Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Nusantara

Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan

Riris Aditia N oleh Riris Aditia N
3 April 2023
A A
Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan

Weweh, Tradisi yang Bikin Bocah Kaya Mendadak di Bulan Ramadan (Pixabay.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Di saat banyak orang dewasa stres memikirkan pengeluaran jelang lebaran, para bocah justru memanen pundi-pundi rupiah. Salah satunya berkat hasil kerja kerasnya weweh, sebuah tradisi berbagi makanan yang ada di Jawa Timur.

Istilah weweh berasal dari kata ngewehi yang dalam bahasa Jawa artinya memberi. Weweh adalah tradisi membagikan makanan kepada tetangga dan kerabat terdekat yang biasanya dilakukan pada bulan Ramadan. Khususnya, di sepuluh hari terakhir jelang Idul Fitri. Ada juga yang menyebutnya sebagai tradisi “ater-ater” (bahasa Jawa) atau “ter-anter” (bahasa Madura) yang berarti mengantar.

Asal mula tradisi ini masih belum diketahui pasti. Namun, tradisi ini terus terjaga hingga sekarang dan meluas di hampir semua daerah di Jawa Timur. Khususnya di daerah Jombang, Mojokerto, Pasuruan, Jember, dll. Umumnya, seseorang akan berbagi makanan berupa nasi, sayur, dan lauk lengkap khas berkat hajatan yang diwadahi rantang. Tapi kalau sekarang banyak yang beralih membungkusnya dalam bentuk nasi kotak.

Lalu, bingkisan makanan itu diberikan kepada tetangga dan kerabat terdekat. Mulai dari pakde, bude, om, tante, kakek, nenek, mertua, hingga saudara sepupu yang sekampung atau sekecamatan. Tujuannya sebagai bentuk sedekah di bulan Ramadan sekaligus menyambung tali silaturahmi.

Weweh bikin bocil kaya mendadak

Terus, bagaimana ceritanya tradisi weweh ini bikin para bocah kaya mendadak? Jadi, ketika sebuah keluarga berencana weweh, mereka akan menyuruh anak-anaknya yang masih kecil untuk mengantar makanan tersebut kepada kerabat. Nantinya, si kerabat yang mendapat wewehan akan memberi sangu alias uang saku buat si bocah pengantar tadi.

Lah kok jadi kayak transaksi? Eits, nggak juga kok. Hal tersebut murni diniatkan sebagai sedekah dan bukan kegiatan jual beli. Kerabat yang memberi uang saku kepada si bocah pengantar itu semata-mata untuk sedekah balik atau simbol ucapan terima kasih. Sekilas kayak mutualan, tapi tetap para bocah yang menang banyak. Nggak perlu repot-repot belanja, masak, atau nyiapin bingkisan makanannya. Cuma modal ngantar makanan bisa dapat duit banyak.

Zaman saya weweh sekitar tahun 2005 lalu, satu keluarga bisa ngasih Rp5.000-10.000. Ketika weweh ke 20 orang, bisa ngumpul Rp200.000. Nominal yang cukup besar dalam perspektif anak SD kala itu. Nilainya pun terus meningkat mengikuti kurs yang berlaku. Sekarang rata-rata orang memberi sangu sekitar Rp10.000-50.000. Keponakan saya sampai pamer uang hasil weweh + THR lebaran yang didapatnya mencapai satu juta lebih. Menggiurkan sekali, bukan?

Makanya, weweh menjadi mandat paling dirindukan para bocah ketika bulan puasa tiba. Bahkan, sejumlah anak sampai memaksa orang tuanya supaya lekas weweh. Nggak peduli kalau menyiapkan bingkisan makanan juga butuh duit. Pokoknya harus weweh. Titik.

Baca Juga:

10 Makanan yang Sering Bikin Salah Paham karena Namanya

Warak Ngendog, Mainan “Aneh” di Pasar Malam Semarang yang Ternyata Punya Filosofi Mendalam

Sebuah pengakuan dosa

Itu yang terjadi pada diri saya belasan tahun lalu. Oke, tepatnya, ini adalah sebuah pengakuan dosa. Dulu, saking pinginnya weweh, ibu saya sampai menyuruh weweh ke rumah nenek (yang merupakan mertuanya) dengan membawa bingkisan nasi hasil wewehan orang lain.

Sesampainya di rumah nenek, beliau bertanya heran, “Loh, bukannya ibumu tadi ke ladang? Kapan masaknya?” Dengan polosnya saya berkata jujur, “Ibu memang nggak masak sendiri, Nek. Itu makanan dari bulek A”. Saya pun menceritakan dialog singkat itu kepada ibu dan beliau langsung murka. Saya tidak mengerti kenapa ibu tiba-tiba marah. Padahal, saya berkata apa adanya dan pulang membawa uang saku pula. Duh, kasihan sekali ibu.

Saya juga pernah disuruh weweh oleh 3 orang sekaligus, yaitu ibu, nenek, dan bude. Itu terjadi dalam satu bulan Ramadan dan beberapa target penerimanya adalah orang yang sama, karena masih satu keluarga besar. Jadi, saya sempat mengantar ke beberapa orang yang sama hingga tiga kali dan mendapat uang saku tiga kali pula. Entah itu keberuntungan atau prestasi yang memalukan.

Yang pasti, weweh menjadi salah satu pengalaman paling menyenangkan selama Ramadan. Beberapa anak bakal menolak uang saku ketika sudah SMA. Tapi, beberapa kerabat saya justru masih setia memberi sangu hingga saya kuliah dulu. Alasannya karena masih sekolah dan belum bekerja. Sebenarnya sangat malu untuk menerimanya. Tapi, hati kecil berbisik, nominalnya lumayan juga buat bayar kos, transport pulang, dan seabrek kebutuhan kuliah yang tak ada ujungnya.

Semenjak bekerja, saya sudah tidak mendapatkan jatah sangu weweh lagi. Bukannya sedih, tapi justru lega yang terasa. Akhirnya bisa tegas menolak sangu dan terbebas dari perasaan malu-malu tapi mau. Sekarang, mandat weweh di rumah saya sudah berganti. Saya dibantu keponakan kecil saya ketika weweh membawa bingkisan nasi kotak di atas motor. Dia terlihat bersemangat dengan raut muka yang berseri-seri. Persis seperti mimik saya belasan tahun yang lalu.

Penulis: Riris Aditia N
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Tradisi Ater-ater di Momen Ramadan yang Menguntungkan Sekaligus Merugikan. #TakjilanTerminal18

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 3 April 2023 oleh

Tags: berbagiMakananRamadanSilaturahmitradisiweweh
Riris Aditia N

Riris Aditia N

Freelance writer & stroyteller

ArtikelTerkait

Al-Quds

Al-Quds day: Upaya Merawat Ingatan

28 Mei 2019
8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan Terminal Mojok.co

8 Tradisi Unik Orang Depok yang Masih Ada, meski Sudah Jarang Dilakukan

29 Maret 2022
Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

Di Madura, Biaya Oleh-oleh Haji Hampir Sama Besarnya dengan Biaya Keberangkatannya, Bikin Orang Jadi Enggan Berangkat  

17 Agustus 2024
Buku Agenda Ramadan, Membuat Saya Pernah Dikatain Kafir. #TakjilanTerminal10 terminal mojok.co

Buku Agenda Ramadan, Membuat Saya Pernah Dikatain Kafir. #TakjilanTerminal10

17 April 2021
Betapa Sedapnya Olahan Keong Sawah, Ulat Sagu, dan Kodok terminal mojok.co

Betapa Sedapnya Olahan Keong Sawah, Ulat Sagu, dan Kodok

5 Januari 2021
10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang Terminal Mojok

10 Tradisi Pernikahan Indonesia yang Bikin Heran Orang Jepang

13 Desember 2022
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

Suzuki Karimun Wagon R Boleh Mati, tapi Ia Mati Terhormat

1 Desember 2025
Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

Alasan Orang Solo Lebih Hafal Jalan Tikus daripada Jalan Utama

30 November 2025
Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

Sudah Saatnya Bandara di Indonesia Menjadi Ruang untuk Mempopulerkan Makanan Khas Daerah

3 Desember 2025
Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

Brakseng, Wisata Hidden Gem di Kota Batu yang Menawarkan Ketenangan

2 Desember 2025
4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang Mojok.co

4 Hal tentang Untidar Magelang yang Belum Diketahui Banyak Orang

29 November 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana
  • Senyum Pelaku UMKM di Sekitar Candi Prambanan Saat Belajar Bareng di Pelatihan IDM, Berharap Bisa Naik Kelas dan Berkontribusi Lebih


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.