Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Pojokan

Bukan Young Lex, Inilah Problem Penggemar Kpop Sebenarnya

Aprilia Kumala oleh Aprilia Kumala
11 Agustus 2018
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

MOJOK.CO – Masalah Young Lex terkait Lisa BLACKPINK memang menguji batas emosi. Tapi, tenanglah, ada beberapa hal lain yang lebih kompleks bagi penggemar Kpop.

Lupakan dulu cap jelek penggemar Kpop yang—bagi sebagian orang—identik dengan sikap fanatik dan berlebihan. Belakangan, Young Lex mendadak masuk sebagai topik panas di antara mereka. Tak lain dan tak bukan, keadaan ini dipicu oleh pernyataannya sendiri dalam video unboxing album BLACKPINK yang kontroversial, yaitu menyebut Lisa, salah satu member BLACKPINK, sebagai bacol alias bahan coli.

Lucunya, setelah balas menyindir, Young Lex kembali membalas kemarahan penggemar KPop dengan mengunggah foto wajahnya yang babak belur. Kamis lalu (9/8), ia menuliskan caption berikut di akun Instagram pribadinya:

“Tadi gue mau dateng ke MnG abis live di cube, trus gue berantem sama k-popers garis keras dan securitynya , alhasil gini deh 🙁 Doain cepet sembuh ya.”

Belakangan, diketahui foto tadi merupakan aksi pura-pura Young Lex yang ditujukan untuk penggemar Kpop. Ia berdalih, kelakuannya ditujukan sebagai pesan agar orang-orang tak mudah termakan hoax.

Kesel? Oh, jelas.

Tapi, FYI, problematika yang dihadapi penggemar Kpop sebenarnya jauh lebih kompleks dibandingkan perseteruan dengan Young Lex. Daripada kamu kebawa emosi dan jadi ikut-ikutan mencaci maki mas-mas selebgram tersebut, ada baiknya kita duduk bersama-sama dan merenungkan hal-hal lain yang menjadi perjuangan kita sebagai penggemar internasional Kpop, chingudeul~

Pertama, perjuangan finansial.

Selagi penggemar Oppa dan Unnie di Korea sana membeli sebuah album dengan harga normal, kita harus membeli album plus biaya ongkos kirim lintas negara. Lebih menyebalkan lagi, album di Korea Selatan umumnya tak terbit hanya dengan satu versi, melainkan bisa saja dibuat dalam banyak versi dan edisi repackaged. Tiket konser pun serupa—kita perlu menganggarkan dana yang lebih tinggi dan uang transportasi.

Bagaimana dengan fans yang mengandalkan streaming-an? Sama aja, baby. Kita pun harus siap-siap keluar biaya tambahan untuk beli kuota atau pergi ke tempat dengan WiFi yang kencang. Huh.

Kedua, perbedaan waktu dan bahasa.

Beberapa agensi merilis video musik atau lagu terbaru di jam-jam tertentu berdasarkan waktu Korea Selatan. Dibandingkan dengan WIB (Waktu Indonesia Bagian Barat), waktu di Korea Selatan berjalan lebih cepat 2 jam, atau sama dengan WIT (Waktu Indonesia Bagian Timur).

Ini, sih, masih mending. Di belahan bumi lain, ada beberapa negara yang berbeda waktunya hingga 13 jam, yang membuatnya harus rela begadang demi menonton video terbaru sang idola.

Selain perbedaan waktu, perbedaan bahasa jelas menjadi problem tersendiri. Sekalinya ada video baru soal bias, eh ternyata belum ada subtitle-nya. Padahal, kita tuh cuma bisa bilang “Saranghaeyo yeongwonhi” aja :(((

Iklan

Ketiga, bully dan fanwar.

Ya, fanwar tentu menjadi masalah dalam dunia Kpop. Ingat momen voting lagu yang bakal diputar saat Piala Dunia kemarin? Di Twitter, lagu EXO menjadi pemenang, tapi akhirnya penggemar EXO dan BTS malah saling berbalas kekesalan.

Saking cintanya pada manusia-manusia Korea Selatan, kita juga harus tahan banting dianggap have no life. Beberapa orang bahkan secara terang-terangan membenci penggemar Kpop dan menilai mereka sebagai komunitas yang delusional serta penuh halusinasi.

Padahal, apa sih bedanya penggemar Kpop yang bilang, “Aku ceweknya Jin BTS,” dengan seorang netizen random di Instagram yang memberi komentar, “Duh akurnya istriku sama mantanku,” pada foto Raisa dan Dian Sastro, atau Young Lex yang menulis caption, “Jodoh yang tertunda,” saat mengunggah foto Lisa di Instagramnya? Kenapa harus kami saja yang dianggap tak punya hidup?

Terakhir diperbarui pada 11 Agustus 2018 oleh

Tags: BTSEXOfanwarkorea selatankpopLisa Blackpinkmeet and greetmusic videoMVpenggemar KpopYoung Lex
Aprilia Kumala

Aprilia Kumala

Penulis lepas. Pemain tebak-tebakan. Tinggal di Cilegon, jiwa Banyumasan.

Artikel Terkait

Kerja sama Pemprov Jawa Tengah dan Korea Selatan di bidang pendidikan yakni beasiswa kuliah. MOJOK.CO
Kilas

Pemprov Jawa Tengah Bakal Kasih Beasiswa Kuliah ke Korea Selatan untuk 100 Siswa, Hasil Kerja Sama dengan Universitas Seowon

27 Agustus 2025
Tinggalkan Probolinggo untuk kerja di Korea Selatan demi bantu Ibu. Dapat cuan gede malah dituduh tetangga jual diri MOJOK.CO
Ragam

Nekat Kerja di Korea Selatan demi Bantu Ibu, Dapat Cuan Gede Malah Dituduh Tetangga Jual Diri hingga Tak Mau Pulang Lagi

17 Juni 2025
Kim Soo Hyun, Skandal Pedofil Menjadi Sisi Gelap Korea Selatan MOJOK.CO
Esai

Ketika Oppa Kesayanganmu Terseret Kasus Pedofil: yang Perlu Dipetik dari Skandal Kim Soo Hyun

13 Maret 2025
resesi seks mojok.co
Kesehatan

Mengenal Resesi Seks yang Melanda Korea Selatan

29 November 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
jogjarockarta.MOJOK.CO

Mataram Is Rock, Persaudaraan Jogja-Solo di Panggung Musik Keras

3 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

Wonogiri Bukanlah Anak Tiri Surakarta, Kami Sama dan Punya Harga Diri yang Patut Dijaga

1 Desember 2025
Lulus S2 dari UI, resign jadi dosen di Jakarta. MOJOK.CO

Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar

5 Desember 2025
Para penyandang disabilitas jebolan SLB punya kesempatan kerja setara sebagai karyawan Alfamart berkat Alfability Menyapa MOJOK.CO

Disabilitas Jebolan SLB Bisa Kerja Setara di Alfamart, Merasa Diterima dan Dihargai Potensinya

2 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.