Tarik dan Buang Nafas Menjadi Guru di Sekolah Swasta

guru sekolah swasta mojok.co

Uneg-uneg guru sekolah swasta (Mojok.co)

Saya tidak tahu bagaimana menuliskan uneg-uneg ini dengan alur yang tertata rapi. Hanya saja, saya ingin mengeluarkan keluh kesah sebagai guru di sekolah swasta.

Kata siapa menjadi guru terlebih wali kelas itu selalu tentang hal-hal yang enak saja? Ditambah di sekolah swasta yang memang lebih banyak mengeluarkan dana, jadi kadang membuat banyak orang tua semena-mena mengatur guru terlebih wali kelas.

Bekal anaknya masih sisa, wali kelas yang kena tegur. Anaknya duduk di belakang, wali kelas yang kena damprat. Anaknya keliatan lesu di video, wali kelas yang kena batunya. Fiuh!

Halo papah mamah sekalian, tau gak kenapa anaknya nggak menghabiskan bekal yang dibawa? Itu karena mereka tidak suka menunya, itu karena bekal yang dibawa kebanyakan porsinya, dan itu karena anak sedang bosan makan itu lagi-itu lagi.

Terus kenapa dengan duduk di belakang? Pada nyatanya setiap anak tentu kebagian duduk di depan, di tengah, dan di belakang. Perihal anak mengobrol atau tidak, ya tergantung apakah sedang sesi diskusi atau lainnya? Tenang saja, tidak ada guru yang ingin suasana kelasnya riuh gak jelas.

Terus jika dikirimkan video pembelajaran hanya berfokus pada satu anak, mau sampai kapan selalu memberikan ambisi kepada anak? Setiap anak punya kelebihan dan kekurangan, tidak bisa harus selalu sesuai dengan kemauan orang tuanya. Begitupun gurunya, tidak selalu menuruti kritis yang dibangun hanya agar anaknya terlihat lebih menyala.

Arnita,
Bojong Rangkong, Jaktim,
evaarnitaa@gmail.com

BACA JUGA Nestapa di Balik Kemewahan Influencer: Kontrak Kerja Nggak Jelas sampe Nggak Dibayar! dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG

Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg  bisa dikirim di sini.

 

Exit mobile version