Tokyo Drift adalah film ketiga dari rangkaian seri film terkenal, The Fast and The Furious. Film yang dirilis tahun 2006 ini menceritakan Sean Boswell, seorang pelajar badung di Amerika yang terpaksa dipindahkan oleh ibunya ke Jepang. Tujuannya, ya supaya nggak jadi badung. Soalnya, di film tersebut diceritakan bahwa ayah Han adalah seorang tentara Amerika yang sedang bertugas di Jepang.
Tapi ya emang sudah dasarnya badung, Sean tidak berubah jadi pelajar alim dan anak baik idola wali kelas saat sudah di Jepang. Dia malah masuk dalam kehidupan kelompok mafia terkenal dunia dari negara matahari tersebut itu, yakni Yakuza. Dalam film diceritakan Sean kemudian berteman baik dengan seorang anggota Yakuza bernama Han.
Tulisan ini tidak akan menceritakan lebih jauh soal isi film. Selain karena film lama, saya juga yakin semua pembaca tulisan ini juga mungkin sudah pernah nonton film yang sudah sering diputar di stasiun TV nasional itu. Tulisan ini hanya akan membahas salah satu momen saat Han meminjamkan sebuah mobil balapnya ke Sean.
Dari tayangan film, terlihat jelas bahwa mobil yang disodorkan Han adalah Mitsubishi Lancer Evo, sedan yang memang jadi idola dan mungkin jadi mobil impian anak muda di banyak belahan dunia, tak terkecuali di Indonesia. Tentu saja di masa itu.
Sean tampak tak percaya saat disodorkan Lancer Evo tersebut. Untuk meyakinkan, Han pun melontarkan sebuah kalimat yang isinya menyindir merek mobil asal Korea Selatan, salah satu negara kompetitor Jepang di industri otomotif. Hyundai adalah merek mobil yang disindir oleh Han ketika itu.
“Kau mewakiliku sekarang. Apa kau pikir aku membiarkan kau mengemudikan Hyundai?” sebut Han.
Di ajang balap dunia, Lancer Evo merupakan mobil yang rutin turun di ajang reli dunia World Rally Championship (WRC). Pamor mobil ini bisa dibilang setara Subaru Impreza, Citroen Xsara, ataupun Ford Focus. Tapi itu di masa lalu.
Namun, ucapan Han di film Tokyo Drift mungkin menjadi ironi di masa kini. Pasalnya, dalam beberapa tahun terakhir, Lancer sudah tidak pernah berlaga di ajang WRC. Boro-boro turun balap, Lancer Evo merupakan produk yang sudah distop produksinya oleh Mitsubishi sejak tahun 2015. Di sisi lain, Hyundai mulai unjuk gigi dengan i20-nya.
Berdasarkan data Jato Dynamics, Hyundai adalah pabrikan dengan penjualan terbanyak nomor enam di seluruh dunia pada tahun 2018 lalu. Sementara di sisi lain, Mitsubishi tak masuk dalam 20 besar. Karena balap membutuhkan biaya yang besar, biasanya keikutsertaan dalam ajang balap menjadi indikator sukses atau tidaknya penjualan produk mobil dari sebuah merek.
Setelah beberapa tahun ikut WRC, Hyundai mulai menuai buahnya. Pada WRC musim 2019 ini, Hyundai baru saja mengukuhkan diri sebagai juara kategori konstruktor. WRC musim 2019 baru saja ditutup pada seri terakhir di Australia.
Sayangnya, keberhasilan Hyundai di WRC sudah tak bisa disaksikan Han. Pasalnya dalam film diceritakan bahwa Han sudah tewas karena dibunuh Deckard Shaw, musuh besar yang kemudian malah menjadi teman Dominic Toretto, dkk.
Ya mungkin saja ucapan Han soal Lancer dan Hyundai ini menjadi seperti sebuah karma kali ya.
BACA JUGA Mengulik Film Fast & Furious Presents: Hobbs & Shaw atau tulisan Sadad lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.