Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu?

Rasa Minuman Tomoro Coffee Sama dengan Starbucks? Ya Enakan Starbucks ke Mana-mana, lah, Situ Halu? (Pixabay.com)

Tomoro Coffee adalah gerai kopi kekinian yang belakangan ini banyak menyita perhatian netizen tanah air. Ada banyak sekali kreator konten di TikTok yang mereview Tomoro Coffee dan mengatakan minumannya enak, bahkan ada yang bilang rasanya lebih enak ketimbang minuman di Starbucks. Wow banget, kan?

Sebagai orang yang suka minum kopi, saya pun langsung mencoba minuman Tomoro Coffee. Saking penasarannya, dalam dua hari saya sudah mencoba tujuh minuman yang berbeda dan satu makanan. Ketujuh minuman tersebut adalah caramel macchiato, Tomoro oat latte, manuka oat latte, matcha oat latte, dan tiga minuman premium yang diberi nama SOE series (caffé latte, caffé americano, breve latte).

Minuman Tomoro Coffee sama dengan Starbucks, maksudnya sama warnanya

Review positif kreator konten tentang Tomoro Coffee membuat saya berekspektasi tinggi dengan kedai kopi yang berlogo kucing ini. Apalagi ada banyak orang yang mengatakan minuman Tomoro Coffee memiliki rasa yang sama dengan Starbucks, tapi harganya lebih murah.

Minuman Tomoro Coffee yang paling banyak mendapatkan pujian dan sering dibandingkan dengan Starbucks adalah matcha latte. Keduanya (matcha latte Tomoro & Greentea Latte Starbucks) memang sama-sama berwarna hijau, tapi soal rasa, jauh, Bos. Jangankan sama, mirip saja tidak.

Matcha latte Tomoro terlalu encer dan rasanya kurang kuat. Apalagi saya memesan matcha latte dingin, saya tinggal tidak sampai lima belas menit saja rasanya langsung berubah karena sudah bercampur dengan air es. Sementara greentea latte Starbucks rasanya lebih kuat dan tidak encer, sehingga rasanya tidak mudah berubah meskipun es batunya sudah mencair.

Minuman lain yang saya coba adalah Tomoro oat latte. Kopinya lumayan terasa dan manisnya tidak berlebihan. Namun, rasa kopinya terlalu asam dan bukan jenis kopi yang saya sukai. Saya paham, Tomoro menggunakan jenis kopi Arabica yang memiliki ciri khas asam. Tapi tingkat keasamannya tidak harus sekuat itu, sih.

Dari ketujuh minuman Tomoro Coffee yang sudah saya coba, tidak ada satu pun yang kualitasnya setara dengan Starbucks. Namun, ada satu minuman yang menurut saya paling buruk dari segi rasa, yaitu caramel macchiato. Membandingkan caramel macchiato Tomoro Coffee dengan caramel macchiato Starbucks sudah seperti membandingkan Mini Cooper dan Brio, jauh banget perbedaannya, tidak satu level.

Saya memesan caramel macchiato dingin dan saus caramelnya menggumpal di bawah (tidak bisa bercampur) meskipun sudah saya aduk. Selain itu, rasanya terlalu smoky, sehingga membut rasa minumannya aneh.

Minuman premium yang B aja

Beberapa orang memberi saran agar saya dan mencoba minuman premiumnya untuk mendapatkan pengalaman ngopi dengan kenikmatan sempurna. Akhirnya saya pun membali tiga minuman Tomoro versi premium yang diberi nama seri S.O.E. Ketiga minuman tersebut adalah caffe latte, caffe americano, dan breve latte. Semuanya menggunakan single origin espresso Ethiopia.

Menu S.O.E adalah hasil kolaborasi antara world champion barista 2017, Dale Harris, dan Indonesia champion barista 2018, Muhammad Aga. Seri S.O.E memang terasa lebih enak, apalagi yang americanonya, ada rasa manis buah-buahan. Namun, untuk bersanding dengan single origin premium Ethiopia yang diseduh manual brew di Starbucks Reserve, seri Ethiopia Tomoro Coffee tidak terlihat spesial.

Saya bukannya jatuh cinta secara buta dengan Starbucks ya. Lha wong sudah dua bulan saya tidak ke Starbucks lagi. Ini bukan perkara mendewakan Starbucks, tapi harus saya akui, rasa minuman Starbucks apalagi yang kopi kekinian (dengan campuran krim dan susu) memang paling enak dibandingkan kedai kopi sejenis. Selain itu, rasa minuman Starbucks juga konsisten.

Orang yang mengatakan Starbucks overpriced, rasa tidak enak, dan dibeli hanya untuk pamer, mungkin hanya iri lantaran nggak sanggup membeli Starbucks setiap hari. Buktinya, sejak ramai isu boikot, banyak sekali pelanggan Starbucks yang kelimpungan mencari kedai kopi pengganti, tapi belum menemukan yang sepadan. Salah satunya ya saya sendiri. Sudah dua bulan saya berkelana mencari kedai kopi yang rasa, tempat, dan pelayanan setara Starbucks, tapi belum ketemu.

Baca halaman selanjutnya

Yang lebih mahal? Banyak!

Yang lebih mahal dari Starbucks, banyak!

Di Indonesia, kalau kita bicara coffee shop kekinian yang lebih mahal dari Starbucks itu banyak. Sebut saja % Arabica dan Harlan+Holden, tapi keduanya pun tidak seramai Starbucks. Padahal kalau memang benar pelanggan Starbucks hanya butuh pamer minuman saja, harusnya Harlan+ Holden lebih ramai karena harganya yang mahal lebih pantas untuk dipamerkan.

Yang ingin saya katakan di sini adalah, rasa minuman Starbucks memang enak, harga yang Starbucks patok sesuai dengan rasa dan ambience cafenya. Untuk menandingi Starbucks yang sudah stabil dari segi rasa, pelayanan, dan kenyamanan tempat, tidaklah mudah. Coffee shop sekelas Tomoro Coffee yang dalam satu tahun sudah bisa membuka 100 gerai sekalipun belum bisa menyaingi Starbucks.

Sedikit saran untuk Tomoro Coffee

Saya tidak mengatakan minuman Tomoro Coffee tidak enak ya. Untuk harga Rp20 ribuan sih cukup, apalagi tempatnya lumayan nyaman dengan fasilitas yang menarik. Namun, kalau dikatakan minuman Tomoro rasanya sama dengan Starbucks jelas keliru dan pembohongan publik. Apalagi sampai mengatakan rasa minuman Tomoro Coffee lebih enak ketimbang Starbucks, ngimpi opo piye?

Dan sebelum menutup tulisan ini, saya juga ingin memberi sedikit saran untuk Tomoro Coffee terkait kemasan minuman dinginnya. Lubang pada cup minuman dingin Tomoro terlalu besar dan bentuknya kurang ke atas sehingga tidak enak saat disedot. Ibaratnya seperti mau minum es teh, tapi sedotannya didesain untuk minuman boba (besar), sangat tidak nyaman.

Lubang pada cup seharusnya lebih kecil dan sedikit ke atas (seperti cup minuman dingin Fore dan Starbucks) sehingga tetap enak diseruput. Sebab, lubang pada cup tersebut kan fungsinya agar kita nyaman minum tanpa sedotan. Itu saja sih. Akhir kata, selamat menikmati kopi yang sesuai kemampuan kantong.

Penulis: Tiara Uci
Editor: Rizky Prasetya

BACA JUGA 7 Minuman Starbucks yang Jarang Dipesan padahal Rasanya Enak

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.

Exit mobile version