Manchester United, tim lawak yang kini (tampaknya) sudah taubat, telah resmi mengumumkan kedatangan seorang pemain baru. Tapi, sosok tersebut bukanlah Cody Gakpo seperti yang didambakan setengah mati oleh para fans, melainkan Wout Weghorst, rekan senegaranya Gakpo.
Weghorst diboyong dengan status pinjaman dari Besiktas atau tepatnya, Burnley, sebagai klub pemilik sang pemain. Kontraknya sendiri berlangsung hingga enam bulan ke depan, maka dengan kata lain, Weghorst akan menjadi bagian dari skuad MU selama sisa musim ini.
Apakah bisnis tersebut gratis? Ya, tentu tidak. Memangnya ada yang gratis di dunia ini?
Kocek yang mesti manajemen Setan Merah keluarkan dikabarkan berada di angka 3 juta euro. Nominal segitu tentu jauh lebih sedikit jika dibandingkan dengan uang yang harus Chelsea kucurkan untuk meminjam Joao Felix dari Atletico Madrid. Maka dari itu, bagi saya, peminjaman Wout Weghorst merupakan langkah nothing to lose bagi United. Mengapa demikian?
Seperti yang sudah saya sebutkan sebelumnya, uang yang beredar di dalam transfer ini cenderung tidak banyak. Terjangkau, bahkan, untuk ukuran sepak bola modern yang perputaran uangnya sangat gila-gilaan. Namun, hanya karena biayanya murah, bukan berarti sang pemain tidak akan bisa memberikan dampak yang signifikan di atas lapangan. Saya yakin, transfer Weghorst akan menjadi bisnis yang murah, tetapi tidak murahan.
Mari kita membahas apa yang dapat mantan punggawa Wolfsburg itu berikan bagi Manchester United. Jika ditengok dari penampilan fisiknya saja, maka kita dapat langsung mengetahui bahwa Wout Weghorst merupakan seorang target man. Si Nomor 9 sejati. Ia bukanlah tipikal penyerang yang pintar menggocek bola seperti Marcus Rashford. Ia juga bukanlah tipe pemain yang gemar melebar dan menusuk dari sisi sayap seperti Antony.
Weghorst adalah seorang striker classic; ia suka berada di garis terdepan, di kotak penalti, menanti rekan setimnya memberikan suplai-suplai manja di area berbahaya lawan. Dengan postur tubuh yang besar menjulang, kekuatan utamanya barang tentu adalah dalam melakukan heading dan duel-duel di udara. Sesederhana itu. Tak susah mengamati gaya bermain lelaki satu ini.
Meskipun tampak “sederhana”, tetapi sejatinya tipe pemain seperti Weghorst inilah yang dibutuhkan oleh MU saat ini. Sejak Cristiano Ronaldo hengkang, United otomatis tidak memiliki sosok target man di skuad mereka. Nama-nama seperti Rashford ataupun Anthony Martial jelas bukanlah tipikal pemain yang seperti itu. Maka dari itu, kedatangan Weghorst akan menjadi solusi dari kekosongan tersebut. Ketika permainan sedang buntu dan The Red Devils membutuhkan opsi lain, yang perlu Erik ten Hag lakukan hanyalah melihat ke bench dan menyuruh Weghorst untuk segera melakukan pemanasan. Seketika, ia akan langsung memiliki Plan B yang tidak boleh dipandang sebelah mata keefektifannya.
Tak percaya? Tanya saja Louis van Gaal mengenai hal tersebut. Saya yakin, ia akan langsung mengamini dan mengingat kembali apa yang terjadi pada laga antara Belanda melawan Argentina di Piala Dunia 2022 lalu. Ketika itu, Timnas Belanda mengalami kebuntuan dan membutuhkan seseorang untuk menjadi pembeda. Siapakah orang itu? Ya, siapa lagi kalau bukan Wout Weghorst. Masuk sebagai pemain pengganti, pria bertinggi badan 197 cm itu mampu melesakkan dua gol dan memaksa laga terus berlanjut hingga babak adu penalti. Meskipun untuk hasil akhirnya, saya rasa kita semua sudah tahu sendiri sehingga tak perlu lagi saya jelaskan.
Peran yang sama tampaknya akan kembali Weghorst emban di klub barunya ini. Ia akan menjadi Si Senjata Cadangan; orang yang didatangi ketika rencana utama tidak berjalan dengan baik.
Satu hal yang pasti: Wout Weghorst tidak boleh dianggap remeh. Di media sosial, saya beberapa kali melihat komentar para fans yang cukup skeptis dengan transfer ini. Ada yang bilang Weghorst hanya akan menjadi beban tim, pembelian gagal, rekrutan flop, dan segala macam bentuk cibiran lainnya. Ya, tidak apa-apa jika ada yang berpikiran seperti itu. Bahkan, saya justru memandangnya sebagai keuntungan tersendiri bagi MU dan sang pemain. Mengapa? Karena dengan begitu, ekspektasi penggemar terhadap keberhasilan transfer ini cenderung rendah.
Kalau gagal, ya, berarti sesuai dugaan awal. Kalau berhasil, ya, syukurlah. Benar-benar nothing to lose, bukan? Tidak ada kerugian signifikan yang akan MU derita apabila peminjaman ini tidak berjalan sesuai rencana. Akan tetapi, kalau ternyata berhasil, maka bersiap-siaplah untuk melihat salah satu bisnis tercerdas yang dilakukan United dalam beberapa musim terakhir.
Maka dari itu, saya ingin mengapresiasi kebijakan manajemen Setan Merah kali ini. Alih-alih melakukan panic buying dan menggelontorkan dana besar-besaran pada seorang pemain, manajemen MU lebih memilih untuk bersabar; melakukan bisnis yang low risk dan minim risiko. Mereka mau belajar dari pengalaman buruk di masa lalu; membeli pemain bintang dengan gaji selangit, tetapi minim kontribusi. Siapakah pemain yang saya maksud? Ah, sudahlah, nggak usah disebut. Saya yakin para pencinta sepak bola sudah tahu jawabannya. Hehehe.
Pada intinya, saya yakin Wout Weghorst tidak akan mengecewakan fans. Terlebih, kita juga harus mengingat bahwa transfer ini betul-betul diinginkan oleh ten Hag sebagai sang juru taktik. Oleh sebab itu, ia tentunya mempunyai rencana besar tentang apa yang ia inginkan dari sang pemain asal Negeri Kincir Angin. Yang jelas, saya sudah sangat tidak sabar melihatnya beraksi di lapangan bersama Rashford, Bruno Fernandes, Casemiro, dan Harry Maguire.
Nggak, untuk nama yang terakhir, saya hanya bercanda, ya, Gaes. Siapa, sih, yang excited ngeliat Maguire main?
Sumber gambar: Akun Instagram @wout.weghorst
Penulis: Bintang Ramadhana Andyanto
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Chelsea dan Panic Buying Transfer, Sejoli yang Tak Bisa Lepas