Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus Pendidikan

Memangnya kalau Ujian Nasional Dikembalikan, Kualitas Pendidikan Bakal Meningkat Secara Ajaib? Saya sih Nggak Yakin

Rizky Prasetya oleh Rizky Prasetya
13 Oktober 2024
A A
Memangnya kalau Ujian Nasional Dikembalikan, Kualitas Pendidikan Bakal Meningkat Secara Ajaib? Saya sih Nggak Yakin

Memangnya kalau Ujian Nasional Dikembalikan, Kualitas Pendidikan Bakal Meningkat Secara Ajaib? Saya sih Nggak Yakin

Share on FacebookShare on Twitter

Geger tentang sistem pendidikan nyatanya belum usai. Semua orang turun memberi pendapat, semua orang turun melawan pendapat yang diberikan. Gelanggang pertempuran menjadi seru. Salah satu pendapat yang ikut bertarung di gelanggang adalah, mengembalikan ujian nasional adalah cara agar kegoblokan yang ada sekarang menghilang.

Sebagai orang yang mengenyam rasanya ujian nasional, saya lumayan tertarik dengan pendapat ini. Begini, saya tahu betul kembalinya ujian nasional ini tak akan mengubah apa-apa sebenarnya. Dengan atau tanpa ujian nasional, jujur saja, saya tak melihat ada perbedaan yang signifikan.

Tapi memang ada beberapa hal signifikan yang hilang setelah hal tersebut ditiadakan, dan lumayan bagus jika balik, dengan banyak catatan tentu saja.

Hanya saja, saya tetap berpegang teguh pada pendapat saya bahwa ujian nasional tak mengubah apa-apa, sebab, jika pelaksanaannya masih seperti dulu dan masalah yang muncul tetap kayak yang dulu, ya mendingan nggak usah.

Saya akan beberkan pendapat saya terkait hal ini, berdasar pengalaman saya. Jadi untuk para generasi baru yang nggak ngerasain, bisa sedikit paham kenapa UN nggak begitu ada gunanya.

Standar yang “aneh”

Saya mau disclaimer dulu, saya bukan murid yang pintar, tapi juga tidak sebegitu gobloknya. Cuma, saya nggak pernah merasa masuk akal dengan standar kelulusan ujian nasional yang nggak masuk akal.

Seingat saya, dulu siswa dinyatakan lulus ujian jika nilainya di atas 5. Waktu standar dinaikkan, gelombang protes berdatangan. Saya sendiri saat itu heran, apa susahnya coba dapat nilai 5? Itu standar kelewat rendah. Saya yang nggak pintar aja yakin bisa meraihnya.

Tetapi saya lupa, bahwa saya hidup di Jawa, dan sekolah saya, meski di kabupaten, tetaplah masuk salah satu sekolah unggulan. Jadi seharusnya saya tidak menghakimi orang-orang yang takut tidak lulus karena standar dinaikkan. Tapi justru karena hal ini, saya sadar, berarti ada yang salah dengan pemerataan pendidikan.

Baca Juga:

Lebak dan Tangerang: Masih Satu Provinsi, tapi Perbedaan Kualitas Pendidikannya bagai Bumi dan Langit

Sekolah Swasta Gratis, Ide Gila yang Bisa Bikin Pendidikan Makin Miris

Jadi kalau memang mau ujian diadakan lagi, pendidikan harus merata dulu. Lha konyol kalau soal yang dipakai adalah soal yang sama, sementara kualitas siswa dan sekolahnya jelas berbeda jauh.

Ujian nasional penuh kecurangan, dan semua tutup mata

Saya sih mau blak-blakan saja. Dulu, satu-dua bulan sebelum ujian, nggak semua orang-orang fokus belajar. Beberapa fokus cari bocoran soal. Lho, kayak ini ada? Alah, ada, pake banget. Lha wong pada 2019 saja Kemendikbud mencatat ada banyak kecurangan kok.

Di setiap sekolah, pasti ada satu-dua siswa yang katanya dapet bocoran dan baru bisa ditebus dengan uang yang fantastis. Dulu sih, jutaan. Kayaknya 2-5 juta. Saya nggak tahu, soalnya saya nggak pernah minat beli. Nggak punya duit, bos, aku ki kere je.

Apakah guru tahu hal ini? Saya yakin sih pasti tahu. Nggak mungkin mereka nggak tahu, wong selalu ada murid yang ember ke guru. Lalu mereka ngapain? Ya setahu saya sih diem. Maksudnya ya nggak ada razia segitunya gitu. Saya nggak peduli-peduli amat dengan hal begituan karena lagi-lagi, bagi saya kok goblok banget ya nggak bisa dapet nilai di atas 5. Tapi ya, itu saya dulu, waktu belum tahu apa itu ((kesadaran sosial)).

Dih, apa banget aing.

Cuma untuk kecurangan, tiap tahun di masa ujian nasional, berita kayak gini selalu ada. Dan nyatanya ya nggak ada siswa ketangkep atau gimana. Menguap begitu saja, dan sekolah ya diam saja. Kalau ujungnya sistem ini cuma mencetak siswa (dan sekolah) yang menghalalkan kecurangan demi lulus, ya mending nggak usah dibalikin. 

Apakah yakin bakal ada perubahan?

Judul sub-bab tersebut adalah intinya. Apakah yakin ketika ujian nasional balik, lalu ada perubahan? Saya nggak yakin-yakin amat. Mungkin efeknya adalah semua orang jadi beneran belajar. Tapi efeknya ya hanya demi ujian. Mereka belajar demi lulus ujian, bukan sebagaimana mestinya seorang murid belajar.

Yang untung sih jelas bimbel. Soalnya kan mereka selalu ngasih latian soal-soal dan cara mengerjakannya, jelas sekolah biasa tidak selalu bisa ngasih hal ini. Sedangkan, murid-murid fokusnya lulus ujian. Ya ujung-ujungnya sih, muter lagi, balik lagi.

Tapi ya saya nggak yakin juga itu hal yang buruk. Cara orang memotivasi dirinya beda-beda, dan siapa tahu ujian nasional adalah cara yang ternyata pas untuk siswa di Indonesia meningkatkan pengetahuan mereka.

Nah, untuk calon menteri pendidikan yang baru, artikel ini bisa buat pertimbangan mau balikin ujian atau tidak. Kalau mau balikin, ya baiknya benahin dulu yang lain. Kalau nggak dibalikin, ya setidaknya menapak tanah dulu lah kalau mau bikin kebijakan. Jangan kayak kemarin, niatnya mendobrak tatanan hingga menggoyang fondasi, tapi ya udah gitu doang nggak ada kelanjutan yang jelas.

Penulis: Rizky Prasetya
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Alasan Tidak Penting Mengapa Ujian Nasional Sebaiknya Jangan Dihapus

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 13 Oktober 2024 oleh

Tags: kecurangankualitas pendidikanujian nasional
Rizky Prasetya

Rizky Prasetya

Redaktur Mojok. Founder Kelas Menulis Bahagia. Penulis di Como Indonesia.

ArtikelTerkait

siswa kelas xii sma perubahan sifat kelakuan ujian nasional sibuk nyari kampus kuliah mojok.co

Perubahan Sikap yang Umum Terjadi pada Anak Kelas XII SMA

18 Juni 2020
Belajar Sabar Layaknya Nadiem Makarim POP muhammadiyah NU setuju sampoerna terminal mojok.co

Kalau Nadiem Makarim Beneran Dicopot, Apakah Ujian Nasional Tetap Ada?

7 Agustus 2020
Ikut Bimbel buat Membantu Lulus Ujian Nasional Itu Efektif Banget, kok, Asalkan Cuma Itu Tujuannya guru bimbel

Ikut Bimbel buat Membantu Lulus Ujian Nasional Itu Efektif Banget, kok, Asalkan Cuma Itu Tujuannya

6 Februari 2025
Ranking PISA Indonesia Naik, tapi Skornya Turun, Artinya Apa? Yak Betul, Kualitas Pendidikannya Jalan di Tempat

Ranking PISA Indonesia Naik, tapi Skornya Turun, Artinya Apa? Yak Betul, Kualitas Pendidikannya Jalan di Tempat

8 Desember 2023
Perbedaan Gaya Menyontek dari Generasi Ibu, Kakak, dan Saya Sendiri terminal mojok.co

Beda Gaya Menyontek Generasi Ibu, Kakak, dan Saya

1 Oktober 2020
Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

Pemeran Dirty Vote Bicara: Zainal Arifin Mochtar Buka-bukaan tentang Film Panas Pemilu 2024

14 Februari 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

Dosen yang Cancel Kelas Dadakan Itu Sungguh Kekanak-kanakan dan Harus Segera Bertobat!

3 Desember 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

Pengakuan Pengguna Tumbler Lion Star: Murah, Awet, dan Tidak Mengancam Masa Depan Karier Siapa pun

29 November 2025
Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka Mojok.co

Tidak seperti Dahulu, Jalanan di Solo Kini Menyebalkan karena Semakin Banyak Pengendara Nggak Peka

1 Desember 2025
Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

Suka Duka Pengusaha Kecil Jualan Live di TikTok: Nggak Ada yang Nonton, Sekalinya Ada yang Nonton Malah PHP

3 Desember 2025
Video Tukang Parkir Geledah Dasbor Motor di Parkiran Matos Malang Adalah Contoh Terbaik Betapa Problematik Profesi Ini parkir kampus tukang parkir resmi mawar preman pensiun tukang parkir kafe di malang surabaya, tukang parkir liar lahan parkir

Rebutan Lahan Parkir Itu Sama Tuanya dengan Umur Peradaban, dan Mungkin Akan Tetap Ada Hingga Kiamat

2 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • JogjaROCKarta 2025: Merayakan Perpisahan dengan Kemegahan
  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.