Dulu waktu lulus SMA saya sempat pengen kuliah di luar negeri, ke Arab Saudi gitu, atau Mesir lah. Tapi apa daya, penguasaan bahasa Arab saya levelnya masih biasa aja. Jangankan ngomong bahasa Arab, ngomong bahasa Indonesia aja saya jarang karena dulu lebih sering ngomong bahasa Sunda. Tapi saya sadar, meski enggak bisa kuliah di luar negeri semacam Arab Saudi atau Mesir, saya tetap bisa juga kuliah di “luar negeri”, akhirnya saya cari kampus swasta. Dengan begitu, setidaknya saya masih kuliah di kampus luar negeri, meski konteksnya sudah berbeda. Keputusan kuliah di kampus swasta itu saya jatuhkan kepada UAD, Universitas Ahmad Dahlan, bukan Universitas Ahmad Dhani, woy! Kenapa di UAD? Karena dari nama kampus saja, Ahmad Dahlan kan nama bahasa Arab, ya, setidaknya bisa sedikit mengobati keinginan saya untuk kuliah di Arab Saudi.
Belum lagi masuk sini bisa lewat banyak jalur tes, mulai dari dengan sertifikat penghargaan kalau kamu dulunya pernah jadi atlet, atau menang kejuaraan apa gitu, dan jalur yang lainnya. Kamu bebas pilih, asal jangan masuk lewat jalur orang dalam aja, enggak barokah, Bro. Saya, sih dulu pakai jalur rapot. Itu juga memudahkan buat seorang calon mahasiswa perantau macam saya waktu itu, jadi enggak usah repot-repot perlu ke Jogja. Atau kalau kamu yang enggak lolos SBMPTN, bisa sekali lagi ikut tes bersama yang lainnya, yaitu SBMPTM! Tes bersama khusus perguruan tinggi Muhammadiyah. UAD salah satu yang tergabung di dalamnya.
Setelah diterima sebagai mahasiswa di sini, saya akhirnya sadar, fantasi kuliah di luar negeri saat setelah lulus SMA itu ternyata saya dapatkan juga di kampus ini. Sensasi dan suasana di luar negeri bisa saya dapat dengan kuliah di UAD. Kenapa? Inilah beberapa alasannya.
Alasan kuliah di UAD berasa kuliah di luar negeri #1 Punya padang pasir
Di antara masjid Islamic Center (IC) dan gedung kampus 10 UAD terbentang lapang yang luas. Mahasiswa UAD biasa menyebut lapang itu padang mahsyar. Wah, gila, kan? Bukan suasana luar negeri saja yang dirasakan, bahkan luar dunia atau akhirat juga dirasakan tuh kalau kuliah di UAD. Walau menurut saya itu berlebihan sih.
Lapang luas itu lebih mirip padang pasir di negeri-negeri Timur Tengah gitu. Kalau kamu berjalan dari IC mau ke gedung kampus, kamu bisa rasakan sengatan panasnya. Atau pas angin gede berembus, kamu juga akan merasakan kelilipannya, cuma bedanya kamu bukan kelilipan pasir, tapi kelilipan debu, hehe.
Alasan kuliah di UAD berasa kuliah di luar negeri #2 Kuliah pagi serasa di musim dingin
Kalau kamu dulunya pengen kuliah di luar negeri yang punya suhu dingin banget, kamu juga bisa rasakan saat kuliah di UAD. Setelah melewati padang mahsyar dan akhirnya bisa masuk kelas di gedung kampus, suasana luar negeri yang lainnya bisa kamu rasakan. Di kelas gedung kampus UAD itulah kamu bisa merasakan suhu dinginnya. AC-nya kalau kamu turunin sampai rendah, apalagi kalau kebagian kuliah pagi, menggigillah kita. Rasanya pengen bawa selimut aja.
Alasan kuliah di UAD berasa kuliah di luar negeri #3 Banyak mahasiswa China
Dulu pengen kuliah di China? Maka kuliah di UAD tidaklah beda dengan kuliah di sana. Banyak banget mahasiswa China yang kuliah di UAD. Meski banyak juga mahasiswa negeri lain yang kuliah di UAD, tapi mahasiswa China memang lebih banyak dibanding negeri yang lainnya. Kalau kamu kuliah di China itu belajar ke orang China, nah kalau di UAD kamu justru malah bisa jadi pengajar mereka. Ngajarin bahasa Indonesia. Tentu saja itu kalau kamu masuk jurusan bahasa Indonesia.
Selain itu, kalau di lift dan kebanyakan isinya mahasiswa China, terus mereka saling ngobrol dengan sesamanya pakai bahasa Mandari, itu fix seolah kamu orang asingnya bukan mereka.
Alasan kuliah di UAD berasa kuliah di luar negeri #4 Bisa ikut pertukaran mahasiswa ke luar negeri
Benar-benar pengin kuliah di luar negeri meski satu semester? UAD juga akan menyediakan itu buat kamu. Apalagi kalau kemampuan bahasa Inggrismu baik, gampang lah kalau mau study exhchange di negeri lain. Bahkan teman saya kemarin bisa ikut study exchange ke Thailand cuma modal mau doang, tanpa melalui tes apa pun. Hampir tiap semester bidang khusus di UAD ngurusi pertukaran pelajar itu.
Itulah beberapa alasan kenapa kuliah di UAD seperti juga kuliah di luar negeri. Cocok banget buat kamu yang enggak diterima kuliah di luar negeri. Swasta aja, eh UAD aja maksudnya.
Gambar cuma ilustrasi, bukan foto UAD beneran.
BACA JUGA Dari Drama Korea ke Dunia Nyata: Betapa Sensitifnya Kita Terhadap Pelakor dan tulisan Tazkia Royyan Hikmatiar lainnya.
Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.