Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

Lupakan Reputasi UIN sebagai Kampus Murah, Hal Itu Nggak Berlaku di Zaman Sekarang

Muhamad Iqbal Haqiqi oleh Muhamad Iqbal Haqiqi
12 Oktober 2025
A A
Wisuda UIN SATU Tulungagung yang Bener-bener Nggak Masuk Akal: Wisuda kok Sekali Sebulan. Itu Wisuda atau Jadwal Ganti Oli?

Wisuda UIN SATU Tulungagung yang Bener-bener Nggak Masuk Akal: Wisuda kok Sekali Sebulan. Itu Wisuda atau Jadwal Ganti Oli?

Share on FacebookShare on Twitter

UIN sebagai kampus negeri sering dianggap sebagai pilihan paling realistis bagi siapa pun yang ingin kuliah di kampus negeri tapi tetap terjangkau. Anggapan yang sebenarnya memuat unsur ironi. Sebab kampus umum negeri dalam beberapa dekade terakhir makin mahal, terlebih statusnya yang menjadi PTN BH (Perguruan Tinggi Negeri Badan Hukum).

Status tersebut membuat perguruan tinggi negeri diberi otonomi penuh dalam mengelola akademik, keuangan, dan sumber dayanya. Sehingga subsidi dana pendidikan sedikit demi sedikit dikurangi dan membuat kampus negeri umum jadi makin kapitalis karena butuh dana untuk pengembangan.

Situasi ini membuat kebanyakan orang menjadikan UIN sebagai alternatif. Apalagi kalau sudah nggak lulus jalur seleksi prestasi dan seleksi tertulis, maka UIN akan jadi pilihan utama. Balik lagi, kalau mau ikut jalur mandiri di kampus umum negeri, biaya SPI-nya bikin merinding.

Tapi, seiring berjalannya waktu, anggapan tersebut agaknya sudah nggak relevan saat ini. Alasannya karena selama setidaknya 10-15 tahun terakhir, terjadi banyak perubahan dan dinamika di kelembagaan kampus UIN. Sehingga stigma “kuliah di UIN karena murah” nggak bisa dijadikan pedoman lagi.

UIN menuju PTN BH

Dalam perkembangan zaman, banyak sekali kampus UIN yang statusnya mulai mengarah pada PTN BH. Mungkin belum sepenuhnya, tapi persiapannya sudah dimulai dalam beberapa tahun belakangan ini. Kampus mulai diarahkan melakukan pengelolaan pendidikan dalam kacamata bisnis. Dampaknya, banyak kampus UIN yang UKT-nya meningkat pesat.

Dalihnya untuk mendorong peningkatan fasilitas, peremajaan dan pembangunan gedung baru, dan pengembangan prodi baru. Meski kebanyakan gedung UIN itu dibangun dengan skema bantuan ringan (pembiayaan berbasis akad Islam biasanya menggunakan Sukuk) dari IsDB (Islamic Development Bank), tapi tetap aja, bangunan seperti gedung tinggi, smart classroom, laboratorium sains dan teknologi, klinik, rumah sakit pendidikan, bahkan asrama dan auditorium megah, operasionalnya tetap berbiaya tinggi.

Konsekuensi awalnya, di beberapa Kampus UIN, gap antar golongan UKT yang dibayarkan itu bisa sangat jauh. Memang untuk golongan 1, UKTnya hanya di kisaran ratusan ribu. Tapi yang mendapatkannya sangat minim. Rata-rata mahasiswa mendapatkan golongan di kisaran 3-6 yang nominalnya sudah di atas UMR Jawa Tengah. Ambil contoh jurusan psikolog di salah satu kampus UIN di Jawa, itu dipatok 9 jutaan.

Itu baru perkara UKT, belum lagi fasilitas lainnya yang sudah serba bayar. Beberapa gedung, ketika ingin digunakan mahasiswa nya sendiri. Yah tetap harus bayar. Bahkan, salah satu pimpinan kampus UIN menyebutkan kalau mereka butuh menguatkan orientasi bisnisnya untuk menekan beban biaya. Artinya sudah anggak kapitalis nih.

Baca Juga:

Kampus Islam Rasa Bebas: Fenomena UIN yang Bikin Bingung Malaikat Pencatat Amal

Alasan Saya Nggak Kecewa Masuk UIN Jogja meski Bukan Kampus Impian 

Fakultas “mahal” mulai didirikan

Selain fasilitas ruangan yang berbayar, ada beberapa kampus yang membebankan mahasiswa biaya tambahan, misalnya biaya mengikuti program Mahad (mahasiswa dipondokkan selama beberapa bulan). Nah biayanya itu hanya mencakup asrama, kebutuhan makan ada biayanya sendiri. Kan guendeng. Belum lagi biaya wisuda, KKL (kuliah Kerja Lapangan/study tour) tes IMKA dan Toefl, dan lain sebagainya. Semuanya serba bayar. Bahkan, sempat ada wacana, sebuah kampus UIN di Jawa, akan memberlakukan tarif parkir, loh. Gokil ini.

Itu masih berkaitan dengan kampus secara langsung. Biaya lain di luar itu datang juga dari berbagai macam iuran-iuran saat mengikuti ormawa.

Selain hal-hal di dalam kampus, aspek lain yang membuat UIN sudah nggak semurah dulu karena statusnya yang bukan hanya sebagai kampus agama. Kenapa kok bisa gitu? Jadi mereka sudah menargetkan mahasiswa yang latar belakang ekonominya menengah atas.

Cara menariknya ya dengan menghadirkan fakultas yang disukai orang kaya. Sebut aja kayak kedokteran, teknik informatika, manajemen, hukum, ekonomi, bahkan program internasional. Isi mahasiswanya pun nggak sedikit yang anak orang kaya dan dari kota besar dengan gaya hidup yang begitu hedon. Apa yang terjadi kalau sebuah daerah diisi oleh kalangan menengah atas apalagi yang hedon? Yah secara nggak langsung akan mendorong peningkatan biaya hidup, sehingga membuat pengeluaran pun makin besar.

Semua itu membentuk UIN jadi kampus yang nggak “murah” lagi, baik dari sisi biaya pendidikan maupun biaya hidup ketika menjadi mahasiswa.

Semua tinggal nostalgia masa lalu

Jadi, pada akhirnya, UIN sebagai kampus murah itu tinggal nostalgia masa lalu. Kenyataannya mereka mulai mengubah diri mereka jadi kampus yang terkesan elite, dengan dalih mendorong kemajuan akademik. Yah sebenarnya sih nggak apa-apa yah. Asalkan fasilitas yang diberikan setimpal. Dosennya berkualitas, akses bacaan jurnal berkualitas pun mudah. Nggak masalah.

Tapi kalau hanya sekadar FOMO biar dianggap ikutan terlihat elit hanya dari gedung-gedung yang modern, maka UIN hanya memperpanjang situasi di mana pendidikan adalah ladang baru kapilitasme di negeri ini.

Penulis: Muhamad Iqbal Haqiqi
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA UIN, Kampus yang Tetap Dianggap “Surga” oleh Masyarakat, sekalipun Mahasiswanya Tidak Islami Amat

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 12 Oktober 2025 oleh

Tags: biaya kuliah di UINPTN-BHUINUKT UIN
Muhamad Iqbal Haqiqi

Muhamad Iqbal Haqiqi

Pekerja Teks Komersial. Kosong adalah isi, isi adalah kosong.

ArtikelTerkait

Anak UIN Nggak Punya Masa Depan Cerah! Kamu Mau Jadi Apa! (Unsplash)

Stigma Busuk Menyebutkan kalau Anak UIN Nggak Akan Maju dan Punya Masa Depan Cerah, Apalagi Kuliah Pendidikan

5 Mei 2025
Kampus Jualan Kos Eksklusif: Cari Duit Boleh, tapi ya Nggak Begini Juga

Kampus Jualan Kos Eksklusif: Cari Duit Boleh, tapi ya Nggak Begini Juga

18 Juli 2025
Menjadi Alumni UIN Itu Juga Beban, Terutama Jika Hidup di Desa

Menjadi Alumni UIN Itu Juga Beban, Terutama Jika Hidup di Desa

19 Maret 2025
3 Cara Mengenalkan Kampus UIN Tulungagung kepada Masyarakat Tulungagung

3 Cara Mengenalkan Kampus UIN Tulungagung kepada Masyarakat Tulungagung

13 September 2023
kenaikan ukt UIN

Kabar Kenaikan UKT dan PHP Kemenag Adalah Cara Kampus Menempa Kesolehan Anak UIN

26 April 2020
Bersyukur Ditolak Unsri dan Diterima UIN Palembang, Ternyata Kampusnya Lebih Nyaman Mojok.co

Bersyukur Ditolak Unsri dan Diterima UIN Palembang, Ternyata Kampusnya Lebih Nyaman

8 Maret 2024
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Dosen Bukan Dewa, tapi Cuma di Indonesia Mereka Disembah

Ketahuilah Wahai Mahasiswa, Kelas yang Sunyi Bikin Kami para Dosen Sakit Hati

11 November 2025
Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

Dosa Indomie Ayam Bawang: Nggak Ada Bawang Goreng sebagai Pelengkap

7 November 2025
Pengalaman Saya Berkunjung ke Medan Nggak Sesuai dengan Ekspektasi, Benar-benar Bikin Kaget!

Pengalaman Saya Berkunjung ke Medan Nggak Sesuai dengan Ekspektasi, Benar-benar Bikin Kaget!

8 November 2025
Pristine 8.6 Bukan Air Mineral Biasa, Penghilang Dahaga sekaligus Bisa Mengobati Mual pada Kehamilan!

Pristine 8.6 Bukan Air Mineral Biasa, Penghilang Dahaga sekaligus Bisa Mengobati Mual pada Kehamilan!

11 November 2025
Nggak Semua Cocok Makan Mie Ayam Pakde Wonogiri, Salah Satunya Orang dengan Lidah Surabaya seperti Saya Mojok.co

Nggak Semua Orang Cocok Makan Mie Ayam Pakde Wonogiri, Saya Salah Satunya

7 November 2025
4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

4 Dosa Penjual Makanan Kukusan yang Luput dari Pandangan Pembeli

9 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=xlSfd228tDI

DARI MOJOK

  • Rela Iuran hingga Bawa Beras 1 Kg untuk Amunisi di Laga Futsal Jogja, UM Gagal Jadi Juara tapi Harumkan Nama Kampusnya
  • Di Balik Denyut MICE di Jogja, Ada Sembilan Comm yang Selalu Siap di Belakang Panggung
  • Hormat dan Patuh pada “Orang Tua”, Kunci Nafas Panjang STARCROSS sebagai Brand Legend Jogja
  • Perjuangan Ibu Belikan Sepatu Futsal, Beri Saya Kegigihan di Bawah Mistar
  • Aulia, Clutch Player UNY dari Bukit Pinus yang Tak Butuh Sorotan Untuk Bersinar
  • Mimpi Setinggi “Rinjani”: Dari Cap “Cewek kayak Laki” hingga Mencatat Prestasi dan Sejarah di Tim Futsal Putri

Summer Sale Banner
  • Tentang
  • Ketentuan Artikel Terminal
  • F.A.Q.
  • Kirim Tulisan
  • Laporan Transparansi
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.