagangannya senilai Rp1 juta. Bukankah ini berkah?

starling kopi keliling tetap jualan saat demonstrasi mahasiswa di dpr ri 2019
Pedagang kopi keliling atau di Jakarta biasa disebut starling selo saja melintas dengan sepedanya di antara kobaran api saat demonstrasi mahasiswa di Gedung MPR/DPR RI, Jakarta, Selasa (24/9). Diambil dari Instagram Tirto.id.

This legend was trying to sell me a pair of shoes in the middle of a riot. “Mister! Only 100 thousand” #JakartaRiots pic.twitter.com/D6y0VchmxS

— David Lipson (@davidlipson) May 23, 2019

Nggak cuma kopi, pedagang sepatu pun masih sempat jualan di tengah demonstrasi di depan kantor Bawaslu, Jakarta, 21-22 Mei 2019. Diambil dari Twitter David Lipson.

Eh bang udah azan subuh ya, balik lagi ah~ pic.twitter.com/JJGYW9AGTE

— ? Penggemar Terbaik (@juriglagu) May 22, 2019

Sementara itu bang
Gak tau kenapa apa emang mata pedagang indo anti gas air mata santuy aja jualan do tengah demo ? pic.twitter.com/3nykuxiXlC

— Arion Vasco tambunan (@arion_vasco) September 24, 2019

tetep jualan walaupun ada demo 🙂 #PenyegaranTimeline pic.twitter.com/hKRKNFzOV0

— Tanjiroo ?? (@KakaknyaNezuko) September 26, 2019

kok sempetnya ditengah” demo jualan cilok wkwkwkwkwkk pic.twitter.com/sgi4DQAS2X

— gtw (@Dheaviraaa) September 25, 2019

SEMPET SEMPETNYA SI ABANG JUALAN ROTI DI TENGAH TENGAH KERUMUNAN DEMO. #HIDUPRAKYATINDONESIA #HidupMahasiswa #stmmahasiswabersatu #DemoDPR #dprdcirebon #Cirebon pic.twitter.com/Q0PLETqaNG

— akubenciseledri (@ErikTelordadar) September 26, 2019

Iklan

Demo jalan, jualan tetep lancar pic.twitter.com/wStjPLWjGw

— A R S A L I C I O U S (@dukeofmalang) September 23, 2019

Penjual starling dan pedagang jalanan lainnya adalah representasi dari sektor ekonomi informal dari masyarakat akar rumput. Mereka selama ini diam-diam telah termarjinalkan dalam struktur masyarakat. Sehingga mereka harus mengembangkan potensinya berkali-kali lipat lebih keras karena potensinya terisap oleh masyarakat kelas atas. Sektor ekonomi ini jarang diperhitungkan. Akan tetapi, justru dari sanalah tumbuh peran besar dalam penciptaan lapangan kerja, yang abai dipenuhi oleh negara.

Beginilah cara orang Indonesia bertahan hidup. Ketidakpastian hidup membuat kita tertempa untuk belajar melihat peluang. Ada kesempatan dikit, langsung cus. Soal risiko yang mungkin bakal didapat nanti, anggap saja sebagai kecelakaan kerja.

Bukankah selama ini mereka sudah terbiasa berkejar-kejaran dengan satpol PP? Hanya karena pemerintah menganggap mereka susah diatur dan sumber masalah. Padahal pemerintah sendiri yang (((memprivatisasi))) lahan publik menjadi “lahan usaha”. Lantas, apa ada bedanya?

Kalau dirasakan indah juga sebetulnya. Di tengah perjuangan para mahasiswa, ada rakyat yang tengah berjuang mencari nafkah. Ah, lagi-lagi memang betul kalau katanya hanya rakyat yang bisa membantu rakyat~

Eh, tapi anu mau tanya. Kira-kira para penjual starling ini bisa ditangkap sama aparat nggak ya? Bukan, bukan karena dia berjualan di tempat yang asal-asalan seperti biasanya. Tapi, karena dia dianggap sebagai salah satu pihak yang turut (((berkontribusi))) dalam memberikan suntikan tenaga orang yang lagi demo. Anu, cuma tanya aja saya, mah. Soalnya demo di depan Bawaslu waktu itu, yang ngasih air mineral aja bisa dijadiin tersangka.

BACA JUGA Permintaan Demonstran Sederhana, Negara yang Memperumitnya atau artikel Audian Laili lainnya.

Terakhir diperbarui pada 29 September 2019 oleh

Tags: Demojualan saat demoRUUStarlingUU KPK
Audian Laili

Audian Laili

Redaktur Terminal Mojok.

Artikel Terkait

darurat militer.MOJOK.CO
Mendalam

Belajar dari Sejarah: Darurat Militer Cuma Bikin Negara Menjadi Neraka, Rakyat Makin Menderita

4 September 2025
Demo Dilindas Pemerintah yang Lebih Busuk dibanding Orde Baru MOJOK.CO
Esai

Negara Melindas dengan Beringas: Ketika Menghadapi Demo dan Rakyat, Nyatanya Pemerintah Sekarang Lebih Kejam dari Orde Baru dan Zionis!

2 September 2025
Polisi gelontorkan uang banyak untuk gas air mata yang digunakan dalam demo. MOJOK.CO
Aktual

Saat Duit Rakyat Hanya Dipakai buat Membeli Gas Air Mata Kadaluwarsa oleh Polisi

31 Agustus 2025
psht, demo.MOJOK.CO
Ragam

Memahami Alasan PSHT Jarang Kelihatan di Demo Mahasiswa, Meskipun Aslinya Mereka Ingin Ikut

25 Maret 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pelaku UMKM di sekitar Prambanan mengikuti pelatihan. MOJOK.CO

Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih

3 Desember 2025
Maybank Cycling Mojok.co

750 Pesepeda Ramaikan Maybank Cycling Series Il Festino 2025 Yogyakarta, Ini Para Juaranya

1 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Bioskop NSC Rembang, bangunan kecil di tanah tandus yang jadi hiburan banyak orang MOJOK.CO

Bioskop NSC Rembang Jadi Olok-olokan Orang Sok Kota, Tapi Beri Kebahagiaan Sederhana

1 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.