Terminal Mojok
Kirim Tulisan
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Film
    • Sinetron
    • Anime
    • Musik
    • Serial
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Kecantikan
    • Game
    • Gadget
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
Terminal Mojok
Kirim Tulisan
Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
  • Gaya Hidup
  • Kunjungi MOJOK.CO
Home Luar Negeri

Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang

Aditya Eka Pratama oleh Aditya Eka Pratama
15 Juli 2022
A A
Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang Terminal Mojok

Tokutei Ginou, Alternatif Kerja di Jepang selain Magang (Unsplash.com)

Share on FacebookShare on Twitter

Bisa kerja di Jepang adalah cita-cita beberapa orang Indonesia yang saya temui. Peradaban yang maju, teknologi yang canggih, dan budaya yang populer membuat banyak orang tertarik datang ke Negeri Sakura. Sebenarnya saat ini sudah ada puluhan ribu pekerja migran asal Indonesia yang mengadu nasib di Jepang. Kebanyakan dari mereka masuk melalui jalur jisshusei alias magang.

Melalui jalur jisshusei, para pekerja migran akan dipekerjakan di sejumlah perusahaan Jepang dengan status “anak magang”. Kalau di Indonesia, kurang lebih mirip dengan Praktik Kerja Lapangan yang biasa dilakoni siswa-siswi SMK sebagai bagian dari kurikulum pembelajaran.

Bedanya, magang ala anak SMK biasanya hanya berlangsung sekitar 3 bulan, sementara magang di Jepang berlangsung selama 3 tahun. Perbedaan lainnya, magang di Jepang menerima bayaran, bahkan upah lembur dari perusahaan. Bila dikonversikan ke rupiah, nilainya bisa mencapai belasan hingga puluhan juta. Makanya kerja di Jepang melalui jalur magang sangat populer di Indonesia.

Selain ikut jalur jisshusei, ada banyak cara lain yang bisa digunakan orang Indonesia yang ingin kerja di Jepang, salah satunya adalah Tokutei Ginou.

Tokutei Ginou atau yang punya nama lain Specified Skilled Worker adalah salah satu program baru yang mulai dijalankan pemerintah Jepang pada tahun 2019 lalu. Sempat terhenti pada tahun 2020 hingga 2021 karena pandemi Covid-19, program ini memberikan kesempatan bagi tenaga kerja asing untuk dapat bekerja di Jepang dengan status pekerja penuh. Jadi, statusnya bukan sekadar anak bawang, eh, anak magang lagi.

Tujuan Tokutei Ginou ini adalah menarik tenaga kerja lebih banyak dari luar negeri guna mengisi kekosongan akibat menurunnya jumlah angkatan kerja asli Jepang. Yah, tahu sendiri lah anak muda Jepang zaman sekarang banyak yang enggan menikah dan berkembang biak, sehingga jumlah manula di Jepang kini lebih banyak ketimbang pemudanya.

Hal inilah yang membuat banyak pemilik usaha di Jepang kelabakan mencari karyawan baru. Pilihan mereka pun jatuh pada mencari tenaga kerja dari luar negeri. Dan Indonesia adalah salah satu negara yang dilirik.

Keuntungan Tokutei Ginou ketimbang magang adalah pekerja migran yang masuk melalui jalur ini akan menerima hak penuh layaknya seorang karyawan di Jepang, salah satunya upah sesuai standar Jepang. Dengan begitu, gaji pekerja Tokutei Ginou akan jauh lebih besar ketimbang pekerja magang yang upahnya biasa berada di bawah standar. Maklum, pekerja dengan status magang nggak dianggap sebagai pekerja di sana, melainkan seseorang yang sedang menimba ilmu di sebuah perusahaan.

Baca Juga:

Loker Management Trainee Membuat Orang Biasa Susah Masuk Perusahaan Impian: Nggak Semua Orang Ingin Jadi Manajer!

Realitas Pahit Lulusan Prodi Pendidikan Agama Islam (PAI), Prodi Laris yang Susah Cari Pekerjaan

Selain itu, pekerja Tokutei Ginou juga berhak menerima berbagai macam tunjangan dan hak cuti tahunan. Bandingkan dengan pekerja magang yang tunjangan dan jatah cutinya sangat terbatas.

Dari segi persyaratan, Tokutei Ginou justru jauh lebih longgar ketimbang magang. Jika umur pendaftar magang dibatasi hingga maksimal 25 tahun saja, maka pendaftar Tokutei Ginou maksimal berumur 35 tahun. Bahkan, masih ada beberapa perusahaan Jepang yang mau menerima karyawan dengan usia lebih dari itu.

Apabila memakai kacamata adalah hal terlarang bagi pendaftar magang, maka pendaftar Tokutei Ginou boleh memakai kacamata baik minus maupun plus selama dia nggak buta warna.

Dengan semua kemudahan dan keuntungan yang diberikan melalui jalur Tokutei Ginou, calon pekerja dituntut untuk memiliki kemampuan bahasa Jepang dan skill yang lebih baik ketimbang pekerja magang. Calon pekerja wajib memiliki sertifikat bahasa Jepang minimal setara JLPT N4 atau JFT A2. Fyi, kedua sertifikat tersebut mirip dengan TOEFL atau TOEIC.

Syarat lainnya adalah sertifikat Tokutei Ginou atau Specified Skilled Worker di bidang pekerjaan yang akan dilamar. Ada 14 bidang pekerjaan yang tersedia untuk pekerja migran di Jepang. Namun, di Indonesia sendiri baru ada 4 bidang yang ujian sertifikasinya tersedia, yakni Agriculture (Pertanian dan Peternakan), Food Processing (Pengolahan Makanan), Food Service (Pelayan Restoran), dan Kaigo (Perawat). Sertifikat ini akan menentukan di mana calon pendaftar bekerja nanti. Jika kamu memiliki sertifikat Kaigo misalnya, maka pekerjaanmu di Jepang nggak akan jauh-jauh dari menjadi perawat di panti jompo.

Selain bisa dipelajari secara otodidak, sertifikat-sertifikat tersebut bisa diperoleh dengan terlebih dulu belajar di LPK yang memang khusus menyediakan pelatihan dan keberangkatan pekerja migran ke Jepang. Biasanya butuh waktu sekitar 3-6 bulan untuk menempuh pendidikan.

Bila sudah memiliki sertifikat-sertifikat tersebut, calon pekerja yang masuk lewat jalur Tokutei Ginou tinggal menunggu waktu untuk mensetsu (wawancara) dengan perusahaan dari Jepang. Jika lulus dalam tahap mensetsu, calon pekerja tinggal melakukan medical check up sebelum akhirnya bisa berangkat ke Jepang. Dengan status sebagai pekerja jalur Tokutei Ginou, gaji termasuk lembur yang bisa mereka terima berkisar di angka 20 juta hingga 40 juta rupiah per bulan.

Walaupun terdengar menggiurkan, nyatanya kerja di Jepang nggak mudah. Budaya kerjanya yang tak kenal lelah, senioritas yang kuat di tempat kerja, biaya hidup yang tinggi, dan homesick yang tak kunjung hilang membuat banyak orang memutuskan untuk berhenti di tengah jalan.

Belum lagi banyak LPK bodong tersebar di mana-mana. Saya termasuk korban dari salah satu LPK bodong. Dijanjikan akan mendapat pekerjaan di Jepang dalam waktu 3 bulan, namun hingga 8 bulan berjalan saya menunggu tanpa kejelasan dari pihak LPK. Padahal sudah banyak uang dan waktu yang dikorbankan.

Oleh karena itu, apabila ingin menggunakan jasa LPK, ada baiknya kalian mengetahui dengan baik rekam jejak LPK tersebut. Apakah LPK yang bersangkutan punya izin dan berapa banyak siswa yang sudah pernah diberangkatkan sebelumnya.

Sebelum memutuskan untuk kerja di Jepang, ada baiknya memikirkan plus dan minusnya secara matang terlebih dulu. Jika kalian sedang dalam proses dan berjuang mengejar impian bekerja di Jepang, saya hanya bisa mengucapkan: Minna-san, ganbattene!

Penulis: Aditya Eka Pratama
Editor: Intan Ekapratiwi

BACA JUGA Nyatanya, Bekerja di Jepang Tak Seindah yang di Angan.

Terminal Mojok merupakan platform User Generated Content (UGC) untuk mewadahi jamaah mojokiyah menulis tentang apa pun. Submit esaimu secara mandiri lewat cara ini ya.
Anda penulis Terminal Mojok? Silakan bergabung dengan Forum Mojok di sini.

Terakhir diperbarui pada 15 Juli 2022 oleh

Tags: jepangkerjaLowongan Kerjatokutei ginou
Aditya Eka Pratama

Aditya Eka Pratama

Kembaran Kozuki Oden. Pemimpi besar tapi sering kena tipu.

ArtikelTerkait

Orang yang Ikut Program Magang Jepang Duitnya Nggak Banyak, Jangan Dipalak!

Orang yang Ikut Program Magang Jepang Duitnya Nggak Banyak, Jangan Dipalak!

5 Juni 2025
Sarjana Agama Jangan Mau Dicap Cuma Bisa Terima Setoran Hafalan, Ini 5 Profesi Alternatif yang Butuh Keahlian Agama Kamu

Sarjana Agama Jangan Mau Dicap Cuma Bisa Terima Setoran Hafalan, Ini 5 Profesi Alternatif yang Butuh Keahlian Agama Kamu

6 November 2025
Nyatanya, Bekerja di Jepang Tak Seindah yang di Angan

Nyatanya, Bekerja di Jepang Tak Seindah yang di Angan

11 Januari 2022
Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

Orang Jepang Gila Kerja, Pemerintah Jepang Bikin Program Agar Pekerja Pulang Tepat Waktu

15 Maret 2023
tips hrd jobstreet hrd muncul di halaman beranda tips kerja wawancara mojok.co

Lengkapi Profilmu di Jobstreet agar Dinotice oleh HRD saat Apply Lowongan Pekerjaan

22 Mei 2020
kerja negosiasi gaji gaji sule di awas ada sule mojok

Nyatanya, Banyak yang Mau Kerja 10 Juta, Gaji 3 Juta. Terpaksa, Bos!

18 September 2021
Muat Lebih Banyak
Tinggalkan Komentar

Terpopuler Sepekan

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

Derita Jadi Pustakawan: Dianggap Bergaji Besar dan Kerjanya Menata Buku Aja

23 Desember 2025
Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

Linux Menyelamatkan Laptop Murah Saya dari Windows 11, OS Paling Menyebalkan

24 Desember 2025
Garut Bukan Cuma Dodol, tapi Juga Tempat Pelarian Hati dan Ruang Terbaik untuk Menyendiri

Garut Itu Luas, Malu Sama Julukan Swiss Van Java kalau Hotel Cuma Numpuk di Cipanas

23 Desember 2025
Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

Kuliah Bukan Perlombaan Lulus Tepat Waktu, Universitas Terbuka (UT) Justru Mengajarkan Saya Lulus Tepat Tujuan

24 Desember 2025
Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

Universitas Terbuka (UT): Kampus yang Nggak Ribet, tapi Berani Tampil Beda

26 Desember 2025
Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

Harga Nuthuk di Jogja Saat Liburan Bukan Hanya Milik Wisatawan, Warga Lokal pun Kena Getahnya

21 Desember 2025

Youtube Terbaru

https://www.youtube.com/watch?v=SiVxBil0vOI

Liputan dan Esai

  • Gereja Hati Kudus, Saksi Bisu 38 Orang Napi di Lapas Wirogunan Jogja Terima Remisi Saat Natal
  • Drama QRIS: Bayar Uang Tunai Masih Sah tapi Ditolak, Bisa bikin Kesenjangan Sosial hingga Sanksi Pidana ke Pelaku Usaha
  • Libur Nataru: Ragam Spot Wisata di Semarang Beri Daya Tarik Event Seni-Budaya
  • Rp9,9 Triliun “Dana Kreatif” UGM: Antara Ambisi Korporasi dan Jaring Pengaman Mahasiswa
  • Sempat “Ngangong” Saat Pertama Kali Nonton Olahraga Panahan, Ternyata Punya Teropong Sepenting Itu
  • Pantai Bama Baluran Situbondo: Indah tapi Waswas Gangguan Monyet Nakal, Itu karena Ulah Wisatawan Sendiri

Konten Promosi



Google News
Ikuti mojok.co di Google News
WhatsApp
Ikuti WA Channel Mojok.co
WhatsApp
Ikuti Youtube Channel Mojokdotco
Instagram Twitter TikTok Facebook LinkedIn
Trust Worthy News Mojok  DMCA.com Protection Status

Tentang
Kru
Kirim Tulisan
Ketentuan Artikel Terminal
Kontak

Kerjasama
F.A.Q.
Pedoman Media Siber
Kebijakan Privasi
Laporan Transparansi

PT NARASI AKAL JENAKA
Perum Sukoharjo Indah A8,
Desa Sukoharjo, Ngaglik,
Sleman, D.I. Yogyakarta 55581

[email protected]
+62-851-6282-0147

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.

Tidak Ada Hasil
Lihat Semua Hasil
  • Nusantara
  • Kuliner
  • Kampus
    • Pendidikan
  • Ekonomi
  • Teknologi
  • Olahraga
  • Otomotif
  • Hiburan
    • Anime
    • Film
    • Musik
    • Serial
    • Sinetron
  • Gaya Hidup
    • Fesyen
    • Gadget
    • Game
    • Kecantikan
  • Kunjungi MOJOK.CO

© 2025 PT Narasi Akal Jenaka. All Rights Reserved.