Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Artikel

Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama!

Maria Monasias Nataliani oleh Maria Monasias Nataliani
24 Desember 2020
A A
Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama! terminal mojok.co

Tolong, Indonesia’s Next Top Model Jangan Kebanyakan Drama! terminal mojok.co

Share on FacebookShare on Twitter

Acara pencarian bakat modelling yang sudah terkenal banget ini selalu saya gandrungi. Kita tahu kalau ajang ini udah pernah diadakan di puluhan negara, seperti Amerika, Inggris, dan Kanada. Saya sendiri sangat menikmati tontonan ini, khususnya Asia’s Next Top Model (ASNTM) season 5 dan season 6.

Makanya, ketika tahu ajang serupa diadakan di Indonesia untuk pertama kalinya (Indonesia’s Next Top Model season 1), saya pun buru-buru nonton. Ada 16 peserta dari seluruh Indonesia yang bersaing di sini. Acara ini dipandu oleh presenter Luna Maya. Dan jujur saja, pembawaannya mengingatkan saya pada Cindy Bishop, presenter ASNTM season 5 dan 6, sekaligus model asal Thailand. Kalau di ASNTM Cindy Bishop didampingi Yu Tsai, seorang fotografer profesional. Sementara di Indonesia’s Next Top Model (IndNTM), Luna didampingi sosok koreografer fashion, Panca Makmun.

Bagi saya, reality show ini cukup menghibur dan menyegarkan. Dalam satu acara saja, saya bisa menikmati sisi persaingan, unjuk kemampuan, kreativitas, fashion, make up, dan hal-hal lainnya seputar modelling. Pesertanya bukanlah seperti peserta beauty peageant yang cantik dalam standar tertentu. Namun, terkesan lebih diverse dengan menampilkan keunikan wajah, fitur tubuh, dan personality yang bervariasi.

Semua hal yang harusnya membuat saya antusias itu, ternyata nggak cukup membuat saya nyaman menonton IndNTM. Saya paham ada sisi drama atau gimmick yang ditampilkan seperti ketika Maureen dikonfrontir Clara Tan di ASNTM season 5. Namun, IndNTM sepertinya perlu mengevaluasi ulang konten acara mereka yang menurut saya dramanya udah overloaded.

Di episode 1 misalnya, peserta asal Makassar, Yumi, seolah-olah dijadikan terlalu mengatur. Dan turns out di episode setelahnya, memberikan kesan bad attitude di depan layar. Meskipun saya maklum jika ada beberapa cerita yang scripted. Namun, perlakuan Yumi, Masyitah, dan Gea pada Sheren yang terkesan mengintimidasi, jelas membuat saya terganggu.

Belum lagi punishment peserta yang kalah di challenge rain runway terkesan nggak menunjukkan kelas ajang ini. Alih-alih berefek ke kompetisi atau tantangan selanjutnya, punishment yang diberikan justru mengharuskan tim yang kalah menyiapkan breakfast dan bersih-bersih buat tim yang menang. Jadi bikin mikir, sebenarnya yang saya tonton ini ajang pencarian bakat atau FTV?

Nggak cukup segitu, konflik antara Yumi dan Ghea justru terkesan drama banget. Demi apa Yumi curhat ke Ranti membandingkan hasil fotonya dengan foto Ghea dengan bilang foto Ghea lebih jelek. Eh, si Ghea ngintip dari jendela trus datengin Yumi. Ceritanya pengin meluk, tapi Yumi ogah. OMG, kayak di scene FTV aja.

Belum lagi ada sesi di mana peserta harus menuliskan pertanyaan tanpa nama yang ditujukan pada peserta lainnya secara acak. Bisa ditebak dong gimana jenis pertanyaan mereka. Pertanyaan-pertanyaan yang terkesan mengadu domba. Dan dari situ, alhasil Sheren terpuruk karena beberapa peserta ingin dia keluar.

Baca Juga:

5 Pekerjaan yang Bertebaran di Indonesia, tapi Sulit Ditemukan di Turki

Pengalaman Melepas Penat dengan Camping ala Warlok Queensland Australia

Drama nggak hanya terlihat di antara peserta, tapi juga di kalangan para juri. Kebayang nggak sih juri Indonesia’s Next Top Model walk out saat penjurian? Ya, ini beneran terjadi. FYI, panelis juri tetap di season 1 ini ada Luna Maya, Panca Makmun, Patricia Gouw, dan the one and only Deddy Corbuzier.

Sejak awal saya nonton acara ini, saya sempat bertanya-tanya motif Deddy dijadiin juri di sini. Dia kerap kali mengatasnamakan “orang awam” saat menilai para peserta. Namun, penilaiannya itu nggak jarang cenderung out of topic dan terkesan paling berbeda dari ketiga juri lainnya. Ajang sekelas Indonesia’s Next Top Model sangatlah disayangkan kalau jurinya menilai dengan bahasa, “Si A, Anda terlihat seperti ibu-ibu”, ” Kamu kayak acar di nasi goreng”, atau “Si B kayak SPG yang jualan provider.” Pun pada penjurian TVC, Deddy terlibat perang mulut dengan Panca Makmun. Saat Deddy nanya ke Panca dia layak nggak ngejuri di IndNTM, Panca pun menjawab “nggak”. Dan walk-out deh Deddy dari situ.

Saya selaku penggemar acara ini langsung berasa geregetan mantengin keseluruhan drama yang seolah nggak ada habisnya. C’mon, ini bukan drakor, Sis. Kalau dramanya kebanyakan gini, nggak heran Indonesia’s Next Top Model banyak dapat kritikan dan justru nge-downgrade mahalnya acara ini.

Tanpa drama pun, saya yakin Indonesia’s Next Top Model banyak yang nonton, kok. Apalagi ini masih season 1. Sayang banget kalau kontennya dihujani drama dan gimmick useless nggak masuk akal. Justru harusnya ditampilin sebaik-baiknya acara, berkaca dari ajang serupa di negara lain.

Sejujurnya saya bukan hatersnya Deddy dan saya nggak terlalu peduli dengan apa pun yang ia kerjakan. Akan tetapi, please tim produksi pertimbangkan untuk mencari juri yang lebih berkualitas dan profesional. Saya nggak butuh diwakili dengan kaca mata “orang awam”. Saya baik-baik saja dengerin komentar yang emang dari tokoh profesional di bidangnya.

Indonesia masih punya banyak tokoh-tokoh berbakat di bidang modelling, fashion, fotografi, dan hal-hal terkait modelling lainnya. Ayu Gani yang sempat jadi juri tamu, boleh banget lho dijadikan juri utama. Bisa juga pertimbangkan Kimmy Jayanti, Nadya Hutagalung, Kelly Tandiono, Clara Tan, Oscar Lawalata, atau Darwis Triadi sebagai juri utama.

Teruntuk tim produksi IndNTM, selaku penonton, saya bukannya terhibur nonton acara kebanyakan bumbu kayak gini, jatuhnya malah gedek. Sebagai penggemar, saya ingin acara ini nggak melenceng terlalu jauh dari pakem-pakem pendahulunya. So, please don’t be so dramatic!

BACA JUGA Derita Jadi Cowok Kurus: Pakai Fashion Apa pun Tetep Aja Nggak Keren! dan tulisan Maria Monasias Nataliani lainnya.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Pernah menulis di Terminal Mojok tapi belum gabung grup WhatsApp khusus penulis Terminal Mojok? Gabung dulu, yuk. Klik link-nya di sini.

Terakhir diperbarui pada 22 Desember 2020 oleh

Tags: Indonesiamodel
Maria Monasias Nataliani

Maria Monasias Nataliani

Harukist

ArtikelTerkait

5 Hal yang Bikin Orang Korea Selatan Bingung kalau ke Indonesia terminal mojok.co

5 Hal yang Bikin Orang Korea Selatan Bingung kalau ke Indonesia

15 Februari 2022
dangdut

Tolong Dimengerti Bahwa Tidak Semua Orang Indonesia Suka Dangdut

24 Juni 2019
Jersey Klub Lokal Indonesia Itu Murah kok, asal Kerja di London

Jersey Klub Lokal Indonesia Itu Murah kok, asal Kerja di London

25 Mei 2023
liga 2 judi bola shin tae-yong konstitusi indonesia Sepakbola: The Indonesian Way of Life amerika serikat Budaya Sepak Bola di Kampung Bajo: Bajo Club dan Sejarahnya yang Manis terminal mojok.co

Ketika Kepolisian Indonesia Fobia dengan Sepak Bola

13 November 2020
makanan pedas

Menanggapi Tulisan Kecap Manis yang Terdiskriminasi: Makanan Pedas Lebih Nikmat dengan Kemurnian Rasanya

4 Agustus 2019
Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

Jepang Bikin Standar Transportasi Umum Jadi Terlalu Tinggi

5 November 2022
Muat Lebih Banyak

Terpopuler Sepekan

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru Mojok.co

5 Tips Agar Kantong Nggak Jebol Dikeroyok Diskon Natal dan Tahun Baru

2 Desember 2025
5 Hal yang Jarang Diketahui Orang Dibalik Kota Bandung yang Katanya Romantis Mojok.co

5 Hal yang Jarang Diketahui Orang di Balik Kota Bandung yang Katanya Romantis 

1 Desember 2025
Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang (Unsplash)

Desa Ngidam Muncar, Desa Terbaik di Kabupaten Semarang dengan Pesona yang Membuat Saya Betah

4 Desember 2025
8 Aturan Tak Tertulis Tinggal Surabaya (Unsplash)

8 Aturan Tak Tertulis di Surabaya yang Wajib Kalian Tahu Sebelum Datang ke Sana

1 Desember 2025
4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

4 Hal Menjengkelkan yang Saya Alami Saat Kuliah di UPN Veteran Jakarta Kampus Pondok Labu

1 Desember 2025
7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

7 Fakta Surabaya yang Bikin Kota Lain Cuma Bisa Gigit Jari

30 November 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=HZ0GdSP_c1s

DARI MOJOK

  • Lulusan S2 UI Tinggalkan Karier Jadi Dosen di Jakarta, Pilih Jualan Online karena Gajinya Lebih Besar
  • Overqualified tapi Underutilized, Generasi yang Disiapkan untuk Pekerjaan yang Tidak Ada
  • Nekat Resign usai 8 Tahun Kerja di BUMN, Nggak Betah Hidup di Jakarta dan Baru Sadar Bawa Trauma Keluarga Terlalu Lama
  • Kelumpuhan Pendidikan di Tiga Provinsi, Sudah Saatnya Penetapan Bencana Nasional?
  • Konsesi Milik Prabowo di Hulu Banjir, Jejak Presiden di Balik Bencana Sumatra
  • 5 Warung Makan di Jogja yang Gratiskan Makanan untuk Mahasiswa Rantau Asal Sumatra Akibat Bencana


Summer Sale Banner
Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.