Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Media Sosial

Perempuan, Ini Cara Menghadapi Nyinyiran Mengerdilkan

Riris Aditia N oleh Riris Aditia N
30 Juni 2019
A A
perempuan

perempuan

Share on FacebookShare on Twitter

Tidak bisa dipungkiri, segala stereotip gender yang menyudutkan perempuan masih berkeliaran. Dalam obrolan sehari-hari, kita sering mendengar berbagai komentar, pernyataan, hingga basa-basi yang secara nggak langsung mengerdilkan posisi perempuan. Mulai dari celetukan seperti, jadi cewek jangan pinter-pinter. Ntar nggak ada cowok yang mau.

What? Kenapa perempuan nggak boleh pinter? Biar nggak bisa bersaing dengan laki-laki? Biar tiap hari bisa dibodohi terus sama laki-laki? Dibohongin, diselingkuhin, dilecehin, di-KDRT-in? Nggak mutu banget pakai bilang ntar nggak ada cowok yang mau. Ya kalau cowoknya ‘bodoh’ memang nggak mau!

Sayangnya, nggak semua orang bisa tegas berkomentar demikian. Saat ada yang sok ceramah, cewek tuh harus gini, nggak boleh gitu, bla bla bla… kita justru sering terjebak dalam insekuritas akut hingga mempertanyakan ulang prinsip kebenaran yang kita yakini—oh, kalau jadi cewek itu yang bodoh-bodoh aja ya? biar gampang nemu jodoh ya?

NO, GIRLS! Kita nggak perlu mengikuti semua kata mereka. Asal sesuai dengan prinsip kebenaran—jangan goyah hanya karena disebut tak biasa. Kamu ya kamu. Mereka ya mereka. Berikut ini adalah beberapa cuplikan dialog bernada seksis yang seringkali memporak-porandakan hati perempuan. Saat kamu mendengarnya, hadapi dengan tegas lewat jawaban-jawaban nan elegan berikut ini.

Pertama, saat ada yang bilang, “jadi cewek galak amat sih. Cuek! Jutek! Kalau ngomong pedes! Judes! Awas lho nanti nggak ada cowok yang mau sama kamu. Jadi cewek kayak biasanya lah, yang manis, ramah ke semua orang.” Katakan, “Sorry ya, aku nggak mau jadi cewek biasanya,”—singkat, padat, dan aroma cueknya itu lhooo~

Kedua, kalau ada yang bilang, “kamu cewek kok nggak kayak cewek sih? Wajah kusam, jerawatan, banyak komedo dan flek hitam dimana-mana. Makanya, jangan sering jajanin hobi yang nggak penting. Alokasikan dana buat beli skin care dan konsultasi ke dokter kecantikan. Biar kamu cantik kayak cewek-cewek itu tuh!”  Segera tangkis, “Lho, saya ini cewek! Sama kayak mereka. Bedanya, kalau mereka itu cantiknya dari bedak, kalau saya cantiknya dari dalam hati. Selama hati kita baik, kecantikan pasti memancar kok.”

Bernada bijak, sangat cocok untuk menangkis nyinyiran netizen yang suka body shaming. Dikira dapat kulit mulus, glowing, dan bebas jerawat itu cukup dengan langganan skin care saja? Tak semudah itu, Rukayyah!

Ketiga yaitu pas ada yang iseng, “lho, kamu itu mau ke kondangan kok kayak gini sih? Kamu nggak mau pakai make up dulu? Ayo sana pakai bedak dulu. Jangan lupa lipstik dan pensil alisnya yang cetar. Jadi cewek jangan polosan gini!”

Baca Juga:

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

Aturan Tidak Tertulis di Toilet Perempuan yang Perlu Diperhatikan agar Sama-sama Nyaman

Untuk urusan make up memang nggak bisa diseragamkan. Ada perempuan yang doyan pakai make up sampai gambar alis aja pakai busur derajat biar sudut-sudutnya tepat. Tapi, ada juga yang sebaliknya: merasa paling ribet dan nggak nyaman kalau dipaksa tampil dengan pulasan make up.

Kalau kamu termasuk tipe nomor 2, ingat pasal pertama dalam tulisan ini ya: Asal sesuai dengan prinsip kebenaran, jangan goyah hanya karena disebut tak biasa. Kamu ya kamu. Mereka ya mereka. So, saat mereka bertanya, “Kok nggak pakai make-up sih?” Katakan, “Iya nih, aku tampil gini aja sudah cantik paripurna. Nanti kalau ditambah make up jadinya malah sidang paripurna” (Eits, kok nggak nyambung ya? Biarin aja dah! Biar mereka bingung, lalu googling apa itu sidang paripurna)

Lalu selanjutnya adalah hal yang paling sering ditanyakan bapak-bapak ojol di kala menjemput penumpang perempuan muda adalah, “Kok sendirian aja kak? Temennya mana? Pacarnya mana? Biasanya kan cewek paling nggak berani kalau pergi-pergi sendirian?”

“Ya itu kan cewek biasanya. Saya bukan cewek biasanya pak! Saya itu nggak mau mematikan lahan rezekinya orang. Kalau saya dijemput sama pacar, Bapak mah nggak bisa dapat penumpang seperti saya. Saya itu selalu ngasih bintang 5 lho pak,”

Lagi-lagi pertanyaan ini, “oh, mbaknya baru lulus toh. Wah, sebentar lagi nikah dong ya! Biasanya kan cewek itu nggak mau nunggu lama-lama. Jadi, kapan nih mbak? Jangan nunda-nunda mbak. Cewek itu kalau sudah tua makin susah dapat jodohnya. Nanti bakal jadi gunjingan tetangga lho!”

Lebaran sudah buyar, masih aja ditanya kapan nikah -___-

Ya kali asal udah lulus sekolah atau kuliah, semua perempuan cuma nunggu dikhitbah? Hidup nggak sedangkal kolam pancing, Bung! Untuk pertanyaan ini, sudah banyak yang ngasih opsi jawabannya. Mulai dari yang klise “Do’ain saja”, sampai yang rada sarkas, “Memangnya kenapa? Mau bantu sumbang biaya gedung dan catering-nya?”

Yang pasti, selalu ingat pasal pertama—jangan goyah selagi kita berada dalam prinsip kebenaran. Cewek itu harus cantik, nggak boleh cuek, nggak boleh galak, nggak boleh pinter, harus pakai make up, harus pakai skin care. Nikahnya harus cepet-cepet—apakah kalimat-kalimat itu bagian dari prinsip kebenaran? Coba renungkan kembali.

Terakhir diperbarui pada 13 Januari 2022 oleh

Tags: emansipasiKesetaraan GenderPerempuanWanita
Riris Aditia N

Riris Aditia N

Freelance writer & stroyteller

ArtikelTerkait

jubah batman

Jubah Batman dan Meme yang Tidak Ada Gunanya

6 Mei 2019
4 Hal yang Sebaiknya Dipertimbangkan Perempuan sebelum Memutuskan Tinggal di Kos Campur Mojok.co

4 Hal yang Perlu Dipertimbangkan Perempuan Sebelum Tinggal di Kos Campur

8 April 2025
Aturan Tidak Tertulis di Toilet Perempuan yang Perlu Diperhatikan agar Sama-sama Nyaman Mojok.co

Aturan Tidak Tertulis di Toilet Perempuan yang Perlu Diperhatikan agar Sama-sama Nyaman

20 September 2024
dapur wanita

Adu Dapur Antar Wanita

3 Mei 2019
berdandan

Menanggapi Lamanya Waktu yang Dibutuhkan Wanita Saat Berdandan

24 Juni 2019
chelsea islan

Meski Nama Mirip Perempuan, Saya Tetap Chelsea Tapi Bukan Chelsea Islan

7 Agustus 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

Tips Makan Mie Ongklok Wonosobo agar Nggak Terasa Aneh di Lidah

22 Desember 2025
Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

Jepara Adalah Kota Ukir, Kota yang Ahli Memahat Indah kecuali Masa Depan Warganya

26 Desember 2025
Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

Situbondo, Bondowoso, dan Jember, Tetangga Banyuwangi yang Berisik Nggak Pantas Diberi Respek

25 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.