Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Kampus

UIN, Kampus yang Tetap Dianggap “Surga” oleh Masyarakat, sekalipun Mahasiswanya Tidak Islami Amat

Malik Dinata oleh Malik Dinata
7 Juli 2025
A A
UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa?

UIN Jakarta, Kampus Islam yang Hobi Melahirkan Orang Terkenal. Kampus Lain Mana Bisa? (unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Sebagai mahasiswa UIN , saya sering bingung sendiri. Bukan karena tugas yang banyak atau dosen yang tingkah absurdnya selalu bikin greget (meski itu juga menyumbang kebingungan), tapi karena citra kampus saya di mata masyarakat itu… terlalu tinggi. Kelewat tinggi, malah.

Masyarakat memandang UIN itu seperti markas para penuntut ilmu Timur Tengah. Tempat di mana semua penghuninya berwudhu sebelum masuk kelas, salat dhuha berjamaah, dan diskusi keilmuannya seperti Bahtsul Masail. Padahal, kenyataan di lapangan ya bisa dibilang jauh panggang dari sate taichan.

Saya kuliah di UIN, kampus yang katanya “Islami”, tapi jangan dulu bayangkan semua orang punya spek ustadz/ustadzah. Di hari-hari biasa, kamu bakal lumayan sering nemu mahasiswa yang saat azan berkumandang bukannya ikut salat jamaah, malah ngacir keluar kampus buat nyari ayam geprek atau sekedar nongkrong buat menikmati sebatang rokok.

Pernah juga ketika sela-sela azan dan iqomah, mahasiswi yang di belakang masjid malah kemriuk kayak ibu-ibu yang lagi nawar dagangan di pasar. Sampai sampai pak Dekan turun tangan sambil dobrak satir masjid. Keren bukan?

Tapi, menariknya, masyarakat luar tetap menganggap kami ini calon-calon ustaz masa depan. Pokoknya harus bisa jadi imam karena dianggap punya hafalan banyak, bisa menyelesaikan masalah fiqih yang kompleks dan masih banyak lagi. Apalagi kalau pas pulang kampung dan ditanya kuliah di mana. Begitu jawab “UIN”, ekspresi wajah mereka langsung berubah: adem, kagum, kadang takut. Seolah saya ini alumni Ponpes Tebu Ireng yang bisa menyembuhkan orang kesurupan. Tapi ya begitulah: citra UIN itu terlalu mulia untuk disentuh kenyataan.

UIN itu ibarat nasi padang

Saya tidak sedang menjelekkan kampus saya sendiri, lho. Justru, saya bangga. Bangga karena walaupun kenyataannya kadang absurd, UIN tetap punya magnet tersendiri di masyarakat. Sebab apa pun kekurangannya, kampus ini tetap memelihara nilai-nilai yang… ya, Islami dalam versi 5.0 versi yang sudah kena update zaman, algoritma, dan selera Gen Z.

Bisa dibilang UIN itu ibarat nasi padang: dari luar kelihatan satu, tapi isinya macam-macam. Ada yang serius belajar fikih, ada yang sibuk organisasi, ada juga yang pacaran tapi pakai alasan “muroqobah bersama”. Dan semua itu hidup berdampingan. Mungkin karena itulah masyarakat tetap mencintai UIN. Mereka tahu, di balik gaya hidup yang kadang nyeleneh, kami tetap belajar Islam, ya setidaknya mencoba.

Saya juga sadar, nggak ada kampus yang sempurna. Bahkan kampus agama sekalipun. Tapi yang bikin UIN istimewa adalah, di balik semua keragaman gaya hidup, selera, dan arah kiblat playlist lagu yang aneh aneh, tetap ada semangat belajar Islam yang tumbuh meski kadang malu-malu kayak jomblo ngajak taaruf. Maka dari itu, kalau kamu suatu hari main ke kampus UIN, dan kaget melihat mahasiswa ngopi sambil bahas tata cara menanam pohon pisang di gurun pasir atau kelakuan beberapa dosen yang absurd, jangan buru-buru ilfeel lah ya.

Baca Juga:

5 Salah Kaprah tentang UIN Jakarta yang Terlanjur Dipercaya Banyak Orang, Termasuk Calon Mahasiswanya

Kuliah di UIN Bandung: Ekspektasi Mau kayak Dilan 1990 Realitanya Malah Kaya Mad Max Fury Road

Dan ya, walaupun kami belum sepenuhnya Islami seperti ekspektasi masyarakat, tetap saja, di mata mereka, kami ini anak-anak kampus yang “wah”. Mungkin karena kami belajar Islam. Mungkin karena nama kampus kami pakai embel-embel “Negeri”. Atau mungkin karena kami tahu kapan harus menyebut astaghfirullah, dan kapan harus cukup bilang, “Ya Allah, skripsiku kapan kelar?”

Penulis: Malik Dinata
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA Keunikan UIN Jogja, Mahasiswanya seperti Nggak Kuliah di Kampus Islam

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Terakhir diperbarui pada 7 Juli 2025 oleh

Tags: mahasiswa uinUIN
Malik Dinata

Malik Dinata

Seorang mahasiswa UIN yang punya banyak keresahan di kepala.

ArtikelTerkait

UIN Tidak Cocok Punya Fakultas Kedokteran, Terlalu Maksa!

UIN Tidak Cocok Punya Fakultas Kedokteran, Terlalu Maksa!

25 Maret 2025
Lulusan UIN Syarif Hidayatullah (Unsplash)

Nama Resmi UIN Memang Terlalu Sulit untuk Dihapal

10 Desember 2022
Rekomendasi Sarapan Pagi 6 Ribuan Dekat UIN Jogja (Unsplash)

3 Rekomendasi Tempat Sarapan Pagi di Dekat UIN Jogja yang Murah Cuma 6 Ribuan

12 Agustus 2024
3 Cara Mengenalkan Kampus UIN Tulungagung kepada Masyarakat Tulungagung

3 Cara Mengenalkan Kampus UIN Tulungagung kepada Masyarakat Tulungagung

13 September 2023
UIN Salatiga Menyimpan Salah Paham yang Menyesatkan (Unsplash)

UIN Salatiga Membingungkan dan Menyimpan Salah Paham yang Menyesatkan Banyak Orang

22 Januari 2024
kenaikan ukt UIN

Kabar Kenaikan UKT dan PHP Kemenag Adalah Cara Kampus Menempa Kesolehan Anak UIN

26 April 2020
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

Kuliah Jurusan Ekonomi Pembangunan Bikin Saya Tidak Bisa Enjoy Shopping Lagi

30 November 2025
Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

Bengawan Solo: Sungai Legendaris yang Kini Jadi Tempat Pembuangan Sampah

2 Desember 2025
Lamongan Megilan: Slogan Kabupaten Paling Jelek yang Pernah Saya Dengar, Mending Diubah Aja Mojok.co Semarang

Dari Wingko Babat hingga belikopi, Satu per Satu yang Jadi Milik Lamongan Pada Akhirnya Akan Pindah ke Tangan Semarang

30 November 2025
4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih (Unsplash)

4 Hal Sepele tapi Sukses Membuat Penjual Nasi Goreng Sedih

29 November 2025
4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop Mojok.co

4 Alasan Saya Lebih Memilih Ice Americano Buatan Minimarket ketimbang Racikan Barista Coffee Shop

4 Desember 2025
Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

Korupsi Masa Aktif Kuota Data Internet 28 Hari Benar-benar Merugikan Pelanggan, Provider Segera Tobat!

3 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.