Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

Abdur Rohman oleh Abdur Rohman
15 April 2024
A A
Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) Tidak Perlu Buru-buru Mengejar Status PTN-BH karena Korbannya Pasti Tetap Mahasiswa (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Universitas Trunojoyo Madura (UTM) bersiap memperoleh status PTN-BH. Tapi sebelum itu, coba pertimbangkan dulu hal-hal berikut. Sudah siapa belum?

Pada tahun 2022 lalu, presiden menetapkan status 5 perguruan tinggi negeri (PTN) menjadi Perguruan Tinggi Negeri Berbadan Hukum (PTN-BH). Dengan status PTN-BH, mereka memiliki wewenang tata kelola dan pengambilan keputusan secara mandiri, termasuk dalam mengelola pendanaan, serta membuka dan menutup program studi.

Sayangnya, alih-alih memberikan kemandirian, PTN-BH agaknya menjadi bentuk pengalihan beban biaya pendidikan. Contoh saja UNESA. Setelah menyandang status PTN-BH, keluh-kesah mahasiswa kampus ini malah menunjukkan bahwa mereka makin tidak sejahtera.

Mekipun PTN-BH banyak menuai kritikan, masih banyak perguruan tinggi negeri yang mengejar status tersebut, salah satunya Universitas Trunojoyo Madura (UTM). Berdasarkan rencana strategis 2020-2024 UTM, salah satu uraian kegiatan peningkatan mutu pengelolaan keuangan adalah dengan penyiapan hingga perubahan status PTN Satker ke Badan Layanan Umum (BLU) atau Berbadan Hukum. Tahun 2023 lalu, UTM telah berhasil memperoleh status BLU. Artinya tinggal selangkah lagi menjadi PTN-BH.

Akan tetapi sebelum buru-buru mengejar status PTN-BH, saya rasa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) perlu mempertimbangkan matang-matang masalah ini.

Kalau mahasiswa nggak membludak, ya UKT-nya membengkak

Banyak yang mengatakan bahwa PTN-BH tak lain hanya untuk mengurangi pemberian subsidi pemerintah pada PTN. Sebab, PTN sudah dianggap mandiri secara finansial.

Akan tetapi ketika harapan untuk menciptakan kemandirian kampus gagal, sering kali mahasiswa yang akan menjadi korban. Sebab melalui PTN-BH, perguruan tinggi memiliki otonomi untuk menentukan tarif biaya pendidikan serta kebebasan untuk mengatur pagu mahasiswa dan membuka atau menutup prodi. Bisa dibilang hal ini sudah terjadi di UNESA.

Pada tahun 2022, total daya tampung UNESA masih 11 ribu calon mahasiswa. Setelah menyandang status PTN-BH, total daya tampung UNESA menyentuh 22 ribu. Ini bukan kabar baik. Sebab jika tidak ada penambahan fasilitas serta tenaga pengajar, dampaknya adalah kualitas pembelajaran yang malah menurun. Universitas Trunojoyo Madura (UTM) perlu mempertimbangkan ini baik-baik

Baca Juga:

Alasan Belanja di Matahari Mall Tak Cocok bagi Warga Bangkalan Madura

Sederet Keanehan di Balik Bus Trans Bangkalan yang Telah Berhenti Beroperasi

Biaya hidup mahasiswa juga akan naik

Ketika diadu antara menambah kuota mahasiswa atau menaikkan biaya pendidikan, saya rasa pilihan pertama adalah solusi yang paling mungkin diambil. Sebab mana ada orang jualan kursi tidak ada yang membeli. Pasti laku. Hal ini juga akan mengurangi anggapan negatif PTN-BH sebagai universitas yang mahal. Tapi, apakah ini tidak akan berdampak pada mahasiswa? Jelas sangat berdampak.

Ingat hukum ekonomi, jika permintaan naik maka harga juga akan ikut naik. Nah, ini berhubungan dengan biaya hidup mahasiswa. Fenomena ini juga sudah terjadi pada mahasiswa UNESA sekarang.

Akibat tingginya pagu mahasiswa di prodi-prodi UNESA, kos-kosan di kampus Ketintang malah makin mahal. Sebelumnya, mahasiswa mudah menemukan kos-kosan terjangkau dengan harga 300- 400 ribu. Tapi sekarang, rata-rata harganya sudah di atas 600 ribu. Ya, salah satunya karena tingginya permintaan.

Kalau mau harga yang murah harus cari daerah yg agak jauh. Ya, tapi tetap saja perlu uang bensin untuk bolak-balik setiap harinya, Gaes. Jangan sampai hal ini terjadi di sekitaran kampus Universitas Trunojoyo Madura (UTM).

Bisa jadi, UTM M-nya mahal

Jika Universitas Trunojoyo Madura terus menggebu mengejar status PTN-BH, saya rasa hal ini belum siap untuk kondisi ekonomi mayoritas orang Madura. Penambahan golongan UKT tahun ini saja bikin kecewa, apalagi setelah berubah status menjadi PTN-BH. Tak bisa dimungkiri juga akan muncul jokes bahwa UTM, M-nya bukan lagi singkatan “Madura”, tapi “Mahal”. Hehehe.

Coba bayangkan, untuk apa fasilitas pendidikan pemerintah menggunakan ikon Madura tapi manfaatnya tidak bisa dijangkau oleh orang Madura sendiri. Kan percuma. Mending ganti nama, deh!

Maka dari itu menurut saya, daripada terus-terusan terjerumus kebijakan PTN-BH yang bikin mahasiswa sengsara, seharusnya para civitas akademika yang terhormat mengkritisi kebijakan tersebut. Cobalah belajar dari yang sudah-sudah. Lagi-lagi pertanyaannya kalau terus begini, pemerintah mau pakai cara apa lagi untuk mencerdaskan kehidupan bangsa?

Penulis: Abdur Rohman
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Pilu Calon Mahasiswa Universitas Trunojoyo Madura (UTM) yang Terjebak UKT Tinggi: Dilanjut Ekonomi Tak Mumpuni, Ditolak Nggak Bisa Kuliah di Kampus Negeri.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 15 April 2024 oleh

Tags: bangkalan maduramaduraperguruan tinggi negeriPTN-BHuniversitas trunojoyo madura
Abdur Rohman

Abdur Rohman

Warga sipil Bangkalan yang phobia sama ketidakadilan.

ArtikelTerkait

stereotip anak laut pantai sijile baluran mojok

Pantai Sijile, Pantai Indah yang Harus Dikunjungi kalau Kalian Main ke Situbondo

2 Agustus 2021
Monumen Laka Lantas di Bangkalan Madura Hanya Merusak Pemandangan, Angka Kecelakaan Tetap Tinggi

Monumen Laka Lantas di Bangkalan Madura Hanya Merusak Pemandangan, Angka Kecelakaan Tetap Tinggi

30 November 2024
Gagal Kuliah di Surabaya- Ibu dan Kiai Kompak Tidak Merestui (Unsplash)

Saya Gagal Kuliah di Surabaya meski Persyaratan Sudah 95%. Saya Terhalang Perubahan Restu Ibu karena Kiai Sekolah Tidak Setuju

20 Maret 2024
Banyak Sekolah Dasar di Bangkalan Madura Jadi Tanah Sengketa, Bukti Bahwa Pemerintah Tak Bisa Kerja

Banyak Sekolah Dasar di Bangkalan Madura Jadi Tanah Sengketa, Bukti Bahwa Pemerintah Tak Bisa Kerja

13 Desember 2024
7 Istilah Pertanian yang Hanya Diketahui oleh Petani Madura Mojok.co

7 Istilah Pertanian yang Hanya Diketahui oleh Petani Madura

7 Desember 2023
6 Barang yang Saya Harap Warung Madura Menjualnya Mojok.co

6 Barang yang Seharusnya Dijual Warung Madura

24 Mei 2025
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

3 Alasan Soto Tegal Susah Disukai Pendatang

30 November 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

Jalur Pansela Kebumen, Jalur Maut Perenggut Nyawa Tanpa Aba-aba

2 Desember 2025
5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain Mojok.co

5 Alasan yang Membuat SPs UIN Jakarta Berbeda dengan Program Pascasarjana Kampus Lain

1 Desember 2025
Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

Pengalaman Nonton di CGV J-Walk Jogja: Murah tapi Bikin Capek

4 Desember 2025
8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah (Unsplash)

8 Alasan Kebumen Pantas Jadi Kiblat Slow Living di Jawa Tengah

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.