Di tulisan yang berjudul Pemegang Paspor Indonesia Memang Harus Siap Sengsara di Luar Negeri, saya cerita soal kekesalan tidak bisa dengan bebas melakukan perjalanan ke Eropa. Padahal saat ini saya sedang tinggal di Turki yang mana ada banyak sekali paket wisata mengunjungi Benua Biru itu. Sedihnya, saya tidak bisa begitu saja mengunjungi negara-negara di Eropa karena tidak memiliki visa Schengen yang sulit sekali didapatkan itu.
Sudah jadi rahasia umum, mengajukan permohonan visa Schengen ribetnya minta ampun. Setidaknya begitulah yang dikatakan netizen di media sosial. Bahkan, konon katanya, apply visa yang satu ini seperti “menelanjangi” diri sendiri karena begitu banyak persyaratan dokumen pribadi yang harus dilampirkan. Saking sulitnya, ada netizen yang mengatakan apply visa Schengen benar-benar menginjak-injak harga diri orang Indonesia saja. Banyak juga yang kemudian mempertanyakan, syarat yang banyak dan ketat itu apakah benar-benar diperlukan?
Saya belum pernah mencoba mengajukan permohonan visa Schengen, tetapi teman saya yang sering ke luar negeri pernah menceritakan pengalamannya. Dia mengamini, apply visa ini memang harus siap repot dan sakit hari. Bahkan, bisa “berdarah-darah” bagi beberapa orang.
Daftar Isi
Mengenal visa Schengen
Bagi yang belum tahu, visa Schengen adalah surat izin untuk memasuki negara-negara Eropa yang berada di kawasan Schengen. Dengan mengantongi visa ini kalian bisa bebas bepergian ke 29 negara yang berada di kawasan tersebut. Jadi, kalian tidak perlu berkali-kali mengajukan visa ketika berpindah dari negara satu ke negara lain. Misal, kalian ingin main ke Prancis, lalu sekalian mlipir ke Jerman dan Portugal. Kalian tidak perlu mengajukan visa ke tiga negara. Cukup mengantongi visa Schengen dari salah satu negara itu saja.
Dengan kata lain, kalau kalian merupakan pemenang visa Schengen dalam perjalanan internasional, paspor dan kelengkapan dokumen kalian tidak akan dicek di setiap negara. Kalian hanya akan dicek di negara pertama tempat pesawat landing dan negara terakhir tempat pesawat take off. Memegang visa ini jelas memudahkan perjalanan kalian mengingat negara-negara area Schengen berbatasan satu sama lain.
Asal tahu saja, ada 29 negara yang berada di area Schengen: Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Ceko, Denmark, Estonia, Finlandia, Prancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Liechtenstein, Lithuania, Luksemburg, Malta, Belanda, Norwegia, Polandia, Portugal, Rumania, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, dan Swiss. Sangat menggiurkan bukan memiliki visa Schengen? Hanya dengan satu visa kalian bisa keluar-masuk negara-negara di atas secara bebas.
Baca halaman selanjutnya: Jadi momok bagi …
Jadi momok bagi orang Indonesia yang ingin ke Eropa
Sayangnya, seperti yang dijelaskan di awal tulisan, mengantongi visa Schengen begitu sulit. Bahkan, mengurus visa ini jadi momok bagi orang Indonesia karena syaratnya yang rumit dan ketat. Banyak pemegang paspor Indonesia bercerita, mendapatkan visa Schengen, kita harus “berdarah-darah” dulu.
Salah satu persyaratan berkas yang jadi momok adalah rekening koran. Rekening koran diperlukan demi menunjukkan bahwa pemohon visa memiliki keuangan yang cukup untuk menanggung dirinya sendiri selama di Eropa. Nominal rekening koran juga harus sesuai dengan kebijakan Schengen biar permohonannya diterima. Tentu jumlahnya tidak sedikit, mengingat biaya hidup di negara-negara Eropa tidak murah. Apalagi kalau dihitung dengan kurs rupiah tergolong rendah dibanding negara-negara di area Schengen.
Persyaratan lain yang merepotkan adalah asuransi perjalanan yang mencakup biaya medis. Jadi, nggak bisa tuh yang namanya jalan-jalan ke Eropa cuma bawa badan. Kalau badan kenapa-kenapa, harus ada asuransi yang menanggung. Ada pula persyaratan bahwa pemohon visa wajib menunjukkan bukti pemesanan akomodasi dan tiket pesawat pulang-pergi. Tujuannya, suapaya pemohon visa nggak melewati masa kunjungan yang diberikan.
Memasuki negara asing memang tidak boleh sembarangan, itu mengapa persyaratan tertentu jelas diperlukan. Persoalannya, kalian belum tentu berhasil mengantongi visa Schengen sekalipun sudah menyerahkan semua syarat yang ruwet itu. Banyak orang kemudian menilai persayaratan itu berlebihan. Tidak sedikit yang kemudian membandingkan bagaimana mudahnya orang-orang Eropa berwisata ke Indonesia. Sementara, tidak semua dari mereka berkelakuan baik. Beberapa orang Indonesia lain kemudian menyesal jadi warga negara dengan paspor yang lemah, ke luar negeri jadi super merepotkan.
Saran sebelum mengajukan permohonan visa
Salah satu teman saya yang sering berlibur ke luar negeri mengamini kalau visa Schengen memang ribet dan ketat. Namun, dalam kasusnya, permohonan visa miliknya bisa langsung diterima. Menurut perkiraan teman saya, permohonan visanya disetujui karena dia sudah sering pergi ke luar negeri. Mungkin akan beda ceritanya kalau perjalanannya ke Eropa adalah pengalaman pertamanya ke negara orang.
Oleh karena itu, sebelum apply visa Schengen, ada baiknya mengikuti tips and trick dari para travelers: kunjungilah negara-negara lain yang permohonan visanya lebih mudah ditembus. Warnailah paspor kalian dengan cap dari berbagai negara.
Saran lain, dapatkanlah beasiswa. Teman saya yang lain paspornya masih mulus alias belum pernah ke luar negeri. Namun, dia bisa dengan mudah ke Eropa karena jadi awardee beasiswa Erasmus+ dan visa yang dia peroleh adalah visa education, bukan travel.
Walaupun agak ngeri-ngeri sedap, visa Schengen sepertinya memang layak diperjuangkan. Selain bisa bebas bepergian ke 29 negara di Eropa, teman saya cerita, dia semakin gampang mengantongi visa dari negara lain. Salah satunya visa Korea Selatan yang terkenal cukup ribet. Memang sih tidak ada jaminan, tapi setidaknya, pengalaman mengurus visa Schengen bisa jadi bekal mental mengajukan permohonan visa ke negara-negara lain yang terkenal “kejam” mengeluarkan visa.
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Kenia Intan
BACA JUGA WHV Australia Ternyata Tidak Seindah di Konten Orang-orang
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.