Uneg-uneg untuk Dosen UIN Sunan Kalijaga yang Sering Absen Mengajar

Kuliah di Jogja yang terkenal sebagai Kota Pelajar adalah hal yang paling aku impikan saat SMA dahulu, tapi, tidak untuk sekarang. Mungkin karena aku bukan seorang mahasiswa UGM UNY, ataupun ISI. Ya walaupun kampusku negeri, tapi bernuansa kepesantrenan, maklum saja UIN Sukijo (UIN Sunan Kalijaga). 

Saya ingin menyampaikan uneg-uneg yang menurut saya sangat menjengkelkan di kampus ini. Terutama berkaitan dengan dosen di mata kuliah yang saya ikuti. Ada satu dosen yang menjadi jajaran tinggi pengurus di fakultas. 

Awal beliau mengajar, jujur saya merasa kagum dengan prinsip dan kontrak belajar yang dibuatnya. Antara lain, ia memberi waktu toleransi terlambat 15 menit ketika mata kuliah telah dimulai. Lebih dari itu maka mahasiswa yang terlambat tidak diperbolehkan masuk kelas. 

Saat itu saya bertanya, “maaf bapak, semisal saya terlambat dan tetap masuk untuk mengikuti perkuliahan namun rela untuk dialpha boleh apa tidak?” 

Ia lantas menjawab dengan tegas “tidak boleh, justru itu hukuman sesungguhnya kalian ketika terlambat, bukan mendapatkan alpha, melainkan tidak mendapat ilmu yang ada kelas”.

Namun, saat memasuki minggu ketiga dan seterusnya membuat rasa kagum saya di awal perkuliahan berubah. Bagaimana tidak, dosen tersebut malah sering tidak masuk kelas alias absen. 

Mungkin wajar karena beliau kan dia jajaran tinggi fakultas, seorang kiai juga, namun apakah dia tidak memikirkan bagaimana ketika ia tidak mengisi mata kuliah, berapa mahasiswa yang dirugikan?

Walaupun memang fokus mahasiswa adalah belajar mandiri akan tetapi sebagai mahasiswa semester 1, pasti sangat butuh dampingan. Belum lagi kalau ia tidak bisa mengisi mata kuliah (meliburkan) dosen itu baru memberitahu saat 5 menit sebelum mata kuliah dilaksanakan. Jelasnya berapa banyak mahasiswa yang ter-PHP, bensin hilang untuk ke kampus hanya duduk untuk menunggu pengumuman dari WhatsApp grup bahwa perkuliahan libur. 

Bagi saya yang tinggal di Sewon, jarak ke kampus itu lumayan jauh. Teman saya bahkan dari Kaliurang, ada juga yang dari Kulon Progo. Jauh-jauh ke kampus eh kosong.

Mengutip penjelasan kontrak belajar awal yang sangat bermutu dari beliau, alangkah indahnya jika beliau berhalangan berilah solusi terbaik seperti prinsip disiplin beliau kepada mahasiswa. Bukan seenaknya sendiri ketika ia yang menjadi permasalahan.

Moh. Sahal Mahbub,
Mahasiswa UIN Sukijo,Kranji Paciran Lamongan
sahalmahbub87@gmail.com

Uneg-uneg, keluh kesah, dan tanggapan untuk Surat Orang Biasa bisa dikirim di sini

Exit mobile version