Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

Umi Hartati oleh Umi Hartati
17 Januari 2024
A A
Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir

Working Mom Mending Tinggal di Perumahan agar Terhindar dari Tetangga Nyinyir (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dibanding tinggal di perkampungan yang biasanya ibu-ibunya lebih “nonggo” alias ngerumpi di rumah tetangga, working mom kayaknya lebih aman tinggal di perumahan, deh.

Buat kalian, apa saja kiat yang kalian lakukan saat mencari tempat untuk dijadikan rumah? Kalau saya sih mencari rumah tak sekadar karena lokasinya strategis, tanahnya luas, atau tipe bangunannya yang besar. Setelah 5 tahun tinggal dengan mertua di area perkampungan yang padat penduduk, saya jadi punya pertimbangan lain yang nggak kalah penting saat mencari rumah: lingkungan tetangga.

Bukan tanpa sebab lho saya memasukkan tetangga dalam daftar mencari rumah yang ideal. Rumah itu akan kita tempati seumur hidup, jadi kalau sampai salah memilih lingkungannya, sama saja seperti menciptakan neraka di dunia.

Tetangga nyinyir sama working mom yang pulang kerja malam dan nggak sempat masak

Sedikit curhat. Jadi, 5 tahun terakhir ini saya hidup dengan mertua di lingkungan yang rata-rata wanitanya adalah ibu rumah tangga. Ibu-ibu ini punya waktu yang lebih leluasa untuk saling dolan ke rumah tetangga. Sembari ngeteh dengan santapan gibah, tambah nikmat.

Sementara itu, saya adalah working mom. Tahu sendiri kan orang kantoran itu punya kerja minimal 8 jam? Itu minimal ya, kenyataannya sih banyak lemburan. Belum lagi suami saya punya pekerjaan sampingan yang kadang usai pulang kerja, saya masih harus membantunya juga.

Alhasil ada saja tetangga yang hobi nyinyir. Pulang kerja larut jadi bahan omongan. Kalau saya nggak sempat masak dan order makanan lewat ojek online makin jadi bahan gorengan. Belum lagi kalau saya nggak sempat ikut arisan dan bayar arisannya cuma nitip, komplet sudah jadi bahan pergibahan ibu-ibu.

Saya tahu, nggak semua ibu-ibu tetangga itu nyinyir. Sebenarnya cuma ada satu atau dua orang. Tapi, kelakuannya yang hobi jual info, lho, bikin citra diri menurun! Kadang saya sampai down juga kalau dengar jadi bahan gibahan. Nah, belajar dari pengalaman tersebut, saya punya tips buat kalian yang sedang mencari tempat tinggal, khususnya buat working mom seperti saya.

Jangan buru-buru, coba tanya-tanya dulu ke pejabat desa setempat

Kalau kalian dapat tanah atau rumah yang lokasinya oke banget, jangan buru-buru deal dulu, ya. Coba deh datangi dulu pejabat setempat. Minimal ke rumah ketua RT, atau syukur-syukur bisa ketemu lurahnya. Coba tanyakan pada mereka, apa mata pencaharian warga di dekat lokasi tersebut. Selain itu, coba tanyakan apakah banyak perempuan yang bekerja atau banyak ibu rumah tangganya.

Baca Juga:

3 Hal tentang Perumahan Cluster yang Bikin Orang-orang Bepikir Dua Kali sebelum Tinggal di Sana

Derita 3 Tahun Bertetangga dengan Pemilik Sound Horeg, Rasanya seperti Ada Hajatan Tiap Hari

Kalau misalnya banyak ibu bekerja alias working mom kayaknya aman, sih. Tapi, kalau banyak ibu rumah tangga, coba tanyakan kegiatan ibu-ibu yang ada di lingkungan tersebut. Kalau kalian merasa banyak kegiatan yang memberatkan, kayaknya kalian perlu pikir-pikir ulang untuk bangun atau beli rumah di lingkungan tersebut.

Sebelum beli, ajak ngobrol orang-orang di lingkungan tersebut

Nah, kalau kalian merasa info dari pejabat desa setempat aman, tips selanjutnya adalah ngobrol dengan warga sekitar. Terlepas dari kalian nantinya working mom atau stay at home mom, ya. Iseng-iseng aja gitu waktu survei lokasi coba ajak ngobrol warga yang sedang ada di depan rumah.

Jangan sungkan untuk bertanya seandainya kalian membangun rumah di area sana apakah akan mengganggu lingkungan atau malah merusak jalan. Sebab saat kita membangun rumah, pasti akan ada mobil berat yang lewat. Atau coba tanyakan apakah nantinya akan memberatkan tetangga sekitar karena saat membangun rumah nantinya kita akan membutuhkan bantuan tetangga juga.

Saya ngomong kayak gini bukan tanpa sebab, ya. Berdasarkan pengalaman, di lahan kosong samping rumah mertua saya sedang dibangun rumah. Nah, setiap hari ada saja tetangga yang ngomel. Ada yang merasa jalannya jadi rusak lah, tembok rumahnya terganggu lah, dll. Sedih banget nggak, sih? Belum resmi jadi tetangga saja sudah digibahin duluan. Semoga hal kayak gini nggak terjadi pada kalian, ya.

Beli rumah di perumahan sudah paling oke buat working mom

Menurut beberapa penelitian yang saya baca, generasi Milenial dan Gen Z lebih suka tinggal di perumahan. Dan sebagai working mom, saya setuju dengan ini.

Membangun rumah di perumahan sepertinya akan minim konflik karena semua sudah di-handle oleh pihak pengembang. Selain itu, karena rata-rata penghuni perumahan adalah Gen Y dan Gen Z, pastinya mereka juga orang-orang sibuk yang nggak punya waktu buat nonggo alias ngerumpi di rumah tetangga. Walaupun tetap ada yang jadi ibu rumah tangga, pasti mereka juga punya kesibukan masing-masing seperti jadi reseller buku atau freelance lainnya.

Akan tetapi perlu hati-hati juga karena tinggal di perumahan bisa jadi red flag kalau sampai nggak mengenal satu sama lain. Apalagi belakangan banyak berita soal orang meninggal di dalam rumah sudah berhari-hari dan nggak ketahuan sama tetangganya.

Kalau kalian setuju sama saya untuk tinggal di perumahan, jangan lupa riset juga. Kalian bisa bertanya ke pengembang atau marketing perumahannya, kegiatan apa saja yang sudah terlaksana di perumahan tersebut. Kalau kegiatannya semacam arisan, kerja bakti, atau sekadar anak-anak ngaji di sore hari menurut saya masih aman. Para penghuni perumahan ini ketemunya saat kegiatan-kegiatan resmi, sehingga pertemuannya lebih bermanfaat dibanding sekadar ngeteh sinambi ngerumpi.

Gimana? Buat para working mom, kalian tim beli rumah di perkampungan atau perumahan? Intinya, di mana pun pilihan tempat tinggal kalian kelak, jangan lupa untuk riset terlebih dahulu. Jangan sampai kalian masih di dunia, tapi sudah ketemu neraka gara-gara tetangga!

Penulis: Umi Hartati
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 3 Tipe Orang yang Sebenarnya Sangat Cocok Tinggal di Perumahan Cluster.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 17 Januari 2024 oleh

Tags: gibahGosipgosip tetanggakomplek perumahanperumahanRumahtetanggaworking mom
Umi Hartati

Umi Hartati

Menulis adalah jejak hidup.

ArtikelTerkait

rumah hunian pengantin baru

Pilihan Rumah Hunian Untuk Pengantin Baru

23 Mei 2019
4 Keuntungan Punya Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Orang Mojok.co

4 Keuntungan Punya Rumah Dekat Kuburan yang Jarang Disadari Orang

1 Mei 2025
Banjir Pertama di Perumahan Saya dan Guyub Warga yang Bikin Adem terminal mojok.co

Pengalaman Banjir Pertama di Perumahan Saya dan Guyub Warga yang Bikin Adem

27 Februari 2021
Punya Tetangga Nyinyir Adalah Sebuah Keuntungan

Punya Tetangga Nyinyir Adalah Sebuah Keuntungan

16 Juni 2023
Pak Doddy

Menjadi Orang tua seperti Pak Doddy Adalah Seburuk-buruknya Pilihan

3 Desember 2021
Derita Punya Rumah Berdampingan dengan Pasar

Derita Punya Rumah Berdampingan dengan Pasar

26 April 2023
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi (Unsplash)

Desa Sumberagung, Desa Paling Menyedihkan di Banyuwangi: Menolong Ribuan Perantau, tapi Menyengsarakan Warga Sendiri

22 Desember 2025
Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan Mojok.co

Pertama Kali Mencicipi Swike: Makanan Berbahan Dasar Kodok yang Terlihat Menjijikan, tapi Bikin Ketagihan 

23 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

Alasan Posong Temanggung Cocok Dikunjungi Orang-orang yang Lelah Liburan ke Jogja

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.