Tambah nggilani
Rasa takut dan menegangkan tersebut tak hanya saat berada di Jalan Magelang, justru mengalami puncaknya ketika baru saja melewati wilayah Muntilan. Tepatnya di daerah yang ada dua jalur jembatan, lupa namanya apa. Ketika kami hendak belok menuju jembatan terdapat banyak sekali serpihan kaca bekas kecelakaan yang entah kapan terjadinya, sehingga kami agak terpeleset sedikit. Di situ saya merasa nyawa saya sudah di ujung rambut.
Namun, lagi dan lagi skill berkendara dari orang yang SIM-nya nggak nembak itu memang luar biasa. Dengan tenang teman saya kuasai keadaan, tanpa panik. Tanpa teriak, “To, ganjel, to!”
Jalur yang mesti diwaspadai
Cerita tersebut nggak perlu saya lanjut. Pokoknya, kami sampai Temanggung dengan selamat, meski nyawa saya sudah meronta-ronta untuk keluar. Tapi Jalan Magelang dan jalur selanjutnya, bagi saya adalah wahana uji nyali yang kebetulan diaspal. Di jalur tersebut, orang-orang kayak nggak punya lagi rasa takut. Semua ngebut, semua memaksa diri untuk membuktikan dirinya bukan pengecut.
Tapi, ya, sebenci-bencinya saya dengan Jalan Magelang, mau tak mau ya tak bisa saya hindari. Jalan ini vital dan terkadang jadi satu-satunya jalur yang tersedia. Saran saya, berhati-hati lewat jalan ini. Nggak usah ikutan ngebut, ingat, masih ada keluarga yang menunggu di rumah.
Penulis: Bagas Tri Sasongko
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Pusat Jajanan Pasar Jalan Magelang, Surganya Snack dengan Harga Ekonomis