Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup

Work Life Balance Adalah Mitos Belaka Bagi Ibu Pekerja

Bayu Kharisma Putra oleh Bayu Kharisma Putra
21 Mei 2021
A A
Work Life Balance Adalah Mitos Belaka Bagi Ibu Pekerja terminal mojok (1)
Share on FacebookShare on Twitter

Baca Juga:

6 Usaha yang Semakin Redup karena Perkembangan Zaman

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Yin dan Yang adalah lambang keseimbangan dalam hidup. Jika ada malam, maka ada siang. Jika ada air, maka ada api. Jika sudah kerja, harus ada waktu untuk menikmati hidup. Istilah work life balance yang kerap saya dengar rupanya tak semudah itu dilakukan. Terutama jika Anda adalah seorang perempuan, seorang istri, seorang ibu, dan kebetulan tinggal di perkampungan. Saya jamin, work life balance hanyalah mitos. Serupa cerita naga di Rawa Pening yang dipercaya ada, tapi nggak pernah kelihatan batang hidungnya.

Masih banyak wanita yang memikul tugas lumayan banyak. Tugas cari duit hingga tugas lain yang sering kali dianggap spesial milik para wanita saja. Boro-boro mau work life balance, baru mau selonjoran sebentar nonton sinetron, eh, sudah disuruh ganti acara kartun sama anaknya. Kita lihat kehidupan kebanyakan mereka dari pagi hari. Bangun paling awal, bikin sarapan, menanak nasi, bikin air panas, masak sayur, hingga masak lauk. Belum lagi bersih-bersih rumah, nyuci baju, nyuci piring dari tadi malam. Dilanjut bangunin anak dan suami, siapin sarapan, lalu berangkat kerja ke pabrik yang nggak ngasih cuti hamil dengan layak. Pulang sore, nyiapin makan lagi, tanpa ada yang membantu.

Apalagi punya anak masih balita, nggak punya asisten rumah tangga karena dari kalangan menengah ke bawah. Lingkungan dan keluarganya menganut prinsip pria adalah raja, suaranya suara Tuhan, sehingga ngurusin anak, masak, bersih-bersih, dan melayani suami adalah tugasnya seorang. Kewajiban mutlak. Di kampung saya, banyak dari mereka yang jadi buruh tani dengan bayaran kecil. Pagi sampai sore di sawah mainan lumpur dan keringat. Ada juga yang harus sambil bawa anak balitanya. Ada juga yang punya anak lebih dari lima. Bisa dibayangkan, work life balance hanya serupa kebohongan.

Sudah begitu, pekerjaan rumah mereka dianggap sebagai kodrat. Sudah dianggap kodrat, masih harus diberi kata “cuma”. Cuma ibu rumah tangga adalah kalimat yang sering muncul dari mulut orang lain, bahkan dari mulut seorang wanita juga. Pokoknya serba salah. Kalau nggak kerja, penghasilan suami minim. Kalau kerja dipandang ingin mengungguli suami atau melawan kodrat. Bisa dibayangkan saat mereka sudah lelah bekerja, masih harus mengerjakan ini dan itu di rumah, plus dirasani tetangga dan keluarganya sendiri. Waktu untuk dirinya hanyalah saat tidur, itu pun jika sedang nggak harus melayani suami.

Hebatnya, banyak dari mereka yang akhirnya justru lebih lebih bisa menghargai waktu ketimbang kita—pekerja muda yang bisa seharian meringkuk di kamar saat liburan dan bisa ngopi sama teman di malam hari—yang dengan sadar mengeluh soal work life balance yang belum tercapai. Para ibu-ibu yang capek bukan main, mereka merasa mendapat tenaga kembali hanya dari menonton Mas Al dan Mbak Andin. Sehingga kita tak boleh menganggu me time mereka, kita nggak boleh egois. Tak jarang, menurut pengakuan banyak ibu pekerja, melihat anak dan bermain bersamanya juga merupakan kebahagiaan dan keberkahan tersendiri.

Seorang suami maupun anak yang telah cukup usia, harusnya mengerti tentang pembagian tugas rumah tangga. Nggak bijak juga badan sehat dan masih mampu bergerak, tapi ogah bikin kopi sendiri, bersihin rumah, masak, apalagi nyuci baju sendiri. Seolah-olah hanya bekerja yang menjadi kewajiban lelaki. Menjaga dan mengajak main anak juga tugas suami. Biar semua orang di rumah bisa punya work life balance. Bisalah mengusahakannya bersama, biar sama-sama enak dan punya waktu yang baik dan berkualitas untuk anak-anak.

BACA JUGA Istilah ‘Ibu Dilarang Sakit’ Menunjukkan Betapa Saktinya Ibu Rumah Tangga atau tulisan Bayu Kharisma Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 10 Februari 2022 oleh

Tags: Ibupekerjaanwanita karierwork life balance
Bayu Kharisma Putra

Bayu Kharisma Putra

Anak pertama

ArtikelTerkait

4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

4 Alasan Seseorang Menanyakan Pekerjaan Orang Lain Saat Ngumpul

7 September 2020
Belum Menikah Bukan Berarti Halal Dikasih Banyak Tugas Tambahan terminal mojok.co

Belum Menikah Bukan Berarti Jadi Babu, Kita Juga Sibuk

16 September 2021
Jadi PNS Nggak Melulu Enak, Inilah Hal-hal Pilu yang Harus Dihadapi Terminal mojok

Masih Ngebet Jadi PNS? Pikir-pikir Lagi

28 Maret 2021
Pembagian Peran Ibu dan Bapak di Mata Anak Kelas 1 SD (Pixabay)

Hasil Pengamatan Anak Kelas 1 SD: Ibu Doyan Lembur, Bapak Masak dan Merapikan Rumah

1 November 2022
Ngakunya Butuh Kerja, tapi Pas Dikasih Info Loker kok Malah Pilih-pilih, sih?

Ngakunya Butuh Kerja, tapi Pas Dikasih Info Loker kok Malah Pilih-pilih, sih?

27 Januari 2022
Susahnya Jadi Anak yang Punya Ibu Orang Kesehatan terminal mojok.co

Susahnya Jadi Anak yang Punya Ibu Orang Kesehatan

20 November 2020
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

Keluh Kesah Mobil Warna Hitam. Si Cakep yang Ternyata Ribet

19 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

Kasta Sambal Finna dari yang Enak Banget Sampai yang Mending Skip Aja

19 Desember 2025
Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal (Wikimedia)

Potensi Wisata Indramayu yang Belum Tergarap Maksimal

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri
  • Talent Connect Dibimbing.id: Saat Networking Tidak Lagi Sekadar Basa-basi Karier
  • Ironi Perayaan Hari Ibu di Tengah Bencana Aceh dan Sumatra, Perempuan Makin Terabaikan dan Tak Berdaya
  • Kisah Kelam Pasar Beringharjo Jogja di Masa Lalu yang Tak Banyak Orang Tahu
  • Melacak Gerak Sayap Predator Terlangka di Jawa Lewat Genggaman Ponsel

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.