Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Unpopular Opinion About Joker: Randall dan Perannya yang Dilupakan

Gilang Oktaviana Putra oleh Gilang Oktaviana Putra
11 Oktober 2019
A A
randall

randall

Share on FacebookShare on Twitter

“I want you to call me Joker.”

“Why?”

“Because that is my job, a joker”

Potongan percakapan Arthur Fleck dan Murray dalam film Joker masih saya ingat jelas, karena percakapan ini yang membuat saya tahu dari mana orang-orang mengenal Arthur Fleck sebagai Joker. Sejak kemunculannya, film Joker menjadi trending topic di mana-mana. Kalimat “orang jahat adalah orang baik yang tersakiti” bermunculan di sana-sini. Kok saya ragu ya, apa Arthur menjadi jahat karena disakiti atau karena ada kesempatan berbuat jahat?

Seperti nasihat Bang Napi “kejahatan terjadi bukan hanya karena niat pelakunya, tapi karena ada kesempatan! Waspadalah! Waspadalah!” Arthur menjadi jahat karena ada kesempatan dan Randall adalah orang yang memberikan kesempatan tersebut pada Arthur. Perlakuan yang dia terima dari lingkungannya berperan sebagai pemicu kejahatan yang dilakukan Joker.

Arthur Fleck berhasil bertahan dengan penderitaannya sampai dia dewasa—sekitar 30 tahun. Sebelumnya tidak pernah diceritakan Arthur melakukan kejahatan meskipun dia mengidap penyakit langka sejak kecil. Bahkan alih-alih melakukan kejahatan, Arthur memilih membuat kartu yang menjelaskan penyakitnya pada orang lain. Selain itu, dia juga memilih menerima gajinya dipotong untuk ganti rugi papan yang dihancurkan anak-anak bandel.

Kemudian Randall memberikan pistol miliknya pada Arthur. Dari sana, Arthur mulai memikirkan apakah dia akan menggunakan pistol tersebut atau mengembalikannya. Petaka berikutnya justru muncul karena Arthur membawa pistol tersebut bersamanya, termasuk saat bekerja. Sialnya pistol itu juga yang membuat Arthur kehilangan pekerjaan, dan Randall berhasil mencapai tujaun utamanya saat memberikan pistol pada Arthur. 

Kenapa tidak banyak yang memperhatikan peran Randall dalam perubahan seorang Arthur Fleck menjadi Joker? Apa orang-orang menganggap apa yang dilakukan Arthur adalah hal yang wajar? Atau malah tidak ada yang menyadari hal ini? Padahal Joker adalah bom yang siap meledak kapan saja, dan Randall yang menjadi pemicunya. 

Baca Juga:

The Flash: Ketika Multiverse Sudah Mencapai Titik Jenuhnya

Guardians of the Galaxy Vol. 3, Bukti Marvel Masih Bisa Bikin Film Bagus

Mari berandai-andai sebentar, katakanlah Arthur tidak membawa pistol Randall saat bekerja maka dia tidak akan kehilangan pekerjaannya. Kemudian di kereta dia melihat seorang perempuan diganggu tiga orang laki-laki. Penyakit Arthur membuatnya tertawa, perempuan tersebut selamat tapi laki-laki yang mengganggunya malah menyakiti Arthur. Apakah Arthur akan melawan jika dia tidak membawa pistol bersamanya saat itu? Kemungknan besar tidak, toh sebelumnya melawan anak kecil pun dia diam saja. Apa yang membuat Arthur berpikir dia bisa melawan tiga orang dewasa sekaligus?

Anggaplah pengandaian ini terjadi maka semua hal yang berhubungan dengan Arthur dan pistol tersebut akan menghilang. Tidak akan ada penembakan di kereta yang memicu perlawanan masyarakat “kecil” lalu tidak akan ada dua orang detektif yang mencari Arthur ke rumah dan ke tempat dia bekerja; Randall tidak akan datang ke apartemen Arthur. Dengan kata lain, rangkaian kejahatan yang dilakukan Arthur tidak akan terjadi. 

Tetapi Arthur mungkin akan tetap tampil di acara stand up comedy yang membuatnya bertemu Murray. Dalam film diceritakan Arthur menjadi Joker saat tampil dalam acara yang dipandu Murray. Dengan catatan, Arthur menjadi Joker karena merasa apa yang dia lakukan mendapatkan dukungan dari orang banyak. Karena sebelumnya Arthur tidak melakukan tindakan yang memicu aksi masyarakat, maka Joker tidak akan lahir dalam acara yang dipandu Murray.

Saya percaya Arthur memang orang baik, namun dengan apa yang dia lakukan, Arthur tetap berakhir sebaga orang jahat. Jangan membuat Arthur menjadi orang baik hanya karena dia pemeran utama dalam film Joker.  Lalu berpikir Arthur disakiti lingkungannya. Saya kira tidak bisa dijadikan semudah itu.

Kita juga tidak bisa menyalahkan masyarakat Gotham City atas ketidak-tahuan mereka tentang penyakit Arthur. Saat dia tampil di atas panggung sebagai komedian, kemudian tertawa karena merasa gugup, siapapun yang tidak mengetahui penyakit Arthur menganggap dia sedang mengajak penonton tertawa. Di tempat-tempat umum, saat Arthur tertawa di depan orang lain perlakuan yang dia terima sangat bergantung pada reaksi lawan bicaranya. Arthur membuat kartu tentang penyakitnya agar orang lain dapat memahami kenapa dia tertawa, agar dia sendiri terhindar dari perlakuan kasar dari lawan bicaranya. 

Tapi dengan segala ironi yang disuguhkan, film Joker tetap menjadi salah satu film paling bagus dan menarik buat saya. Timbulnya beragam macam tanggapan atas film ini membuktikan bahwa orang-orang yang berada di balik kesuksesan film Joker pantas mendapatkan apresiasi sebesar-besarnya. Joaquin Phoenix pantas mendapatkan apresiasi paling tinggi atas keberhasilannya menjadi seorang Joker. Terutama saat dia tertawa, Joaquin Phoenix berhasil menunjukan bahwa Arthur Fleck sedang tersiksa di balik tawanya. (*)

BACA JUGA Rekomendasi Makeup dan Skincare Buat Aksi atau tulisan Gilang Oktaviana Putra lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 11 Oktober 2019 oleh

Tags: Arthur Fleckbadutbatmanfobiajokerrandallreview film jokersuperherovillain
Gilang Oktaviana Putra

Gilang Oktaviana Putra

Penjaga toko buku daring di ige, suka ngoceh di twitter, dan pengin jadi kucing.

ArtikelTerkait

Barry Keoghan Joker: Mengikuti Jejak Heath Ledger atau Berakhir seperti Jared Leto?

Barry Keoghan Joker: Mengikuti Jejak Heath Ledger atau Berakhir seperti Jared Leto?

29 Maret 2022
strategi marketing di balik pertikaian maskot oppo dan maskot vivo mojok.co

Ada Strategi Marketing di Balik Pertikaian Maskot Oppo dan Vivo

21 September 2020

‘The Boys’: Series Superhero yang Bikin Saya Mencintai Eksistensi Saya sebagai Manusia Biasa

24 April 2021
the batman robert pattinson mojok

The Batman: Kembalinya sang Kelelawar pada Kegelapan

24 Agustus 2020
Sekolah Superhero Pengecut, Tutup Pagar Saat Murid Akan Konsolidasi terminal mojok.co

Sekolah Superhero Pengecut, Tutup Pagar Saat Murid Akan Konsolidasi

12 Oktober 2020
The Flash: Ketika Multiverse Sudah Mencapai Titik Jenuhnya

The Flash: Ketika Multiverse Sudah Mencapai Titik Jenuhnya

15 Juni 2023
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

Menambah Berat Badan Nyatanya Nggak Sesederhana Makan Banyak. Tantangannya Nggak Kalah Susah dengan Menurunkan Berat Badan

29 November 2025
QRIS Dianggap sebagai Puncak Peradaban Kaum Mager, tapi Sukses Bikin Pedagang Kecil Bingung

Surat untuk Pedagang yang Masih Minta Biaya Admin QRIS, Bertobatlah Kalian, Cari Untung Nggak Gini-gini Amat!

5 Desember 2025
3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025
Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

Bukan Hanya Perpustakaan Daerah, Semua Pelayanan Publik Itu Jam Operasionalnya Kacau Semua!

1 Desember 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.