Bagi kalian penduduk Jogja yang mau cari tempat sahur, Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur bisa jadi opsi. Aman dari klitih!
Sudah hampir 5 tahun saya merantau di Jogja. Tapi dari mulai kuliah hingga kini bekerja saya jarang sekali makan di warteg. Bukan apa-apa. Saya tipikal orang yang kadang malas untuk mengeksplor tempat makan baru. Jadi seringnya makan ya di burjo/warmindo.
Tapi makin ke sini, ternyata saya sadar bahwa pola pikir semacam itu perlu saya renungkan lagi. Mengingat mencari tempat makan baru menjadi hal yang cukup penting. Biar tidak bosan makan di tempat itu-itu lagi dan mencari sensasi baru.
Nah baru-baru ini saya coba untuk mengeksplor warteg. Sebab sekarang ini bisa dibilang warteg telah menjamur di berbagai penjuru nusantara. Apalagi kalau sudah menyebut Kharisma Bahari, mungkin kebanyakan orang sudah tahu nama yang melegenda itu.
Berbeda dulu ketika saya masih menjadi mahasiswa baru, sekitar tahun 2019-an, Warteg Kharisma Bahari masih minim. Sekarang malah kabarnya sudah 30-an outlet terbesar di berbagai titik yang ada di Yogyakarta. Pertumbuhan yang masif dalam rentang waktu 5 tahun itu.
Menurut informasi yang saya cari, awalnya Warteg Kharisma Bahari dirintis sejak oleh Sayudi. Ia mulai membangun Warteg Kharisma Bahari pertama di Jakarta Selatan yang sampai detik ini memiliki cabang ratusan di penjuru nusantara.
Bahkan saya punya kecurigaan saat ini Warteg Kharisma Bahari akan menjadi pesaing warmindo dan warung masakan Padang. Tapi mari kita lupakan kecurigaan itu. Sebab saya mau memberikan rekomendasi Warteg Kharisma Bahari kepada kalian semua yang nanti kebingungan mencari tempat untuk sahur saat bulan Ramadan.
Daftar Isi
Tempat yang nyaman di Warteg Kharisma Bahari Ngringin Condongcatur
Nah salah satu tempat yang akan saya rekomendasi adalah Warteg Kharisma Bahari yang dekat dengan kampus FBE UII. Lebih tepatnya di daerah Ngringin Condongcatur, Depok, Sleman, Yogyakarta. Saat saya tanya, Warteg ini sudah membantu mengenyangkan perut pelanggan sejak Agustus 2022 lalu.
Jujur, yang saya suka dari tampilan Warteg Kharisma Bahari yakni dengan mengusung konsep yang simpel, tapi tidak melupakan kebersihan dan kenyamanan para pelanggan. Bagaimana tidak, tempat makan ini berukuran sekitar 5×4 meter dengan baluran cat putih dan hijau disertai tempelan-tempelan brand yang disertai dengan pencahayaan yang terang, tapi tidak mencolok.
Warteg Kharisma Bahari di Ngringin Condongcatur ini terbilang bersih. Belum lagi ada kipas angin, parkir gratis, juga CCTV yang memberikan kenyaman bagi para pelanggan yang makan di situ.
Oh ya, satu lagi, poin plus yang saya lihat pada Warteg Kharisma Bahari adalah tempat itu menyediakan cermin, seperti di tempat potong rambut. Saya bilang poin plus karena tidak bisa dimungkiri baik laki-laki maupun perempuan suka berada di depan kaca. Belum lagi ketika nanti habis makan bisa langsung mengecek apakah ada sisa-sisa makanan yang menempel di gigi. Itu dari segi kenyamanannya saya beri nilai 8 dari 10.
Menu masakan gaya rumahan
Soal menu masakannya juga tidak kalah dengan kenyamanan yang ditawarkan. Sebagai tipikal orang yang tidak aneh-aneh memilih makanan saya suka dengan sajian menu yang dihindangkan. Layaknya menu-menu rumahan pada umumnya.
Waktu itu sebelum saya memilih menu saya menanyakan kira-kira menu apa saja yang pelanggan sering pesan, jawab pemilik Warteg adalah ayam, mie, kentang, dan sate usus. Tanpa berlama-lama saya coba untuk menjajal ayam goreng dengan pelengkap mie dan sambal cabai merah. Kebetulan saya belakangan sedang bulking, jadi saya memilih dada ayam yang kaya akan protein.
Sensasi rasanya sendiri gurih, rempah-rempah untuk bumbu masakan terpadu dengan merata. Dan saya kira tidak banyak penyedap atau micin yang dicampurkan di dalamnya. Ini yang terus terang saya suka. Karena entah mengapa lidah saya kurang cocok dengan masakan yang kebanyakan micin dan penyedap rasa buatan.
Sedangkan untuk minumannya sendiri saya pesan teh hangat. Rasanya mirip dengan minuman yang ada di rumah ketika ibu saya membuatkan teh sewaktu saya pulang dari Jogja. Sehabis makan yang disertai dengan minum teh hangat, kemudian sebat beberapa batang, rasanya begitu nikmat.
Aman dari klitih!
Oh ya untuk harganya sendiri relatif terjangkau karena saya hanya membayar 17 ribu saja dengan menu nasi ayam+mie dan minuman teh hangat. Secara keseluruhan untuk menu itu saya beri nilai 8 dari 10 juga.
Praktisnya dari cerita saya di atas itu, Warteg Kharisma Bahari sangat cocok untuk menjadi pilihan saat sahur di bulan Ramadan ini. Mengingat tempat ini buka 24 jam dengan menawarkan berbagai kenyamanan dari segi menu dan tempat. Satu lagi, Warteg Kharisma Bahari di Ngringin, Condongcatur dekat dengan keramaian. Jadi tak usah khawatir ada klitih ketika mau berangkat dan pulang dari warteg ini.
Penulis: Khoirul Atfifudin
Editor: Rizky Prasetya