Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Visual Hewani

Meong atau Miaow, yang Mana Suara Kucing yang Benar?

Redaksi oleh Redaksi
9 Agustus 2017
A A
kucing
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Sidang pembaca yang berbahagia, sebenarnya tim redaksi ingin membahas soal undur-undur, badak, atau kambing congek di rubrik Hewani pagi hari ini. Tapi, kemudian niat itu luntur sebab tim redaksi Mojok mendapat tekanan untuk ikut merayakan hari kucing sedunia alias international cat day yang jatuh pada 8 Agustus kemarin.

Karena itu, hari ini, mau tak mau, kami harus membahas sesuatu yang masih ada hubungannya sama kucing atau minimal nyerempet-nyerempet kucing.

Nah, jika beberapa waktu yang lalu sempat heboh soal perbedaan penulisan suara tawa dari berbagai daerah (ada yang menuliskannya sebagai hahaha, kahkahkah, wkwkwk, jajaja, xaxaxa, dan masih banyak lagi penulisan suara tawa lainnya), ternyata penulisan suara kucing juga tak jauh berbeda dengan suara tawa. Ia mempunyai bermacam-macam penafsiran penulisan juga.

Orang-orang yang memelihara kucing di seluruh dunia nyatanya punya penafsiran sendiri-sendiri terhadap suara kucing.

Di Indonesia, misalnya, orang-orang lumrah menuliskan suara kucing sebagai “meong”. Nah, kata meong yang lumrah di kuping orang Indonesia ini ternyata belum tentu lumrah di kuping orang-orang di luar Indonesia. Di Amerika, orang-orang menggunakan “meow” sebagai penafsiran suara kucing. Di Inggris beda lagi, orang-orang menggunakan “miaow”, sedangkan di Turki, orang-orang menggunakan “miyauv”.

Yang lebih unik boleh jadi adalah Jepang, mereka menggunakan “nyan” sebagai penulisan suara kucing. Sedangkan negara tetangganya, Korea, menggunakan “yaong”.

Yang paling nracak tentu saja Tiongkok, sebab mereka menggunakan kata “mao” untuk menyebut suara kucing. Lha, kurang nracak gimana? Mereka menggunakan nama depan bapak bangsanya untuk menuliskan suara kucing.

Adanya perbedaan penulisan penafsiran suara ini sebenarnya adalah hal yang wajar. Perbedaan penafsiran ini kemungkinan dipengaruhi oleh kultur aksara di masing-masing wilayah.

Tak hanya kucing sebenarnya yang mempunyai penafsiran penulisan suara yang berbeda. Ada beberapa hewan lain yang juga mengalaminya. Ayam jago, misalnya.

Di sebagian besar wilayah Jawa, bunyi kokok ayam dituliskan sebagai “kukuruyuk”, sedangkan di Sunda dituliskan sebagai “kongkorongkong”, sedangkan di Madura dituliskan sebagai “kukurunuk”.

Nah lho. Kalau sudah begini, lantas penafsiran siapa yang paling benar? Hanya Tuhan, kucing, dan ayam jago yang tahu.

kucing

Terakhir diperbarui pada 11 Juni 2018 oleh

Tags: ayam jagokucingkukuruyukmeongsuara kucing
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Jangankan Membunuh Kucing, Jenderal Pembunuh Manusia Aja Kita Maafkan MOJOK.CO
Esai

Jangankan Membunuh Kucing, Jenderal Pembunuh Manusia Aja Kita Maafkan

19 Agustus 2022
cara merawat kucing berdasar jenisnya.
Kilas

Kiat Merawat Kucing Berdasarkan Jenisnya: Bulu Panjang, Pendek, hingga Rumahan

11 Juni 2022
Animal Communicator dan Bagaimana Ia Bekerja Mencari Kucing yang Hilang
Liputan

Animal Communicator dan Bagaimana Mereka Mencari Kucing yang Hilang

24 Maret 2022
Tono dan kucing jalanan mojok.co
Liputan

Tono, Penjaga Perumahan yang Keliling Tiap Malam Beri Makan Kucing Pasar di Kota Semarang

22 Februari 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Gen Z fresh graduate lulusan UGM pilih bisnis jualan keris dan barang antik di Jogja MOJOK.CO

Gen Z Lulusan UGM Pilih Jualan Keris, Tepis Gengsi dari Kesan Kuno dan Kerja Kantoran karena Omzet Puluhan Juta

2 Desember 2025
Judi Online, judol.MOJOK.CO

Pengalaman Saya 5 Tahun Kecanduan Judol: Delusi, bahkan Setelah Salat pun Doa Minta Jackpot

2 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
Kirim anak "mondok" ke Dagestan Rusia ketimbang kuliah UGM-UI, biar jadi petarung MMA di UFC MOJOK.CO

Tren Rencana Kirim Anak ke Dagestan ketimbang Kuliah UGM-UI, Daerah Paling Islam di Rusia tempat Lahir “Para Monster” MMA

1 Desember 2025
Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

Transformasi Wayang dalam Sejarah Peradaban Jawa

30 November 2025
pendidikan, lulusan sarjana nganggur, sulit kerja.MOJOK.CO

Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada

5 Desember 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.