Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Vaksin Gratis Bukan Berarti Masalah Selesai, Ingat, Ini Indonesia

Imron Amrulloh oleh Imron Amrulloh
17 Desember 2020
A A
vaksinasi vaksin berbayar covid-19 Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Hoaks Vaksin Mengandung Virus Itu Wagunya Sampai Ubun-ubun terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini seluruh masyarakat Indonesia sedang berbahagia. Nggak peduli apakah dia penyuka bakso atau penyuka mi ayam semuanya merasa gembira. Pasalnya Pemerintah melalui Presiden Joko Widodo mengumumkan bahwa vaksin corona akan digratiskan untuk seluruh rakyat Indonesia. Hal yang membahagiakan lagi adalah Jokowi adalah orang pertama yang akan disuntik vaksin tersebut. Saya sendiri tentu saja ikut senang, apalagi saya ini nggak takut disuntik lho Pak Jokowi. Jadi kalau Pak Jokowi mau memprioritaskan saya juga nggak masalah.

Sebagai manusia yang masih punya ingatan, kita jangan sampai berlarut-larut dalam euforia vaksin gratis. Ingatlah, jika kita masih ada di Indonesia, di mana uang adalah segalanya dan segalanya membutuhkan uang. Bukannya saya mau skeptis dengan Pak Jokowi. Saya akui kinerja Pak Jokowi ini bagus, wong sudah terbukti di periode pertama yang kemarin kok. Kalau periode kedua sih nggeh dingapunten rumiyin. Yang saya maksud adalah orang-orang yang paling pertama bersentuhan dengan masyarakat, ya sebut saja orang-orang kelurahan.

Berbeda dengan bantuan sosial yang semakin ke bawah semakin sedikit. Untuk urusan barang gratis, di Indonesia itu semakin ke bawah justru semakin bengkak biayanya. Sebut saja untuk transportasi lah, untuk mendapat rekomendasi lah, yang paling nggateli sih untuk biaya ngeprint katanya. Ya ampun, berapa sih biaya ngeprint?

Selain dari pembiayaan yang disebutkan di muka. Sepengalaman saya ketika ngurus-ngurus di kelurahan itu seringkali disuruh bolak-balik, kadang juga dibilangin masih banyak kesalahan, atau kadang juga orang-orang kelurahan baru saja dapat apdetan terbaru, jadinya harus ngulang prosesnya dari awal. Ujung-ujungnya adalah uang untuk beli bensin semakin membengkak. Uang yang seharusnya buat sangu ke klinik atau ke rumah sakit tempat vaksinasi corona eh malah habis untuk ngurus ini itu di kelurahan.

Belum lagi soal ngeprint ini itu. Pernah sekali waktu saya ngurusin bantuan UMKM milik Ibu saya, waktu itu kebetulan syaratnya harus buat proposal terlebih dulu. Okelah saya buatkan proposal, ya kira-kira belasan lembar lah. Setelah jadi, saya ke kelurahan terus sudah di-acc. Nggak lama saya diminta untuk ngeprint sejumlah delapan salinan, sebenarnya saya sempat mbatin “Kok banyak banget” tapi karena saya pikir itu sudah syarat mutlak maka saya print lah sebanyak delapan salinan. Kalau nggak salah habis 50 ribuan, soalnya sambil dijilid juga.

Selesai nge-print delapan salinan tadi, saya kembali ke kelurahan untuk mendapatkan tanda tangan dari Pak Lurah. Ehhh, kok belum sempat minta tanda tangan dari Pak Lurah, sudah dibilangin salah satu orang kelurahan bahwa tadi proposalnya ada yang salah, jadi harus ada yang diubah. Selain itu ternyata ngeprintnya nggak sampai delapan salinan, cukup tiga salinan. Hee laa asem tenan, sudah habis 50.000 jhe. Ya karena itu adalah perintah dari Ibu selaku CEO warung UMKM yang kami miliki ya tetep saya turuti, walaupun sedikit nombok. Kejadian itu sudah terjadi berbulan-bulan lalu, dan sampai sekarang tidak ada tindak lanjutnya. Memang pemerintah ini jago banget untuk memberi harapan palsu.

Selain dari cerita yang sudah saya sampaikan tadi. Masih ada alasan lain mengapa kita jangan terlalu berharap bahwa vaksin akan gratis seratus persen. Kebiasaan orang-orang Indonesia yang pengen selalu ndisik dewe dalam berbagai hal terkadang menimbulkan efek buruk bagi masyarakat itu sendiri.

Misalnya saja ada orang yang cukup kaya di desa dan pengen selalu cepet dewe. Di data yang ada, sebenarnya orang ini termasuk orang-orang yang agak belakangan menerima vaksin. Tapi, kembali lagi soal kebiasaanya yang selalu pengin cepat sendiri ditambah punya cukup uang, makanya dia akan memberikan sedikit rejeki yang dimilikinya kepada orang yang memegang data. Alhasil orang tersebut bisa divaksin gelombang pertama, ya paling nggak jadi yang pertama di kampung tersebut.

Baca Juga:

Nggak Ada yang Gratis di Coffee Shop sekalipun Hanya Air Putih

5 Rekomendasi Wisata Sumber Mata Air Gratis di Kediri yang Wajib Dikunjungi

Imbas dari perilaku tersebut adalah orang-orang yang seharusnya diprioritaskan jadi digeser ke agak belakang, jadinya distribusi vaksin bisa saja amburadul. Di tengah keamburadulan tersebut, biasanya akan datang malaikat bernama calo ataupun orang dalam. Malaikat jenis ini biasanya menawarkan jasanya kepada orang-orang dengan tagline “Wes karo aku wae, bakalan oleh disik”, jadinya di tengah euforia orang-orang untuk divaksin membuat jasanya laku. Alhasil semua orang pengin cepet, dan ujung-ujungnya praktik tersebut dilegalkan yang pada ujungnya vaksin nggak jadi gratis.

BACA JUGA Balada Program Televisi yang Makin Hari Makin Berisik Saja dan tulisan Imron Amrulloh lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 17 Desember 2020 oleh

Tags: Gratisvaksin
Imron Amrulloh

Imron Amrulloh

Seorang pengangguran baru yang sedang mencoba dan terus mencoba.

ArtikelTerkait

Protes Sherina ke Raffi Ahmad Adalah Momen Paling Ditunggu, Melebihi Perannya di ‘Petualangan Sherina’ terminal mojok.co

Protes Sherina ke Raffi Ahmad Adalah Momen Paling Ditunggu, Melebihi Perannya di ‘Petualangan Sherina’

17 Januari 2021
reality show raffi ahmad baim wong MOJOK.CO

Raffi Ahmad Divaksin Duluan Adalah Bentuk Kreativitas Pemerintah Memamerkan Kelemahannya

14 Januari 2021
5 Rekomendasi Wisata Sumber Mata Air Gratis di Kediri yang Wajib Dikunjungi

5 Rekomendasi Wisata Sumber Mata Air Gratis di Kediri yang Wajib Dikunjungi

27 April 2023
Nolak Ikutan Kampanye Vaksin dengan Alasan Consent Itu Sungguh Ramashok! terminal mojok.co

Nolak Ikutan Kampanye Vaksin dengan Alasan Consent Itu Sungguh Ramashok!

30 Juli 2021
Nggak Ada yang Gratis di Coffee Shop sekalipun Hanya Air Putih

Nggak Ada yang Gratis di Coffee Shop sekalipun Hanya Air Putih

19 November 2023
Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin terminal mojok.co

Keadilan Sosial bagi Member Holywings yang Dapat Vaksin

1 Juli 2021
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

Nestapa Tinggal di Kendal: Saat Kemarau Kepanasan, Saat Hujan Kebanjiran

22 Desember 2025
5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

5 Rekomendasi Kuliner Babi Surabaya untuk Kalian yang Menghabiskan Cuti Natal di Kota Pahlawan

22 Desember 2025
Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk yang Pernah Ada? (Unsplash)

Apakah Menjadi Atlet Adalah Investasi Terburuk dalam Hidup Saya?

27 Desember 2025
Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

Opel Blazer, Motuba Nyaman yang Bikin Penumpang Ketiduran di Jok Belakang

23 Desember 2025
Daihatsu Gran Max, Si "Alphard Jawa" yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan Mojok.co

Daihatsu Gran Max, Si “Alphard Jawa” yang Nggak Ganteng, tapi Paling Bisa Diandalkan

25 Desember 2025
Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

Panduan Bertahan Hidup Warga Lokal Jogja agar Tetap Waras dari Invasi 7 Juta Wisatawan

27 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Kala Sang Garuda Diburu, Dimasukkan Paralon, Dijual Demi Investasi dan Klenik
  • Pemuja Hujan di Bulan Desember Penuh Omong Kosong, Mereka Musuh Utama Pengguna Beat dan Honda Vario
  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.