Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Pojok Tubir

Tulisan “Ngamen Gratis” di Beberapa Tempat Makan yang Berpotensi Menyakiti Hati Seorang Pengamen

Seto Wicaksono oleh Seto Wicaksono
12 Juli 2019
A A
ngamen gratis

ngamen gratis

Share on FacebookShare on Twitter

Saat ini saya sedang berada di Jogja untuk keperluan dinas kantor. Walau ke Jogja hanya sesekali kadang juga sekalian ketika ingin mudik ke Wonogiri, memang benar bahwa suasana Jogja tidak sulit untuk dirindukan. Ya, paling tidak narasi saya tersebut romantisasi dalam batas normal dan seperlunya saja tanpa ada niatan berbohong sedikit pun.

Saya sedang dinas di kawasan Jogja City Mall, dan entah kenapa tiba-tiba teringat akan ingin sekali bermain ke kantor Mojok jika diizinkan oleh tim Mojok dan jika sempat. Ya mampir aja gitu. hehe. Mengingat setelah saya cek lama perjalanan dari titik ini ke kawasan Perum Sukoharjo Indah melalui Google Maps hanya sekitar 30 menit. Harusnya bisa dijangkau dengan mudah selama tidak jalan kaki.

Untuk menghemat pengeluaran, seperti biasa jika sedang pergi dinas ke mana pun, tempat makan favorit saya tetap saja warung pinggiran atau angkringan. Biar harga kali lima tapi rasa bintang lima. Begitu slogan yang biasanya saya baca tiap kali berkunjung ke warung pinggir jalan. Selain membaca slogan tersebut, ada tulisan lain yang saya baca dan biasa ditempel di tembok atau pagar warung yakni, “ngamen gratis”.

Yang namanya gratis, berarti tanpa mengeluarkan biaya sedikit pun—tanpa membayar apa pun. Awalnya saya sempat bingung kenapa harus dipasang tempelan kata tersebut? Kalau pun ada pengamen yang bernyanyi, biasanya tidak sampai lagunya selesai dinyanyikan, karena kata “maaf” dari pengunjung seperti menyelesaikan lagu yang bahkan si pengamen belum masuk intro sekalipun.

Lambat laun saya mengerti kenapa tulisan “ngamen gratis” dipasang, ya agar pengunjung nyaman dalam menyantap menu pesanannya dan berharap tidak ada pengamen yang datang bergantian—membuat risih para pengunjung dengan menagih uang sewaktu makan. Meskipun begitu, saya tetap kurang setuju dengan tulisan yang terpasang karena seakan menyurutkan semangat pengamen dalam mengais rezeki, bahkan sebelum dia mencoba untuk bernyanyi.

Ya, kurang lebihnya seperti ingin melamar pekerjaan, tapi sebelum apply kualifikasinya terasa menyulitkan dan akhirnya urung untuk melamar. Masih bisa diusahakan dan dicoba, tapi tentu butuh perjuangan lebih dan nggak mudah. Begitu kira-kira perasaan pengamen yang lihat tulisan tersebut. Mau coba bernyanyi dan berusaha dapat rezeki untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari, tapi seperti dilarang.

Saran saya sih, tidak perlu sampai sebegitunya. Memang, sebagian pelanggan mungkin risih dengan para pengamen yang datang silih berganti, bagi yang risih mungkin bisa mengatakan maaf lalu pengamen akan memahami dan pergi. Bagi pelanggan yang murah hati dan mengerti pengamen sedang berusaha mendapat rezeki, pasti akan memberi biar pun sedikit.

Toh, kebanyakan pengamen yang saya temui tidak memaksa ingin selalu diberi. Sering saya temui sewaktu saya bilang “maaf, bang”—tanda tidak memberi uang—mereka mengangguk tanda tidak masalah dan pindah ke meja lain. Malah ada beberapa pengamen yang biar pun saya tidak memberi uang, mereka tetap ramah dan sopan dengan berkata, “maaf ya, Mas” atau “terima kasih, Mas”. Hal itu tidak terbatas gender dan usia.

Baca Juga:

Cari Kerja Memang Susah, tapi Bertahan di Lingkungan Kerja Toxic Juga Nggak Ada Gunanya

Jalan Benteng Pancasila Mojokerto Tak Lagi Istimewa, Uang dan Nyawa Selalu Terancam Akibat Kejahatan Jalanan Tak Diselesaikan

Memang, ada sebagian pengamen yang seringkali menggerutu jika tidak diberi, namun dari yang saya temui jumlahnya tidak banyak. Lebih banyak mereka—para pengamen—yang bersyukur saat menerima uang dengan usaha sendiri melalui suara. Bagi saya, melihat seseorang secara langsung bersyukur sewaktu menerima rezeki itu priceless—tidak tergantikan sekaligus membuat haru.

Sampai dengan saat ini, selain di cafe atau restoran tertentu yang memang tersedia live music resmi, saya belum menemukan ada warung makan yang menuliskan “pengamen silakan masuk”. Mungkin saja ada, tapi karena saya mainnya belum jauh-jauh amat jadi belum mengetahui info tersebut. Jika ada yang memberi tahu di kolom komentar nantinya, saya ucapkan terima kasih.

Berkaitan dengan tulisan “ngamen gratis” yang terpasang di beberapa warung makan, tentu bukan wewenang saya untuk melarang, apalagi hal tersebut menjadi kebebasan si pemilik warung. Disamping itu, kalaupun ada pengamen yang tetap masuk ke area warung sekadar mencoba dan berusaha mencari serta mengais rezekinya, baiknya tidak perlu diusir. Sama seperti kita, mereka pun butuh memenuhi kebutuhan hidupnya sehari-hari—minimal untuk makan—dengan segala perjuangan dan usaha yang dapat dilakukan.

Terakhir diperbarui pada 19 Januari 2022 oleh

Tags: cari kerjaKritik Sosialmencari rezekingamen gratisPengamen
Seto Wicaksono

Seto Wicaksono

Kelahiran 20 Juli. Fans Liverpool FC. Lulusan Psikologi Universitas Gunadarma. Seorang Suami, Ayah, dan Recruiter di suatu perusahaan.

ArtikelTerkait

Tips Melayangkan Kritik Pemerintah tanpa Ditangkap Polisi terminal mojok.co

Jadi Orang Nggak Enakan Itu Berat, Kau Tak Akan Kuat, Biar Aku Saja

29 September 2020
Jika Pengamen dan Peminta-minta Ada di Perempatan Lampu Merah Wakatobi terminal mojok.co

Jika Pengamen dan Peminta-minta Ada di Perempatan Lampu Merah Wakatobi

22 Januari 2021
4 Hal yang Sering Disepelekan oleh Fresh Graduate Selama Proses Mencari Pekerjaan terminal mojok

4 Hal yang Sering Disepelekan oleh Fresh Graduate Selama Proses Mencari Pekerjaan

24 September 2021
3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

3 Pekerjaan Gaji Tinggi yang Nggak Butuh Skill Dewa dan Nggak Butuh Pengalaman 25 Tahun Kerja

26 November 2023
Iklan Indomilk Gemas 2022 Iklan Cerdas yang Sarat Kritik Sosial Terminal Mojok

Iklan Indomilk Gemas 2022: Iklan Cerdas yang Tampar Masyarakat Indonesia

22 Agustus 2022
gaji

Biaya Kuliah Itu Mahal, Wajar dong Jika Fresh Graduate Menolak Tawaran Gaji 8 Juta

26 Juli 2019
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia Mojok.co

Yamaha Xeon: Si Paling Siap Tempur Lawan Honda Vario, eh Malah Tersingkir Sia-Sia

13 Desember 2025
Drama Puskesmas yang Membuat Pasien Curiga dan Trauma (Unsplash)

Pengalaman Saya Melihat Langsung Pasien yang Malah Curiga dan Trauma ketika Berobat ke Puskesmas

14 Desember 2025
Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

Hal-hal yang Harus Diketahui Calon Perantau sebelum Pindah ke Surabaya agar Tidak Terjebak Ekspektasi

18 Desember 2025
Setup Makaroni Kuliner Khas Solo, tapi Orang Solo Nggak Tahu

Setup Makaroni: Kuliner Khas Solo tapi Banyak Orang Solo Malah Nggak Tahu

19 Desember 2025
UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

UNU Purwokerto, Kampus Swasta yang Sudah Berdiri Lumayan Lama, tapi Masih Nggak Terkenal

15 Desember 2025
3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

3 Alasan Berkendara di Jalanan Jombang Itu Menyebalkan

14 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Liburan Nataru di Solo Safari: Ada “Safari Christmas Joy” yang Bakal Manjakan Pengunjung dengan Beragam Sensasi
  • Upaya Merawat Gedung Sarekat Islam Semarang: Saksi Sejarah & Simbol Marwah yang bakal Jadi Ruang Publik
  • Busur Panah Tak Sekadar Alat bagi Atlet Panahan, Ibarat “Suami” bahkan “Nyawa”
  • Pasar Petamburan Jadi Saksi Bisu Perjuangan Saya Jualan Sejak Usia 8 Tahun demi Bertahan Hidup di Jakarta usai Orang Tua Berpisah
  • Dipecat hingga Tertipu Kerja di Jakarta Barat, Dicap Gagal saat Pulang ke Desa tapi Malah bikin Ortu Bahagia
  • Balada Berburu Si Elang Jawa, Predator Udara Terganas dan Terlangka

Konten Promosi



Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.