Mojok
KIRIM ARTIKEL
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
    • Bidikan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Logo Mojok
Kirim Artikel
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal
Beranda Video

Inovasi Petani Kudus: Mengubah Bukit Patiayam Jadi Lahan Penghasil Cuan

Redaksi oleh Redaksi
1 November 2025
A A
Bagikan ke WhatsAppBagikan ke TwitterBagikan ke Facebook

Di Kabupaten Kudus, Jawa Tengah, tepatnya di area perbukitan Patiayam, Desa Gondoharum, Kecamatan Jekulo, terdapat banyak sekali tanaman pohon mangga.

Petani di sana punya mimpi menjadikan area setempat semakin hijau agar menghindari hal-hal berisiko yang mungkin terjadi. Hal ini diakui ketua kelompok tani Wonorejo dari Desa Gondoharum, Mashuri.

“Itu sebetulnya keprihatinan saya terhadap kondisi desa, letak geografi di desa tepat di bawah gunung sehingga kalau ini dibiarkan terus menerus takutnya adalah longsong, banjir dan sebagainya, pada waktu itu aku ingin mengembalikan konservasi itu tadi niatnya adalah satu untuk pagar desa, yang ke dua biar stabil mata air” Ujarnya

Mashuri mengungkap bahwa senyumnya yang saat ini berbeda dengan senyumnya di 5 tahun yang lalu. Bahwa dimana pada saat itu baru mulai menanam pohon mangga dan pepohonan lainnya di area perbukitan Patiayam.

Pemilihan pohon mangga pun tidak didasarkan pada riset, melainkan hanya pada apa yang terlihat di lapangan.

“Pemilihan kenapa menanam pohon mangga pun tidak lewat kajian seperti meneliti tanah. Saya hanya sebatas analisa tanaman zaman dulu yang masih hidup dan bisa menghasilkan” ujar Mashuri

Berkolaborasi dengan Bakti Lingkungan Djarum Foundation (BLDF), para petani di Desa Gondoharum mendapatkan dukungan yang sangat signifikan. Hingga saat ini, bukit Patiayam, yang beranggotakan 337 petani, telah menanam 28.000 bibit mangga di lahan seluas 250 hektar.

Namun di balik hasil tersebut tentunya butuh proses yang panjang dan membutuhkan public figure yang kuat untuk dijadikan contoh.

Melalui sosialisasi yang panjang tentang lingkungan hingga bicara soal tabungan akhirnya para petani saat ini mengalami peningkatan penghasilan sebesar 25%.

“Dulu hanya panen dalam satu kali sekarang kami bisa panen banyak yang membuat peningkatan itu berhasil” ujar Mashuri

Mashuri menekankan ini bukan hanya soal faktor ekonomi tapi juga tentang bagaimana membuat harapan lewat menanam.

“Sebetulnya harapan saya seperti ini, kami menanam hijauan bukan untuk pertanian juga, kami juga mengajak para masyarakat pengguna air paling tidak di sekeliling mata air sumber-sumber itu dilakukan konservasi atau penanaman pohon yang bisa menghasilkan air bagus”

Tags: bukit patiayamharpan ekonomipetani mangga
Redaksi

Redaksi

Artikel Terkait

Menjaga alam Muria di Kudus untuk menghadapi krisis air. MOJOK.CO
Ragam

Tetes Kawruh dari Lereng Muria: Mata Air Tak Sekadar Lubang Basah tapi Jantung Bumi

18 Oktober 2025
Ilustrasi ekspedisi Tirta Muria - Mojok.co
Mendalam

Pohon Beringin, “Si Angker” yang Menyelamatkan Sumber Mata Air di Lereng Muria

14 Oktober 2025
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Bakpia Mojok.co

Sentra Bakpia di Ngampilan Siap Jadi Malioboro Kedua

1 Desember 2025
Dari Jogja ke Solo naik KRL pakai layanan Gotransit dari Gojek yang terintegrasi dengan GoCar. MOJOK.CO

Sulitnya Tugas Seorang Influencer di Jogja Jika Harus “Ngonten” ke Solo, Terselamatkan karena Layanan Ojol

1 Desember 2025
S3 di Bandung, Istri PNS Makassar- Derita Jungkir Balik Rumah Tangga MOJOK.CO

Jungkir Balik Kehidupan: Bapak S3 di Bandung, Istri PNS di Makassar, Sambil Merawat Bayi 18 Bulan Memaksa Kami Hidup dalam Mode Bertahan, Bukan Berkembang

1 Desember 2025
banjir sumatra.mojok.co

Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?

4 Desember 2025
Banjir sumatra, Nestapa Tinggal di Gayo Lues, Aceh. Hidup Waswas Menanti Bencana. MOJOK.CO

Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra

4 Desember 2025
Macam-macam POV orang yang kehilangan botol minum (tumbler) kalcer berharga ratusan ribu MOJOK.CO

Macam-macam POV Orang saat Kehilangan Tumbler, Tak Gampang Menerima karena Kalcer Butuh Dana

28 November 2025
Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Artikel
Kontak

Kerjasama
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Esai
  • Liputan
    • Jogja Bawah Tanah
    • Aktual
    • Kampus
    • Sosok
    • Kuliner
    • Mendalam
    • Ragam
    • Catatan
  • Kilas
  • Pojokan
  • Otomojok
  • Konter
  • Malam Jumat
  • Video
  • Terminal Mojok
  • Mau Kirim Artikel?

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.