Seminggu setelah Joe Biden terpilih, ribuan orang berkumpul di sepanjang Pennsylvania Avenue, dari Freedom Plaza dekat Gedung Putih. Mereka adalah pemilih Trump yang lucu itu. Maaf-maaf saja nih, tindakan mereka ini blas nggak banget di mata saya. Jauh dari kata lucu. Trump itu nggak butuh demonstrasi besar-besaran. Yang ia butuhkan itu sosok yang menandingi kelucuannya. Ya, benar, bercermin dari pilpres Indonesia tahun lalu, Ki Amien Rais bisa menjadi rujukan untuk Trump.
Jasa Ki Amien Rais bagi bangsa memang nggak bisa diukur dengan angka dan ditimang dengan waktu. Blio adalah aset bangsa yang mungkin hadirnya akan ada seribu tahun lagi. Sangat beruntung bagi kita yang hidup pada zaman saat blio ngosak-ngasik. Nggak hanya ngosak-ngasik saat menjabat sebuah jabatan negara, nggak menjabat apa-apa pun blio masih saja ngosak-ngasik.
Apalagi pemilu tahun lalu. Jika Pandji Pragiwaksono yang sejatinya garing itu Anda anggap lucu, maka kiprah Ki Amien Rais selama kontestasi pemilu sudah dapat kompor gas dari Om Indro Warkop. Lha gimana, kiprah blio ini patut diacungi jempol walau dari hati yang paling dalam saya mbatin, “Ngopo sih sampean iki?”
Banyak hal yang membuat hadirnya Ki Amien bakal nambah kegayengan kontestasi Pilpres Amerika walau hajatannya sudah selesai. Berikut adalah sedikit dari ribuan contoh kelucuan dan kegayengan blio.
Tokoh sekaligus sesepuh PAN ini pernah membuat istilah yang menurutnya mungkin wangun, namanya “people power”. Gerakan ini blio inisiasi guna melawan indikasi kecurangan dalam pemilu. Sebagai gambaran dan pengingat saja nih, gerakan cebong vs kampret itu seremnya sudah kayak Perang Paregreg.
Ki Amien Rais membentuk istilah ndakik itu dalam acara Apel Siaga Umat 313. Sebagai gambaran lagi, nih, sebelum kontestasi, banyak sekali demonstrasi atau kumpul-kumpul yang menggunakan penomoran macam 313, 11:11, 12:12 gratis ongkir, dan masih banyak lagi. Nggak perlu saya jelaskan lebih lanjut pun saya yakin banyak yang masih ingat.
Blio mengatakan dengan syahdu seperti ini, “Kalau nanti terjadi kecurangan, kita nggak akan ke MK (Mahkamah Konstitusi). Nggak ada gunannya, tapi kita people power, people power sah.”
Banyak yang menganggap perbuatan blio ini termasuk kategori makar, padahal itu adalah salah satu pemeriah politik Indonesia. “Mereka yang menganggap Ki Amien Rais buruk, mungkin belum kenal sosok ini secara dalam.” begitu sih apa yang dikatakan oleh cuitan template dalam Twitter.
Masih set-up, tapi sudah lucu, itulah Ki Amien Rais. Pada saat pemilu usai, Ketua Umum Partai Gerindra, Prabowo Subianto yang super gemas itu, bertandang ke kediaman Megawati, selaku “pemenang”. Seperti halnya Prabowo disambut Jokowi di Lebak Bulus, pertemuan Megawati dan Prabowo juga berjalan mulus. Yang mendidih siapa? Ki Amien!
Konsistensi tinggi, gesit, lincah, dan irit adalah gambaran untuk Ki Amien pada masa ini. Melalui konten Instagram miliknya, pertemuan itu ia tengarai sebagai “rekonsiliasi etok-etok”. Coba semisal Trump datang ke rumah Biden, ada nggak tokoh negara yang update Instagram kemudian berkata “bullshit rekonsiliasi”. Ada yang berani? Nggak bakal ada.
Ki Amien Rais ini adalah tingkat paling paripurna seorang manusia. Jika manusia harus melalui proses metamorfosa nih ya, blio adalah kupu-kupu yang bersayap indah. Pokoknya, puja-puji di dunia, layak disematkan untuk blio.
Oke, mari kita ke punchline. Kalau dalam proses komedi, ini adalah bagian paling lucu. Pun salam pilpres di Amerika, saya berani bertaruh satu buah sate usus angkringan, kelucuan seperti ini nggak bakal ada atau pun kejadian.
Jadi begini, ketika Prabowo menjadi Menteri Pertahanan dalam masa jabatan Jokowi yang kedua, nggak ada angin, nggak ada hujan, nggak ada yang nyuruh, nggak ada yang minta, Ki Amien Rais merestui Prabowo. “Kalau saya bapaknya Prabowo, saya merestui. Saya (saat ini) nggak merestui, tidak menolak, tidak melawan juga.” begitu kata Ki Amien di Masjid Karangkajen. Lah, apaan sih?
Gimana nggak bikin ngakak dan kontestasi pemilu di Indonesia makin seru. Lha ini pemilu sudah selesai saja masih bikin keseruan. Wes to, nggak ada itu yang namanya pemilu Amerika seru. Nggak ada kompor, nggak ada bara api yang berguling menjadi kebakaran. Perlu disyukuri adanya Ki Amien, pilpres Indonesia 2019 menjadi sesuatu yang berkesan bagi saya, yang baru pertama kali ikut pemilu.
Masih banyak sebenarnya hal ajaib yang acap kali dilakukan oleh sosok panutan kita semua. Sungguh kontestasi politik 2019 itu sejatinya hiburan yang amat menyenangkan dan mengenyangkan. Sungguh malang nasib pemilu Amerika, nggak ada sosok seperti Ki Amien Rais, pemilu mereka jadi hambar.
Palingan Trump hanya mencak-mencak. Ece-ecenan Trump kepada Joe Biden di Twitter itu seru? Ayolah, hal itu sama kayak lawakannya OVJ masa kini, anyep. Lihat saja Ki Amien selama pilpres kemarin. Berkat blio, stok meme saya jadi banjir dan melimpah ruah.
Sumber gambar: Wikimedia Commons
BACA JUGA Masashi Kishimoto Akhirnya Turun Gunung, Bagaimana Nasib Boruto ke Depannya? dan tulisan Gusti Aditya lainnya.