Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kuliner

Warong Texas 1978: Legenda Nasi Rames Jogja Dekat Kampus Sanata Dharma yang Menyediakan hingga 50 Pilihan Menu

Prabu Yudianto oleh Prabu Yudianto
7 September 2023
A A
Warong Texas 1978: Legenda Nasi Rames Jogja Dekat Kampus Sanata Dharma yang Menyediakan hingga 50 Pilihan Menu

Warong Texas 1978: Legenda Nasi Rames Jogja Dekat Kampus Sanata Dharma yang Menyediakan hingga 50 Pilihan Menu (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Dekat kampus Sanata Dharma, ada satu warung nasi rames legendaris di Jogja. Namanya Warong Texas 1978.

Texas dikenal sebagai Wild West di mana cowboy berkuasa layaknya cowok kabupaten bermotor Vario. Tapi kalau Warong Texas nggak ada hubungannya dengan kultur kebarat-baratan ini. Bahkan lokasinya bukan di Texas. Warong Texas adalah warung nasi rames legendaris di Jogja. Dengan lebih dari 50 pilihan menu yang harganya bersahabat bagi kantong cekak. Secara tak langsung, warung nasi rames ini ambil bagian dalam reformasi.

Saya nggak bermaksud melebih-lebihkan, bukan pula karena diendorse. Tapi, warung ini memang legendaris. Meskipun gaungnya nggak selantang warung pengguna jasa influencer, ia tetap ada selama 45 tahun. Beneran, umurnya sudah 45 tahun!

Sejarah panjang Warong Texas 1978

Warong Texas dengan bangga mencantumkan “1978” sebagai penanda tahun berdirinya. Dan memang layak dibanggakan, karena usia nggak bisa bohong. Tapi lebih dari sekadar usia, warung ini punya sejarah besar.

Sebenarnya Bu Arjo, pendiri Warong Texas, sudah berjualan sejak tahun 1960-an. Berawal dengan berjualan kupat tahu dan gorengan, Bu Arjo membuka lapak di utara Lapangan Realino Kampus 1 Universitas Sanata Dharma. Lokasinya memang strategis sih, karena jadi titik temu beberapa kampus besar.

Karena Universitas Sanata Dharma sering melakukan pertukaran pelajar, kampus ini nggak hanya dikunjungi warga lokal. Banyak mahasiswa mancanegara yang berkunjung ke warung yang dulunya tanpa nama ini. Salah satunya mahasiswa dari Amerika Serikat. Mahasiswa ini merasa karakter warung yang santai dan semi terbuka mirip dengan apa yang ada di Texas. Akhirnya lahirlah nama “Warong Texas.” Penyebutan warong dipertahankan untuk mengenang bagaimana si mahasiswa menyebut warung dengan dialek Amerika Serikat.

Akhirnya Warong Texas pindah sedikit ke dalam kampung, tapi nggak jauh dari lokasi pertama. Momen kepindahannya pada tahun 1978 menjadi momen berdirinya entitas Warong Texas. Dan sejak pindah, warung ini menjadi warung nasi rames seutuhnya.

Baca Juga:

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Boleh Membanggakan SCBD Jogja, tapi Jangan Lupakan Gamping dan Mlati Sleman yang Akan Menjadi The Next SCBD Jogja Barat

Makin lama, warung ini makin ramai. Bagi mahasiswa pra-reformasi, pasti akrab dengan pemandangan deretan mahasiswa ngemper di pinggir jalan. Mau gimana lagi, dalam sehari bisa ratusan orang yang makan di warung itu. Alasan mereka mau berdesakan dan ngemper demi makan di sini akan saya jelaskan nanti.

Ketika reformasi menerpa, Warong Texas terpaksa tutup. Apalagi area Gejayan jadi titik api demonstrasi. Tapi tak tinggal diam, Warong Texas membagikan nasi gratis bagi demonstran. Bu Arjo bersama anak-anaknya berdiri di pinggir jalan sambil membawa bakul penuh nasi bungkus. Mereka mengoper bungkusan-bungkusan nasi itu pada semua demonstran yang lewat.

Pada 2010, Warong Texas direnovasi menjadi lebih layak. Menjadi warung yang kini bisa anda kunjungi langsung. Bu Arjo sendiri meninggal pada 2018 dan mewariskan warung ini pada anaknya, Bu Marsanti.

Konsisten dengan puluhan menu makanan

Secara sejarah, Warong Texas boleh disebut sebagai legenda. Tapi menurut Chef Alvin Leung, “taste is king”. Jadi, bagaimana dengan Warong Texas? Apakah cita rasa masakan di sana membuatnya pantas menjadi legenda warung rames?

Bagi saya, warung rames harus punya banyak pilihan menu. Dan Warong Texas adalah jagonya. Nggak tanggung-tanggung, warung ini menyediakan lebih dari 50 pilihan menu! Dari lauk, sayur, sampai pelengkap makanan. Mau saya tanya ibu saya, teman saya, atau adik tingkat, jawabannya sama. Mereka akan kebingungan di depan etalase makanan.

Primadona di warung ini adalah sambal terong dan ayam goreng. Untuk ayam gorengnya, warung ini dulu terkenal sangat murah hati. Potongan ayamnya besar untuk ukuran warung ramesan. Namun makin lama potongan ayam gorengnya diperkecil. Bukan demi menghemat biaya, melainkan agar pelanggan nggak buang-buang makanan. Toh dengan ukuran lebih kecil, harganya ikut turun.

Soal cita rasanya, menurut saya sangat rumahan. Simpel dan nggak neko-neko. Tentu cita rasa ala Jogja yang cenderung manis tetap terasa. Tapi nggak kelewat manis sehingga masih bisa dinikmati para perantau, kok. Dan kalau perkara ayam goreng, Warong Texas boleh bersaing dengan resto fried chicken lain. Meskipun rasanya simpel, nggak membosankan makan ayam di sini. Gurihnya pas, dagingnya pun tebal.

Ketika saya bertanya pada beberapa orang pelanggan, mereka bilang rasa masakan Warong Texas tetap sama. Bahkan ketika orang-orang ini sudah bertahun-tahun nggak makan di sana. Ini membuktikan bahwa warung warisan Bu Arjo ini bisa konsisten. Dan tentu saja konsistensi rasa ini menjadi nilai tambah selain pilihan menunya yang banyak.

Perkara pilihan menu, Warong Texas terpaksa mengurangi pilihan selama pandemi. Tentu karena nggak ada mahasiswa yang mengunjungi. Tapi dengan situasi menyebalkan itu, warung ini tetap menyediakan belasan pilihan menu. Pokoknya nggak kurang dari 15 menu setiap harinya. Dan ketika pandemi mereda, warung ini pelan-pelan mengembalikan citra “banyak pilihan rasa”.

Sahabat dompet cekak

Yang terakhir adalah harga. Karena kita bicara tentang kuliner Jogja yang katanya serba murah, apakah Warong Texas juga punya harga yang ramah UMR Jogja dan para perantau? Atau malah mahal karena berada di lokasi premium kuliner Jogja?

Ketika saya jajan nasi ayam sayur dan es jeruk, saya hanya perlu membayar 10 ribu rupiah. Apakah ini membuktikan kalau warung ramesan satu ini murah?

Sebenarnya Warong Texas memang dikenal sebagai warung makan murah sejak awal berdirinya. Makanya para mahasiswa di kampus-kampus sekitar Gejayan seperti Sanata Dharma rela untuk antre dan makan di trotoar. Sudah murah, enak, pilihan menunya banyak pula.

Karakter pemilik warung yang ramah juga menjadi nilai tambah. Kecuali makan di Karen’s Dinner, keramahan pemilik warung tentu menambah kenikmatan. Dan inilah kelebihan Warong Texas. Terbukti banyak orang yang kenal secara personal dengan Bu Arjo maupun Bu Marsanti. Bahkan banyak figur publik yang akrab dengan pemilik Warong Texas ketika masih menjadi mahasiswa biasa. Saya sendiri merasakan kehangatan Bu Marsanti sejak berseru, “Tumbas!”

Maka saya akan jadi garda depan pendukung Warong Texas mendapat gelar “warung nasi rames legendaris Jogja.” Karena warung sederhana dan ramah ini memang punya banyak alasan untuk jadi legenda. Sejarah warung ini panjang dan fenomenal. Makanannya enak dan beragam. Pemiliknya murah senyum, semurah harga makanannya yang ramah UMR. Apa lagi yang menghalangi warung ini untuk disebut legenda?

Penulis: Prabu Yudianto
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA 5 Rekomendasi Warung Nasi Rames Legendaris di Jogja yang Wajib Dicoba Sekali Seumur Hidup.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 September 2023 oleh

Tags: Jogjanasi ramesSanata DharmaWarong Texas 1978warung nasi rames
Prabu Yudianto

Prabu Yudianto

Penulis kelahiran Yogyakarta. Bekerja sebagai manajer marketing. Founder Academy of BUG. Co-Founder Kelas Menulis Bahagia. Fans PSIM dan West Ham United!

ArtikelTerkait

Bagi Saya, Pasar Kangen Jogja Sudah Nggak Istimewa Lagi. Nggak Ngangenin!

Bagi Saya, Pasar Kangen Jogja Sudah Nggak Istimewa Lagi. Nggak Ngangenin!

13 Juli 2024
Jogja Library Center, Hidden Gem-nya Jalan Malioboro terminal mojok

Jogja Library Center: Hidden Gem-nya Jalan Malioboro

19 Desember 2021
Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul Mojok.co

Depok, Kecamatan di Sleman yang Paling Red Flag di Mata Orang Bantul

11 Oktober 2025
Kok Bisa Ada Orang Bahagia di Jogja, padahal Hidup Mereka Susah?  

Membongkar 10 Kebohongan Jogja yang Diyakini Banyak Orang

21 Agustus 2022
Sleeper Bus Membius 2 Teman Saya, Bikin Lupa Kereta Eksekutif (Wikimedia Commons)

Sleeper Bus Mulai Menjadi Moda Transportasi Favorit, Membuat Anak Kereta Berpikir Ulang Naik Naik Kereta Eksekutif

23 Mei 2025
rekomendasi penyetan sekitar pasar condongcatur

4 Rekomendasi Penyetan di Sekitar Pasar Condongcatur

10 November 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

Pendakian Pertama di Gunung Sepikul Sukoharjo yang Bikin Kapok: Bertemu Tumpukan Sampah hingga Dikepung Monyet

15 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025
Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

Tombol Penyeberangan UIN Jakarta: Fitur Uji Nyali yang Bikin Mahasiswa Merasa Berdosa

16 Desember 2025
Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

Banyuwangi: Ditinggal Ngangeni, Ditunggui Bikin Sakit Hati

20 Desember 2025
Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

4 Hal yang Perlu Kalian Ketahui Sebelum Bercita-cita Menjadi Dosen (dan Menyesal)

17 Desember 2025
KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

KA Ijen Expres, Kereta Premium Malang-Banyuwangi, Penyelamat Mahasiswa asal Tapal Kuda

18 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Slipknot hingga Metallica Menemani Latihan Memanah hingga Menyabet Medali Emas Panahan
  • Nyaris Menyerah karena Tremor dan Jantung Lemah, Temukan Semangat Hidup dan Jadi Inspirasi berkat Panahan
  • Kartu Pos Sejak 1890-an Jadi Saksi Sejarah Perjalanan Kota Semarang
  • Ketika Rumah Tak Lagi Ramah dan Orang Tua Hilang “Ditelan Layar HP”, Lahir Generasi Cemas
  • UGM Dorong Kewirausahaan dan Riset Kehalalan Produk, Jadikan Kemandirian sebagai Pilar
  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.