• Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
  • Home
    • Mojok.co
  • NusantaraHOT
  • Gaya Hidup
    • Game
    • Fesyen
    • Otomotif
    • Olahraga
    • Cerita Cinta
    • Gadget
    • Personality
  • Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Acara TV
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Politik
  • Profesi
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
  • Pojok Tubir
  • Kampus
  • Hiburan
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Gaya Hidup Kesehatan

Wahai, Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi: Saya Iri!

Nursyifa Afati Muftizasari oleh Nursyifa Afati Muftizasari
1 April 2020
A A
Wahai Perempuan yang Nggak Sakit Pas Menstruasi, Saya Iri!
Share on FacebookShare on Twitter

Menstruasi pertama saya yakni ketika saya duduk di kelas dua SMP. Di antara teman perempuan sekelas, sayalah yang paling akhir merasakan “takdir” ini. Siklus saya belum normal saat itu, sehingga menstruasi kedua saya enam bulan setelahnya. Setelah menstruasi kedua, siklus saya belum juga rutin sekali sebulan. Kira-kira, dua atau tiga bulan sekali.

Baguslah, selama SMP saya tak pernah rasakan nyeri atau sejenisnya saat menstruasi. Namun, beberapa teman sekelas saya merasakannya. Saya sering melihat salah satu teman saya kesakitan di kelas, bahkan sampai menangis.

“Kasihan sekali,” batin saya saat itu.

Saya tak merasakan sakit tiap menstruasi. Saya membayangkan, betapa menyedihkannya jika setiap bulan harus mengalami kesakitan seperti itu, betapa akan menghambat berbagai aktivitas saya.

Masa SMP berakhir, siklus sudah normal saat saya memasuki masa SMA. Namun, beberapa bulan setelah jadi siswa SMA, saya jadi sering lemas saat menstruasi.

Awalnya hanya lemas biasa. Namun menjelang akhir semester pertama, lemasnya tak bisa dianggap “biasa” lagi. Saya jadi tidak kuat jika terlalu lama di bawah sinar matahari langsung. Rasanya, berkunang-kunang seperti mau pingsan. Selain itu, badan saya nyeri. Kadang di perut, kadang di paha, kadang malah di seluruh badan. Sungguh, sangat tidak enak menderita setiap menstruasi.

Saya sudah coba berbagai obat menstruasi, baik yang dijual umum maupun yang tradisional. Sayang sekali, tidak mempan. Setelah saya curhat pada kenalan saya yang cukup paham ilmu medis, katanya… bukan masalah, memang begitulah siklus saya, itu normal untuk saya.

Saya akhirnya memaklumi semua rasa sakit bulanan tersebut. Setiap beberapa hari menjelang tanggal menstruasi, saya sudah bersiap. Siap dengan segala kondisi, termasuk lemas hingga tak bisa beraktivitas.

Biasanya, jika sudah memasuki masa “lemah”, jaket adalah hal penting yang harus saya bawa. Jaket berfungsi untuk melindungi kepala supaya tak terpapar sinar matahari langsung, sehingga saya tak terlalu lemas. Hoodie-nya saja tak cukup, saya butuh penutup yang lebih luas. Saya pegang jaket di atas kepala dan pastikan kepala saya terlindung seaman mungkin. Jika tak seperti itu, berjalan sebentar di bawah matahari saja saya tak kuat.

Sebenarnya, saya ingin pakai payung, itu jauh lebih efektif. Tapi jika saya pakai payung di hari panas, akan jadi bahan guyon bagi orang sekitar. Itu bukan hal biasa di daerah saya. Di mayoritas daerah di Indonesia, sepertinya juga demikian.

Sepanjang SMA, saya sering tidak ikut upacara bendera. Nyaris setiap bulan, saya “mundur” dari barisan upacara atau justru sejak awal izin tidak ikut upacara.

Ah, padahal saya anggota Pecinta Alam, tapi sering tidak kuat upacara. Banyak sekali sindiran (tapi bukan dalam arti serius) yang sering saya dengar.

“Masa naik gunung kuat, upacara nggak kuat?”

“Anak Pecinta Alam kok nggak kuat kena panas?”

“Lemah banget sih, mundur terus dari barisan.”

Ah, banyak lagi lah pokoknya. Saya pun sesungguhnya setuju dengan semua itu. Saya pun sering menyindir diri sendiri.

Saking kesalnya, pernah suatu hari saya paksakan untuk tetap berdiri di barisan upacara meski saya sadar bahwa saya sedang “lemah”. Paksa, paksa, dan paksa. Akhirnya, dunia mulai buram dalam pandangan saya. Mulai muncul sinar warna-warni dari berbagai penjuru. Lalu, gelap. Kaki saya mulai tak stabil. Dan, jatuh. Ah, untung hanya jatuh, tak sampai pingsan, masih bisa di-rescue tanpa tandu.

Setelah itu, saya menyerah, tak lagi berani memaksakan diri. Jika tiba masa “lemah”, ya sudah… ikhlaskan saja menjadi bagian dari hidup saya di hari itu.

Bicara soal Pecinta Alam. Saya sering mengalami kendala saat masih jadi calon anggota. Saya nyaris tidak bisa ikut latihan fisik saat sedang menstruasi, karena selalu di bawah terik matahari. Memang tidak bisa berharap banyak.

Selain itu, karena tahu bahwa salah satu rangkaian pendidikan dasarnya memakan waktu berhari-hari di alam, saya sering ragu. Baguslah, setelah saya dapat jadwal lengkapnya, saya tahu bahwa jadwal lapangan tak bertabrakan dengan jadwal menstruasi saya. Bagusnya lagi, saat itu saya punya siklus yang cukup tertib sehingga mudah diprediksi. Tapi, tetap saya yakini untuk mundur jika ternyata kedua jadwal tersebut bertabrakan. Ah, memang lemah.

Masa SMA usai. Di masa peralihan SMA ke kuliah, sisi “lemah” saya mulai berkurang. Meski masih sering lemas dan nyeri, tapi saya mulai kuat berjalan di bawah terik matahari. Wow, seindah ini rasanya bisa hidup bebas, tak perlu takut pingsan karena sinar matahari (yang normal bagi orang lain).

Sayang sekali, semua itu fana. Beberapa bulan setelah jadi mahasiswa, “siklus sakit rutin” saya berubah. Jika sebelumnya, saya lemas dan nyeri tiap menstruasi. Maka setelah jadi mahasiswa, saya mengalami “sakit” yang berbeda. Tiap beberapa bulan sekali, saya saya berada di titik lemah yang mengerikan. Lemas, pusing, demam (kadang sangat tinggi), nyeri di berbagai titik (kadang di seluruh tubuh), dan… bahkan kadang tak punya tenaga untuk bergerak.

Saat SMA, pantangan saya hanya panas matahari. Jika sudah aman dari panas matahari, yang lain masih bisa ditoleransi, masih bisa beraktivitas. Namun saat kuliah, jika tiba di “titik lemah”, sering kali sampai tak bisa beraktivitas.

Hingga saat ini, saya masih mengalami hal tersebut. Tapi saya masih bersyukur, tidak setiap bulan saya mengalaminya. Tiga bulan sekali paling cepat. Di bulan lainnya, meski lemas dan nyeri, tapi masih bisa melakukan aktivitas, bahkan bisa melakukan kegiatan lapangan yang cukup berat. Yang pasti, masih aman jika berjalan di bawah terik matahari, tak perlu jaket atau payung.

Sejujurnya, saya sangat iri dengan wanita yang selalu “baik-baik” saja saat menstruasi. Tidak merasakan nyeri menstruasi, tak pernah nyaris pingsan karena menstruasi.

Saya pernah menjadi wanita seperti itu, saat masih SMP. Saya jadi iri dengan diri saya saat SMP. Dulu, saya tak sadar bahwa masa tersebut adalah masa penuh kebebasan yang sangat perlu saya syukuri. Ingin rasanya kembali ke masa itu, supaya saya tak perlu waswas jika mendekati tanggal menstruasi.

BACA JUGA Susahnya Belajar Mengatur Emosi Saat Menstruasi atau tulisan Nursyifa Afati Muftizasari lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 13 November 2021 oleh

Tags: haidmenstruasi

Ikuti untuk mendapatkan artikel terbaru dari Terminal Mojok

Unsubscribe

Nursyifa Afati Muftizasari

Nursyifa Afati Muftizasari

Lahir di Kabupaten Karanganyar, Jawa Tengah. Mahasiswa Universitas Padjadjaran. Ikuti saya di instagram @afa_mufti.

ArtikelTerkait

Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya Terminal Mojok

Mengenal Apa Itu PCOS dan Cara Mengatasinya

26 Januari 2023
Membantah Mitos Menginjak Jempol Kaki Teman Bisa Ketularan Menstruasi Terminal Mojok

Membantah Mitos Menginjak Jempol Kaki Teman Bisa Ketularan Menstruasi

14 Desember 2022
Memperdebatkan Pembalut Bekas Perlu Dicuci Atau Nggak Adalah Kesia-siaan Terminal Mojok

Memperdebatkan Pembalut Bekas Perlu Dicuci Atau Nggak Adalah Kesia-siaan

11 November 2022
Pembalut Celana Charm Nyaman Dipakai, Nggak Nyaman di Kantong Terminal Mojok

Pembalut Celana Charm: Nyaman Dipakai, Nggak Nyaman di Kantong

1 Oktober 2022
Bagi Saya, Menstruasi dan Tidak Puasa di Bulan Ramadan Itu Nggak Enak! #TakjilanTerminal37 terminal mojok.co

Bagi Saya, Menstruasi dan Tidak Puasa di Bulan Ramadan Itu Nggak Enak! #TakjilanTerminal37

1 Mei 2021
Sulit Dimungkiri bahwa Hers Adalah Pembalut Terbaik di Zamannya terminal mojok.co

Sulit Dimungkiri bahwa Hers Adalah Pembalut Terbaik di Zamannya

26 April 2021
Muat Lebih Banyak
Pos Selanjutnya
media sosial nama akun pakai nama anak itu ngeselin posting foto anak di media sosial mojok.co

Akun Medsos Pribadi Diganti Pakai Nama dan Foto Anak Itu Buat Apa sih?

Mengungkap Kepribadian Seseorang dari Posisi dan Caranya Menonton Bokep

Mengungkap Kepribadian Seseorang dari Posisi dan Caranya Nonton Bokep

depresi quarter life crisis menulis hobi obat penyebab cara menyembuhkan mojok.co terminal mojok

Mojok Telah Menyelamatkan Saya dari Depresi



Terpopuler Sepekan

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema (Unsplash)
Pojok Tubir

Surat Terbuka untuk Yuli Sumpil dari Fans Persis Solo yang Pernah Mengagumi Arema

oleh Joko Yuliyanto
3 Februari 2023

Hati nurani dan akal sehatmu, di mana Yuli Sumpil tuwekan aneh?

Baca selengkapnya
4 Alasan Wajib Pakai Telkomsel meski Cuma Kartu Cadangan Terminal Mojok Farzand01 Shutterstock

Telkomsel, Provider Seluler yang Diskriminatif

4 Februari 2023
Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub (Unsplash)

Warnet Bokep di Jogja yang Pernah Jaya Bersama Pornhub

1 Februari 2023
Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

Dosa Penjual Es Kelapa Muda dan Amalan untuk Menghindarinya

2 Februari 2023
Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

Rekomendasi 3 Miedes di Bantul dengan Rasa yang Ngangenin

4 Februari 2023

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=FyQArYSNffI&t=47s

Subscribe Newsletter

* indicates required

  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
DMCA.com Protection Status

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Gaya Hidup
    • Cerita Cinta
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Hewani
    • Kecantikan
    • Nabati
    • Olahraga
    • Otomotif
    • Personality
  • Pojok Tubir
  • Kampus
    • Ekonomi
    • Loker
    • Pendidikan
  • Hiburan
    • Acara TV
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Tiktok
  • Politik
  • Kesehatan
  • Mau Kirim Tulisan?
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2023 Mojok.co - All Rights Reserved .