Inovasi Petani Kudus: Mengubah Bukit Patiayam Jadi Lahan Penghasil Cuan

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di area perbukitan Patiayam, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, terdapat banyak sekali tanaman pohon mangga.

Petani di sana punya mimpi menjadikan area setempat semakin hijau agar menghindari hal-hal berisiko yang mungkin terjadi. Hal ini diakui ketua kelompok tani Wonorejo dari Desa Gondoharum, Mashuri.

“Itu sebetulnya keprihatinan saya terhadap kondisi desa, letak geografi di desa tepat di bawah gunung sehingga kalau ini dibiarkan terus menerus takutnya adalah longsong, banjir dan sebagainya, pada waktu itu aku ingin mengembalikan konservasi itu tadi niatnya adalah satu untuk pagar desa, yang ke dua biar stabil mata air” Ujarnya

Mashuri mengungkap bahwa senyumnya yang saat ini berbeda dengan senyumnya di 5 tahun yang lalu. Bahwa dimana pada saat itu baru mulai menanam pohon mangga dan pepohonan lainnya di area perbukitan Patiayam.

Pemilihan pohon mangga pun tidak didasarkan pada riset, melainkan hanya pada apa yang terlihat di lapangan.

“Pemilihan kenapa menanam pohon mangga pun tidak lewat kajian seperti meneliti tanah. Saya hanya sebatas analisa tanaman zaman dulu yang masih hidup dan bisa menghasilkan” ujar Mashuri

Berkolaborasi dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), para petani di Desa Gondoharum mendapatkan dukungan yang sangat signifikan. Hingga saat ini, bukit Patiayam, yang beranggotakan 337 petani, telah menanam 28.000 bibit mangga di lahan seluas 250 hektar.

Namun di balik hasil tersebut tentunya butuh proses yang panjang dan membutuhkan public figure yang kuat untuk dijadikan contoh.

Melalui sosialisasi yang panjang tentang lingkungan hingga bicara soal tabungan akhirnya para petani saat ini mengalami peningkatan penghasilan sebesar 25%.

“Dulu hanya panen dalam satu kali sekarang kami bisa panen banyak yang membuat peningkatan itu berhasil” ujar Mashuri

Mashuri menekankan ini bukan hanya soal faktor ekonomi tapi juga tentang bagaimana membuat harapan lewat menanam.

“Sebetulnya harapan saya seperti ini, kami menanam hijauan bukan untuk pertanian juga, kami juga mengajak para masyarakat pengguna air paling tidak di sekeliling mata air sumber-sumber itu dilakukan konservasi atau penanaman pohon yang bisa menghasilkan air bagus”

Exit mobile version