Dosen: antara cerdas dan sibuk sendiri
UIN Salatiga sebenarnya punya banyak dosen keren. Banyak yang lulusan luar negeri, punya publikasi ilmiah, dan ahli di bidangnya. Tapi tantangannya satu: mereka terlalu sibuk. Seminar, pelatihan, pengabdian masyarakat, kadang bikin mahasiswa hanya ketemu PPT kosong dan tugas yang copy-paste dari tahun lalu.
Sebaliknya, ada juga dosen-dosen muda yang keren, terbuka, paham riset dan peka isu terkini. Tapi mereka kadang kalah cepat naik jabatan dari dosen senior yang sudah nyaman mengajar dengan gaya monolog dan PowerPoint zaman batu.
Akhirnya, mahasiswa sering merasa antara kagum dan bosan. Kagum karena dosennya pernah jadi keynote speaker di luar negeri, bosan karena materi kuliahnya masih nyuruh nulis makalah 15 halaman yang ujung-ujungnya dibaca juga nggak.
Melirik kampus lain: iri, tapi tetap istighfar
Tak bisa dimungkiri, mahasiswa UIN Salatiga sering iri pada kampus lain. Di saat UIN Jogja upload foto konferensi internasional, UIN Jakarta rilis jurnal Q1, dan UIN Bandung kolaborasi riset lintas negara, UIN Salatiga masih sibuk bikin pelatihan MC tingkat fakultas.
Desain kampus pun tidak mendukung pencitraan. Di saat kampus lain punya mural dan spot Instagramable, kami masih bangga dengan lorong panjang berlampu temaram dan taman rumput setengah hidup. Keren sih… buat konten horor.
Tapi ya sudahlah. UIN Salatiga memang belum jadi bintang utama. Tapi bukan berarti kami tidak punya harapan. Di balik semua kesunyian, masih ada mahasiswa yang rajin baca jurnal, ikut diskusi lintas iman, aktif di organisasi sosial, dan diam-diam bermimpi besar.
Mungkin ini waktunya UIN Salatiga tidak cuma adem di suhu, tapi juga panas di semangat. Tidak hanya islami di spanduk, tapi juga unggul dalam karya. Tidak cuma dikenal sebagai kampus “yang deket Terminal Tingkir itu”, tapi jadi rumah pengetahuan yang sesungguhnya.
Kalau semua itu terjadi, kita tak perlu iri lagi. Cukup bangga, sambil bilang, “Dulu kampus ini sepi. Tapi sekarang? Lihat saja.”
Penulis: Siti Karimah
Editor: Rizky Prasetya
BACA JUGA Nama Resmi UIN Memang Terlalu Sulit untuk Dihapal
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.




















