Hai perkenalkan namaku Rani, putri bungsu dari 4 orang bersaudara dan sudah lulus kuliah dari salah satu perguruan tinggi negeri di kotaku. Sebagai anak perempuan bungsu aku tidak pernah direstui merantau untuk kuliah ke luar kota. Alasannya sederhana “kalau kamu juga kuliah di luar kota, siapa yang menemani ibu dan bapak?”
Saat itu, aku setuju saja dengan keputusan dari semua pihak terkait perkuliahan. Setelah 4 tahun menempuh pendidikan dan berhasil lulus tepat waktu, tentu saja aku memiliki impian. Salah satunya ingin bekerja di luar kota. Alasannya karena jurusan kuliah yang aku ambil memiliki prospek kerja yang lebih baik di sana, dibandingkan di kota tempat tinggalku.
Sebenarnya di sini memang ada pekerjaan yang sesuai hanya saja prospeknya sangat sedikit dan cukup jarang. Alasan lainnya karena aku ingin belajar merantau dan hidup mandiri di tempat orang. Sayangnya impian yang baru saja ku utarakan pada orang tua langsung ditepis dengan lembut “cari kerja jangan jauh-jauh, nanti kalau sakit siapa yang akan mengurus?”.
Baca halaman selanjutnya…
Orang tua tak juga mengizinkan merantau
Orang tua tak juga mengizinkan merantau
Awalnya ku pikir mungkin memang ada baiknya demikian. Lagi pula pasti akan ada pekerjaan di kota ini yang sesuai dengan keinginanku. Namun, semakin hari aku mencari informasi lowongan pekerjaan, semakin ku dapati kalau pekerjaan yang sesuai dengan jurusan yang ku ambil lebih banyak merekrut untuk ditempatkan di daerah-daerah yang jauh dari sini.
Hanya saja kedua orang tua tetap saja pada pendirian mereka yang tidak ingin melepaskanku pergi merantau. Ini sudah hampir setahun aku menganggur dan sedikit banyak aku iri ada teman-temanku yang pergi bekerja ke berbagai tempat dengan mudahnya.
Sementara aku masih saja di rumah dengan gelar sarjana dan hanya bisa melihat kesibukan orang lain lewat media sosial. Padahal aku juga ingin sekali membanggakan kedua orang tuaku dengan hasil usaha dan jerih payahku sendiri, tidak melulu bergantung pada mereka.
Monika Varani Uba Rido, Kota Kupang, rannymonika@gmail.com
BACA JUGA Derita Enggak Punya Sirkel Pertemanan di Tempat Kuliah dan keluh kesah lain dari pembaca Mojok di UNEG-UNEG
Keluh kesah dan tanggapan Uneg-uneg bisa dikirim di sini.