Banyak yang bilang jika anak bungsu adalah anak yang selalu dimanja oleh orang tua. Namun kenyataannya tidak semua merasakan hal tersebut, banyak dari mereka yang hidupnya mandiri.
Menjadi anak bungsu itu nggak seenak yang ada di bayangan orang. Apalagi jika orang tua menanamkan ekspektasi terakhirnya di anak bungsu karena kakak-kakaknya belum bisa mewujudkannya. Hal ini belum lagi ditambah kalau anak terakhir selalu merasakan “masa kejayaan telah habis”.
Pada usia 19-20 tahun sudah terbilang kalau kita itu menginjak dewasa. Bagi yang tau lagunya IDGITAF “Takut” itu mah relate banget sama anak terakhir yang baru lulus SMA dan harus mewujudkan harapan orang tuanya. Tadinya mau apa aja tinggal minta sekarang udah nggak bisa. Malah kita para anak bungsu yang dipaksa untuk bisa mewujudkan harapan orang tua demi masa depan yang cerah. Kalau cerah si iya aja lah kalau mendung hasilnya gimana, hujan dipelupuk mata turun nggak tuh.
“Takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak seindah yang ku kira, takut tambah dewasa, takut aku kecewa, takut tak sekuat yang ku kira,” begitulah lirik lagu yang relate banget buat para anak bungsu yang menginjak dewasa.
Kenyataannya dewasa itu tidak sesuai ekspektasi yang dibayangkan waktu kecil. Nyatanya dewasa itu menghancurkan segalanya.
Udah ah, buat para anak bungsu yang mulai menginjak dewasa semangat terus jangan pernah ngeluh. Buat yang belum tau arahnya mau kemana tenang kita sama kok. Tunggu waktu yang tepat Insya Allah semua ada jalannya. Nikmati saja dulu masa mudanya tapi jangan berlebihan. Ingat kalian harapan terakhir dan jangan sampai menyesal karena ulah kalian sendiri, waktu gak bisa dirubah loh.
Segitu aja dulu ya. sampai jumpa. Semangat menggapai impian anak manja.
Aulia firdawati
Kp. Benger, Ds. Nanggala, Kec.Cikeusik, Kab.Pandegalang, Banten
firdawatiaulia941@gmail.com