Hampir semua lelaki akan menjawab “bahagia” saat ditanya bagaimana rasanya menghabiskan waktu bersama istri. Namun, pertanyaan tersebut tentu akan punya jawaban yang berbeda jika proses menghabiskan waktu bersama istri tersebut adalah dalam bentuk menemaninya berbelanja pakaian.
Yah, begitulah. Sudah bukan rahasia lagi jika bagi kebanyakan lelaki, menemani istri berbelanja adalah hal yang tidak terlalu menyenangkan. Bukan… bukan soal uang, tapi lebih dari itu, ini soal menunggu.
Perempuan selalu menghabiskan banyak waktu saat berbelanja pakaian. Hal tersebut memang wajar adanya. Menurut John Gray, seorang relationship counselor kenamaan asal Amerika, perempuan memang cenderung bersikap ragu dalam memilih pakaian. Apakah memang baju ini yang sesuai untuk dirinya? Apakah memang baju ini yang dicarinya? Apakah model seperti ini yang cocok dengan keperluannya? Baginya, pertimbangan adalah segala-galanya. Maka tak mengherankan jika muncul kepuasan tersendiri setelah memilih-milih dan mencoba, hingga menemukan satu yang paling sesuai dengan keinginannya.
Hal ini jauh berbeda dengan lelaki yang cenderung tidak tertarik untuk berlama-lama memilih suatu barang.
Dengan adanya dua pertentangan yang maha kontra ini, maka wajar jika kemudian banyak orang menyebut mall ataupun toko pakaian sebagai surga bagi istri dan neraka bagi suami.
Nah, berikut ini adalah beberapa tips bagi Anda para suami dalam menemani istri berbelanja pakaian agar setidaknya, toko pakaian menjadi tempat yang tidak terlalu neraka bagi Anda.
Pertama, jika memang harus berbelanja, arahkan istri Anda untuk berbelanja di factory outlet saja, jangan di mall. Sebab, di mall, selain lebih luas, juga terdiri dari banyak gerai toko baju. Sehingga, saat berbelanja, istri Anda punya kemungkinan untuk berpindah-pindah tempat, dari gerai satu ke gerai yang lain. Berbeda dengan factory outlet yang lebih terpusat di satu tempat.
Ingat, satu neraka jauh lebih baik ketimbang dua atau tiga neraka.
Kedua, jangan lupa isi penuh baterai gadget Anda sebelum berangkat menemani istri Anda berbelanja, sebab gadget Anda akan begitu berguna untuk mengisi waktu sembari istri Anda berkeliling memilih busana terbaiknya.
Ketiga, jangan pernah mencoba memengaruhi atau ikut campur terlalu jauh terhadap pilihan belanja pakaian istri Anda, sebab perempuan selalu punya logika dan algoritmanya sendiri dalam memilih pakaian yang kadang tidak akan bisa selaras dengan logika dan algoritma lelaki.
Anda boleh saja menyarankan istri Anda untuk membeli blazer, tapi jangan kaget jika nanti ujung-ujungnya ia malah beli cardigan. Pun Anda juga boleh saja menyarankan untuk memilih pakaian dengan warna cerah dan ceria, namun jangan kaget jika nanti di ujung meja kasir, Anda harus membayar pakaian berwarna hitam pekat khas gotik yang blas nggak ada nuansa cerianya sama sekali.
Ingat, perempuan selalu punya logika dan algoritmanya sendiri.
Yang terakhir. Sabar dan tawakal. Sebab apa? Sebab ketabahan seorang istri diuji saat harus merawat sang suami yang sedang sakit, sedangkan ketabahan seorang suami diuji saat harus menemani istri berbelanja baju di toko pakaian.
Dan kita semua tahu, kunci ketabahan adalah sabar dan tawakal.