Daftar Isi
#2 Mahasiswa yang siap berkembang cocok kuliah di UGM
Seorang dosen tamu yang datang di salah satu perkuliahan yang saya hadiri pernah bilang, “UGM ini satu-satunya kampus yang paling terasa nuansa akademisnya buat saya.”
UGM punya banyak sekali pusat studi dengan bidang keilmuan dan penelitian yang beraneka ragam. Sebagian besar dosen yang saya temui juga terbuka terhadap diskusi. Mau aktif riset juga sangat didukung, salah satunya oleh Perpustakaan Pusat UGM yang langganan jurnal ilmiah banyak banget buat memfasilitasi mahasiswa dalam belajar dan berkarya.
Banyak kegiatan yang bisa diikuti di UGM, termasuk di dalamnya Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) yang unik-unik, kayak selam, pecinta reptil, hingga peduli difabel yang beroperasi di tingkat universitas. Di tingkat fakultas juga ada yang menarik. Di Fisipol misalnya, ada Center for East Asian Research and Studies (CEARS) yang kata teman saya kegiatannya fangirling atau ngewibu. Skill organisasi dan hobi unikmu bisa terfasilitasi di kampus ini.
#3 Mahasiswa yang siap tertekan juga cocok masuk UGM
Tapi di saat yang sama, kamu juga harus siap juga tertekan sebagai mahasiswa UGM. Tekanan ini hadir dari kampus maupun masyarakat di sekitarmu. Akan ada banyak tugas menghampirimu begitu jadi mahasiswa. Tugas ini bukan buat membebani, melainkan buat latihan buat menilai seberapa jauh pemahamanmu sama perkuliahan. Jangan kabur atau jadi beban kelompok kalau dapat tugas. Itu konsekuensi dari pilihan yang kamu ambil sendiri.
Selain itu, kampus mewajibkan mahasiswanya untuk lulus tepat waktu dengan maksimal masa studi lima tahun. Kalaupun sampai lebih dari lima tahun, pasti dalam prosesnya upaya keluar dari UGM itu akan selalu dikejar-kejar akademik karena bikin beban akreditasi. Masyarakat di sekitarmu juga pasti berekspektasi tinggi kalau kamu punya status mahasiswa UGM.
#4 Fobia ngerjain tugas di kamar
Mahasiswa spesies ini paling anti-bikin paper, ngelaprak, dan ngetik proposal di kamar kos atau rumah. Biasanya ide mereka tiba-tiba mandeg kalau harus ngerjain tugas di kamar tanpa ditemani teman seperjuangan.
UGM cocok banget buat mahasiswa yang baru bisa dapat ilham kalau bawa laptop atau kertas ke kafe atau co-working space. Khusus untuk mahasiswa UGM, nggak perlu susah-susah cari kafe karena di dalam kampus pun sudah banyak kafe dan co-working space. Di kawasan barat UGM, misalnya, ada Zomia di Fakultas Kehutanan dan Digilib di Fisipol. Selain itu, Perpustakaan Pusat juga nyediain ruang diskusi yang bisa dipakai sampai malam.
FYI, nggak semua perguruan tinggi punya fasilitas kayak gini.
#5 Mau jadi eksekutif pemerintah
Punya cita-cita memajukan Indonesia menuju Indonesia Emas 2045? UGM tempat yang tepat. Kampus ini siap menggembleng kamu untuk menjadi pejabat pemerintahan, wabil khusus di eksekutif.
Begitu lulus dari UGM, kamu sudah punya modal besar untuk mewujudkan impianmu. Soalnya begitu dapat gelar, kamu langsung tercatat sebagai Keluarga Alumni Universitas Gadjah Mada (KAGAMA). Kamu bisa menjalin relasi dengan pejabat-pejabat dengan rutin hadir di temu kangen Alumni UGM. Mau jadi presiden, menteri, gubernur, walikota, atau ngisi jabatan-jabatan penting BUMN? Bisa banget!
Dari kelima hal itu, ada nggak yang cocok banget sama karakter kamu? Kalau ada yang cocok atau bahkan cocok semua, selamat. Tapi secocok apa pun sama UGM, kalau hasil tes ujian masuknya di bawah standar, ya sama aja. Semangat belajarnya buat ngejar UGM!
Penulis: Noor Annisa Falachul Firdausi
Editor: Intan Ekapratiwi
BACA JUGA 3 Tipe Calon Mahasiswa yang Nggak Cocok Kuliah di Universitas Gadjah Mada (UGM).
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.